𝚠𝚊𝚒𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚏𝚘𝚛 𝚢𝚘𝚞

133 22 4
                                    

2018, Juni 25

Mereka memutuskan untuk tinggal dirumah Kim. Dan tentunya orang tua Jena sangat sedih karena Jena adalah putri satu-satu nya. Mereka merasa baru kemarin Jena lahir namun sudah mempunyai suami. Orang tua Jena selalu menganggapnya bayi, padahal wanita itu tidak pernah manja. Aneh bukan?

Rumah Kim minimalis, tempat yang bisa membawamu merasakan apa itu musim semi. Tanduk rusa asli, vinyl yang memutar alunan musik dari Chopin-tentu saja yang berjudul Nocturne, Op.9, No.2-ah, Kim Taehyung yang romantis. Dan.. Jangan lupakan lukisan De pastorie in Nuenen in het voorjaar karya Van Gogh yang pasti dilelang dengan harga tidak main-mainnya itu. Lalu

Banyak sekali kamar dan jika dihitung ada sekitar 13 kamar. Dan jangan lupakan taman dirumah Kim sangat indah dengan berbagai macam jenis tanaman. Rasanya nyaman tinggal disini. Apalagi bersama Kim. rumahnya mengingatkan Jena pada rumah kakeknya, ia masih ingat bagaimana ia selalu berkunjung dirumah kakeknya saat musim semi. karena keluarga Jena selalu mengadakan acara bakar jagung dan juga daging waktu musim semi tiba. namun sekarang tidak ada lagi kakeknya yang murah senyum.

Jena duduk diruang kerja yang awalnya adalah kamar kosong namun mereka berkerja sama membersihkan kamar itu untuk ruang kerja Jena. tidak bisa dipungkiri Jena sedikit canggung dengan Kim, Jena selama ini jarang dekat dengan laki-laki mungkin terakhir kali ia mencintai laki-laki sekitar saat ia masih duduk dibungku SMA.

ia menyelesaikan bukunya yang akan berbau teori dan beberapa part berhasil membuat otak Jena mendidih karena lelah. wanita itu melepas kacamatanya dan mengucek matanya yang sudah mulai merah. sungguh wanita itu bahkan tidak sadar bahwa batrai laptopnya sudah habis dan bercahaya merah—ah bodoh sekali kamu Jena.

nampaknya Kim masih tidur karena sama sekali tidak mendengarkan gerakannya, Jena tidak ingin menganggu tidur Kim.

Jena kembali memakai kacamatanya ketika matanya sudah tidak sakit lagi, dan kembali mengambil pena yang tergeletak diatas meja, pena yang sangat lusuh dan sudah lama sekali digunakan oleh wanita itu.

"selamat pagi istriku" Jena terkejut saat mendapati Kim yang memeluknya dari belakang, dan pria itu....

tunggu

dia mengecup kepala Jena?

lihatlah pipi wanita itu yang mendadak menjadi tomat, jemarinya yang masih terselip pena itu pun mendadak kaku. atmosfer seperti apa yang mengelilingi Jena saat ini mengapa berbeda sekali.

ayolah Jena, itu hanya kecupan singkat yang biasa dilakukan suami istri bukan? namun sejujurnya ini adalah awal Kim menyentuh jena,sebelumnya tidak pernah dan saat pernikahan pun.

"eum kau sudah bangun rupanya" ucap Jena canggung. Kim masih setia memeluk istrinya itu.

merasa sangat malu, Jena mengalihkan pembicaraan setelah berfikir panjang untuk memikirkan topik yang pas,kuberitahu Jena adalah tipe wanita yang tidak banyak bicara dan tidak terbiasa berbasa-basi

"mau kumasakan sesuatu?" tanya Jena dan dibalas anggukan oleh Kim.

Kim melepaskan pelukannya saat Jena hendak berdiri, lalu Kim membuntutinya dari belakang dan sesekali mengucek matanya yang bahkan belum sepenuhnya terbuka. rambutnya yang berantakan dan masih mengunakan pyama tidur berwarna biru dongkernya. walaupun terkesan jorok namun Kim sangat tampan, Jena akui hal itu.

Jena berhenti didepan kitchen bar. ia berbalik badan dan menatap suaminya itu dengan tatapan heran,Kim masih belum sadar yatuhan. lucu sekali.

"Kim pergilah mengosok gigi dulu dan mandi,baru kamu bisa makan" ucap Jena menjelaskan sampai mengacungkan jari telunjuknya seperti memerintah seorang balita.

𝑆𝑒𝑐𝑟𝑒𝑡 𝐾𝑖𝑚 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang