11

20 6 0
                                    

" Aku berharap bisa melupakanmu, menghapus kenangan tentangmu. Namun, justru kenangan yang membuat kita ada, kenangan itu yang membuat kita terus hidup"
















A

ku memang bisa mengiakan kata pisahmu yang kemarin.

Namun, hari-hari setelah itu hanyalah penyesalan yang tak tahu bagaimana harus pergi.

Kenangan tentangmu begitu paham bagaimana menghukumku secara perlahan tapi pasti.

Di kala hujan menampakkan dirinya, tiap tetesannya bagai rangkaian momen tentang kita di masa lalu. Ia begitu menyebalkan.

Kehadirannya bisa jadi penyebab ingatan tentang kita kembali terlihat nyata di dalam kepalaku.

Aroma tanah basah bagai alunan musik yang perlahan membawaku untuk  mengingat detail tentangmu; segala sikap manis, caramu memperlakukanku seakan sangat hidup, dan kalimat pelikmu saat kau berkata kita telah selesai,

Seketika rasa sesal menikam kenangan bahagia kita.

Aku jadi begitu tahu diri dengan apa yang kamu rasakan.

Perlahan, kurapalkan namamu, Rangga. Bolehkah aku masih berharap akan ada hari cerah di mana senyummu kembali hadir karena kebersamaan kita?

Bolehkah aku meminta untuk menyudahi aku dan kamu yang tadinya beranjak,

kemudian membangun kisah yang baru dan melupakan luka yang dulu pernah ada?












©enshrine–seraphine2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©enshrine–seraphine
2020

enshrine [✓] farewell poemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang