𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚟𝚊𝚝 𝚕𝚒𝚟𝚎

167 15 11
                                    

2022, Februari 12

Tidak ada Kim, tidak ada suara berat Kim yang berusaha membangunkanku. Tidak ada.

Karena hari itu aku benar benar pergi.

Perancis, dikota ini aku berjalan sendiri. Aku merindukan Kim, itu memang benar adanya. Mungkin sekarang pria itu sedang mengantar anaknya kesekolah dan merawat wanitanya.

Sedangkan aku sendiri.

Kuputuskan tidak menghubunginya semenjak kejadian itu. Aku menahan diri untuk tidak menanyakan kabar suamiku, bagaimana keadaan rumah, apakah dia bisa makan dengan baik apakah ia sudah terbiasa tanpa aku.

Kota ini damai, tidak ramai seperti Korea. Tidak banyak orang yang berjalan kaki ditrotoar. Tidak banyak sepasang kekasih yang bermesraan, tidak banyak sepasang murid SMA yang sedang menikmati es cream bersama.

Kegiatanku hanya menulis, tidur dan berjelajah.

Aku memanggil taxi yang lewat, taxi berwarna kuning berhenti didepanku. Mungkin aku akan kembali pulang dan tidur saja, sudah lumayan jauh aku berjalan dan membuat kaki kecilku ini sakit.

Aku memasuki taxi.

"où allez-vous manquer?" (kemana tujuanmu nona) pria paruh baya itu menggunakan bahasa prancis yang membuatku tidak mengerti.

"I don't speak france, Sorry please speak english" ucapku dan pria itu tertawa.

"Of course" ucap pria itu.

"Where are you going?" lanjut pria paruh baya itu.

"Meistardo apartment"

"You look like asian people"  dan pria itu mulai basa-basi agar penumpang tidak bosan didalam mobil. Seperti biasa orang prancis memang ramah tidak seperti korea.

Aku mengakuinya.

"Yes, I'm from korean" balasku dengan senyuman. Pria paruh baya yang mempunyai badan gemuk itu menginggatkanku pada ayah.

Dan lima belas menit kemudian kami sampai didepan apartemen besar.

aku membuka pintu dan membayar beberapa lembar uang untuk sang supir taxi.

"Thank you" aku hanya menunduk dan lanjut memasuki apartemen besar itu.

aku berjalan menuju lift,  kutekan tombol untuk membuka lift. Tetapi telponku berdering dengan keras, yang mengharuskanku untuk mengangkat telpon itu.

"hallo?"

"Jena Ree, ini saya"  seketika mataku membulatkan. aku Hafal betul suara ini, suara berat dan serak khas seseorang yang ingin aku lupakan.

"Maaf and-"

"Tolong dengarkan saya"

Kutahan rasa sakit hatiku dengan meremat gaunku sendiri. kurasakan mataku sudah mulai berkaca kaca"

"........."

Aku mengembalikan badan dan tidak jadi memasuki lift yang sudah terbuka.

lalu berlari dan tidak peduli sepatu hak tinggi ini melukai kakiku. Entah apa yang diucapkannya  sampai aku berlari tanpa berfikir apapun.

aku tidak tau apa yang sedang kualami, Ayolah Jena kau sudah hampir melupakannya. Kau tidak boleh kembali lagi sudah cukup hatimu patah untuk kesekian kali.

mataku mencari taxi disekitar dan benar benar tidak ada satupun lewat, terpaksa aku berlari sekuat tenaga.

Kim aku rindu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑆𝑒𝑐𝑟𝑒𝑡 𝐾𝑖𝑚 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang