Berkunjung || Dhika-Ana

14 3 14
                                    

Seperti kata Eireen kemarin, pagi ini Ana sudah datang ke rumah keluarga Joshua ditemani Dhika sang suami siaga.

Enggak, bukan karena Ana lagi hamil. Tapi toh memang Dhika sudah terlatih untuk siap siaga makanya dia jadi suami siaga.

Ngerti nggak? Kalo enggak yasudah lah nggak usah dibikin pusing.

Kenapa Ana tiba-tiba main ke rumah Joshua? Soalnya dia kangen Eireen. Lagian siapa sih yang bisa menolak kegemasan dan kecantikan seorang Eireen Zanna Hirawan yang tiada taranya ini?

Seriusan deh, Ana sukaaaaaa banget sama keponakannya yang satu ini (padahal memang baru satu ini keponakannya wkwkwk). Ana sampai berharap nanti kalau punya anak dia pengen anaknya perempuan, terus bisa secantik dan seanggun Eireen juga.

Lihat aja tuh sekarang Ana sibuknya sama Eireen, sibuk main salon-salonan, adem banget lihat mereka berdua sampai-sampai Joshua, Keira, sama Dhika cuma ngeliatin dari jauh sambil tersenyum.

Tapi senyumnya beda.

Ada sedih-sedihnya gitu.

"Dhik," Joshua menggiring Dhika ke teras rumah sementara Keira memilih menyibukkan diri dengan tanamannya di taman belakang rumah.

"Kenapa, bang?"

Duduk di teras rumahnya Joshua rasanya sejuk, meski mentari tengah terik-teriknya tapi panasnya nggak kerasa karena taman depan rumah juga dipenuhi tanaman yang dikelola sendiri oleh Keira.

Bahkan ada pohon jambu yang sudah berbuah disana.

"Ana masih sering nangis-nangis kaya dulu, nggak?"

Topik yang dibawa Joshua agaknya cukup berat, soalnya air muka Dhika langsung berubah. Terpampang nyata gurat-gurat kesedihan yang menutupi wajah tampannya.

"Udah enggak kok, bang, paling ya kalo dia keinget lagi ujungnya ya begini, dia minta ketemu Eireen,"

Joshua menghela napas berat.

Nyatanya, kisah rumah tangga adiknya tak semulus rumah tangganya sendiri.

Joshua ikut sakit melihat keadaan adiknya sekarang.

"Dhik,"

"Tenang, bang, selama Ana masih bisa gue bikin senyum, gue nggak bakal nyerah,"

Joshua nggak tahu dia harus seneng apa sedih dengernya.

×××




Napa yang ini jadi sedih dah :")
Pendek, iya wkwkwkwk

Paradise.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang