"Kamu adalah penolong ku"
_____________💌______________Sesuai janjinya kemarin, Ana mengantarkan Ami kesekolah. Ana memakai pakaian simpel dengan kaos hitam dan celana hitam, tak lupa ia membawa baju pelayan kafe yang ia simpan di tas kecilnya, karna hari ini Ana berniat masuk lebih awal untuk bekerja.
Sementara itu Ami merasa kurang nyaman menggunakan seragam milik Ana. Menurut Ami seragam Ana terlalu kecil jika ia yang menggunakannya, karna Ana tinggi dan lansing, sedangkan Ami memiliki tubuh yang lebih berisi dan lebih pendek dari Ana. Seragam ini memang tidak ketat, tapi degan baju yang pas ditubuhnya, serta rok yang lumayan kecil, itu menyebabkan Ami tidak nyaman karna biasanya ia memakai baju seragam yang lebih besar.
"Ayok mi!" Ajak Ana yang sudah berada di motor beat merahnya.
"hmmm, tapi Na baju seragam kamu kayaknya kekecilan deh di aku." Ami meringis melihat penampilanya yang agak sedikit beda.
"Ga kok ga kekecilan mi. Lo tau kan itu baju seragam yang agak besar dari seragam yang satunnya lagi?gue juga sering pake baju seragam itu ke sekolah, dan baju itu kegedan sampe gue sering keluarin seragamnya?." Ana menjawab sampil meneliti penampilan Ami.
"Ishh itu kan karna kamu kurus jadi baju nya gede, dan satu lagi mau baju kamu kegedean mau baju kamu yang pas banget di tubuh kamu. Kamu pasti di keluarin di pakenya." jawab Ami sambil menahan kesal karna sahabat nya ini tak pernah rapih ke sekolah, selalu datang terlambat, dan pasti ia lah yang harus mohon-mohon kepada Rifan kekasihnya agar tidak menghukum Ana. Akan tapi Rifan tetaplah Rifan, mau siapapun itu jika melanggar berarti siap bertanggung jawab. Sebenarnya Ana tak pernah meminta untuk diringankan hukumanya atau tidak dihukum, itu hanya karna Ami kasian pada Ana. Ami tau Ana pasti capek karna kerja dan bahkan sering pulang larut malam. Dari mana Ami tau? Ya karna Ana selalu saja terlihat mengantuk didalam kelas dan kadang Ana bercerita kepada Ami tentang pekerjaannya.
"Wah gue kurus Mi? Alhamdulillah gue enggak perlu diet." Ana menjawab sambil mengusap wajahnya dan mendapat lirikan kesal dari Ami.
"Udahlah ayok berangkat Na aku takut kesiangan." Ami menaiki motor Ana.
"kesiangan? Lo ga bisa liat jam ya mi? Percuma dong juara olimpiade matematika tapi ngangep jam 06.15 itu mau kesiangan?" Ana melirik jam tangan yang melingkar ditangan kirinya.
"Iyalah Ana itu udah mau kesiangan 45 menit lagi masuk kelas, 20 menit perjalanan kita kesekolah itu juga kalau ga macet, kalau macet bisa hampir 25 menit, nahh kalau macetnya parah bisa sampe 30 menit Jadi, 45 menit dikurangi 30 menit jadi tinggal 15 menit, kalau tinggal 15 lagi bel aku baru dateng aku ga bisa jadi contoh kakak kelas teladan Ana." jawaban panjang lebar kali tinggi yang Ami berikan, membuat Ana menggeleng.
"udahalah terserah lu. Datang ke sekolah sebelum lima belas menit aja takutnya minta ampun, gue yang dua menit sebelum bel aja biasa Mi," jawab Ana sambil menghidupkan mesin motornya melaju keluar area kosan nya.
"Lah itu kamu aku, beda tar aku dicap pacar ketua OSIS yang malas. Enggal mau aku dicap kaya gitu, tar banyak yang bilang pacar ketua OSIS kok datengnya telat? Enggak elit banget Na." Ami menjawab sambil sedikit berteriak karna suaranya terbawa angin.
"Iyalah yang pacarnya ketos, tapi sebentar lagi lengser." Ana terkekeh karna sebentar lagi salah satu musuhnya akan lengser jadi ketua OSIS, karna saat ini mereka telah menjadi anak kelas IIX.
KAMU SEDANG MEMBACA
R&A {HIATUS} JANGAN DIBACA BERANTAKAN BANGET
DiversosPersahabatan dua orang insan dilibatkan dalam cerita yang rumit dimana salah satu dari mereka mencintai pria yang ternyata telah di jodohkan degan sahabatnya. Perjodohan itu membuat luka bagi sang gadis yang mencintai lelaki tersebut sementara gadis...