" Kita hanya sedang menunggu waktu. Kita-terlebih aku, akan baik-baik saja, semoga"
-Surat
Aku diam, mengendalikan rasa.
Lalu menuliskan ini untuk menyampaikan sesuatu.
Bacalah sejenak, perlahan-lahan, pahamilah aku sebagai aku.
Aku di sini untuk mengucapkan terima kasih, dan maaf.
Aku suka kamu yang tumbuh bersamaku.
Aku mencintaimu tanpa karena.
Itu alasanku menuliskan bait demi bait dari awal hingga akhir surat ini
Kamu membuatku mengenal dan menemukan aku sebagai aku.
Aku ingin kamu mengetahui bahwa selalu ada bagian dari dirimu di dalam diriku.
Dan, aku bersyukur akan hal itu.
Waktu akan terus berputar, fisikku berubah, tempat kita pun mungkin akan berubah.
Yang kuingini, tanganmu tetap yang kugenggam erat saat semua perubahan itu terjadi.
Kamu tetap menjadi orang yang menguatkanku di saat yang lainnya pergi.
Aku tidak pernah takut pada jalannya takdir.
Asalkan, kamu adalah takdirku.
Kamu selamanya adalah Mars-ku, pusat dari semua kedamaian hatiku
Inilah rahasia terdalam yang tidak seorang pun tahu, bahkan juga dirimu
©enshrine-seraphine
2020
KAMU SEDANG MEMBACA
enshrine [✓] farewell poem
Poesíaenshrine means everything but it's not always everytime enshrine means everything for what just happened, and this is how i end up this writing project is belongs to my dearest ex- Rangga Helio Sadewa