"Ternyata sikap itu mu tetap ada ya!" Seru Stella kini mereka sudah keluar dari toko tersebut dan menuju parkiran
"Pria tadi sangat lah tampan, aku seperti pernah melihatnya di majalah" sambung Venya mengingat-ingat
Alora mengangguk malas,ia sungguh tidak ber mood sekarang karna kejadian pertemuan Alora dan chanyeol terlebih lagi keributan akibat pria mesum itu.
"Yasudah aku ingin pulang, kalian berhati-hatilah" Alora berniat pergi namun sebuah pelukan menghentikannya
Ya. Kedua sahabatnya sedang memeluk dirinya
"Alora.. maaf jika kami seperti ini,tapi kami berusaha menghilangkan beban yang entahlah apa itu di dirimu""Ya, benar apa kata Stella,kami tau ada yang tidak beres dengan mu, jika kau butuh kami, hubungi saja" Alora semakin mempererat pelukannya,meluncurkan sebuah air mata yang sudah ia tahan sedari tadi
"Keluarkan semua" pinta Stella
"Hiks..hiks.." Alora menangis sejadinya,tak perduli tatapan orang melihat mereka dengan tatapan aneh
Kedua sahabatnya mengelus punggung Alora mentransferkan kekuatan bagi Alora. Alora melepaskan pelukan itu
"Sudah,jangan menangis aku tau kau kuat" ujar Venya menghapus rentetan air mata yang masih terpampang di mata Alora
"Sebenarnya apa masalah mu? Cepat katakanlah" Stella menatap Alora dengan tatapan bertanya tanya
Alora menggeleng,membuat kedua Sahabatnya pasrah "tidak,belum waktunya, Yasudah aku pergi dulu sepertinya supir ku sudah datang" bohong dirinya
Kedua sahabatnya menatap kepergian Alora dengan perasaan iba "jangan sungkan hubungi kami!" Teriak mereka yang diangguki Alora
Kini Alora berada di sebuah mobil taxi yang sudah berhenti tepat didepan teras rumahnya
Ia keluar dan menyodorkan uang ke supir tersebut,disaat sudah dipastikan mobil itu pergi,ia masuk ke ruang tamu
"Aku pulang" teriaknya memasuki area ruang tamu ia melihat ke jam dinding,pukul 15.00. Dia bernafas lega, dengan begini chanyeol tidak bisa menyentuhnya. lagi pula ia tidak ingin bersentuhan oleh suaminya itu.
Datanglah pembantunya seraya menunduk "selamat datang nyonya"
Alora mengangguk "tuan belum datang kan?"
Pembantu itu tampak gugup "be-belum nyonya" terdengar nada takut didalamnya
Alora Tak ambil pusing dengan kegugupan pembantunya "Yasudah aku akan keatas dan mengganti pakaian ku,jika tuan pulang,bilang saja aku sudah menepati janjinya"
Alora bangkit menuju kamarnya,tak melihat mimik wajah pembantu nya yang mengisyaratkan kekhawatiran
"Semoga nyonya baik baik saja"Alora memasuki kamarnya, ia heran mengapa lampu kamarnya dimatikan? Mungkin agar hemat listrik pikirnya. Ia berjalan menaruh tas nya di lemari miliknya. Alora tak melihat jika dipojok tempat duduk sana,ada seorang pria yang memperhatikan dirinya sedari tadi.
"Bersenang senang huh?"
Alora terpaku mendengar suara itu,ia masih kesal dengan santai ia menyalakan lampu kamar dan menoleh mendapati Chanyeol yang melihat dirinya dengan pandangan dingin.
"Tentu saja" ujar Alora antusias terdengar nada angkuh diucapannya
Chanyeol menaikan alisnya
Bingung dengan ucapan itu, baru kali ini dia mendengar gadis itu seperti sedikit menantangnya
"Kemari"Alora diam ia merasakan akan ada hal aneh yang terjadi "tidak,aku harus membersihkan diri ku"
"Ku bilang kemari!" Ucapnya dengan suara meninggi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Horny husband (Pcy) 17+
Fanfiction"Jangan chan.." Alora menarik tangannya membuat chanyeol merubah mimik wajahnya yang tenang menjadi kembali seperti kesetanan. Kau mencari bahaya Alora. Chanyeol menatap Alora dengan intens. Alora tau pria itu akan berbuat apa. Alora berniat ingin b...