|| 4 ||

1.7K 83 4
                                    

Aldy pun segera duduk di samping Alya setelah memesan makanan.

"Al?" Panggil Aldy

"Hm?" Jawab Alya seadanya

"Lo sering makan disini?"

"Banget"

"Lo doyan makanan pinggir jalan?"

"Menurut lo?" jawabnya sambil menatap Aldy malas

"Bukannya orang tua lo orang berada?"

"Kalo orang tua gua berada kenapa? Gua gaboleh makan disini?!" Ketus Alya

"Gua kira lo ga doyan makanan kek gini" jawab Aldy

Percakapan mereka terhenti ketika pesanan Alya datang

"Duluan" ucap Alya dan di angguki oleh Aldy, ia memilih bermain hp sambil menunggu makanan nya.

Tak berselang lama pesanan milik Aldy datang dan ia segera memakannya, karena saat di restoran tadi ia belum sempat makan

15 menit berlalu, makanan dihadapan mereka sudah ludes hanya menyisakan wadah nya saja, suasana hening menyelimuti mereka berdua, hingga akhirnya Aldy membuka pembicaraan

"Al, lo yakin nolak perjodohan ini?" Tanya Aldy

Sedangkan yang di tanya yang semula sedang bermain handphone langsung mengalihkan pandangan kepada orang yang bertanya

"Harus gua jawab?"

"Ya kan gua pengen tau alesan lo"

"Gua nolak karena gua bisa cari kebahagiaan gua sendiri"

"Kan orang tua lo pengen lo bahagia, trus di jodohin" ucap Aldy asal

"Gua ga bego!" Ketus Alya

"Maksudnya?" Tanya Aldy tak paham

"Lo percaya kalo mereka ngejodohin kita karena kesepakatan mereka sejak dulu?" Tanya Alya balik

"Percayalah" jawab Aldy cepat

"Bego!"

"Udah jelas lah, mereka ngejodohin kita karena urusan bisnis. Jujur saat ini perusahaan papa gua lagi merosot dan mungkin papa pengen di bantu perusahaan keluarga lo dengan cara instan ini" lanjut Alya

"Tumben ngomong puanjang" jawab Aldy

Alya hanya diam tanpa niat membalas, percuma energi yang ia keluarkan tadi jika ujung ujung nya cuma di jawab seperti itu.

"Tapi kenapa harus perusahaan papi gua?" Tanya Aldy

Sedangkan yang ditanya hanya mengedikkan bahunya tanda tidak mengerti

🔅 🔅 🔅

Pukul 20.30 Alya baru saja sampai rumah. Dia harus ekstra sabar menghadapi seseorang yang bersamanya tadi. Bahkan mobil miliknya digunakannya untuk pulang dan besok baru dikembalikan.

"Cielah dinner sama calon" celetuk Alfa -saudara kembar alya- saat Alya baru saja masuk kedalam rumah

"Bacot" jawab Alya cepat

"Gimana Al? Cocok?" Tanya Wijaya

"Aku nggak bego pa" jawab Alya cepat

"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu ke papa?!" Sentak Wijaya

"Aku bukan anak kecil yang bisa papa bodohin gitu aja, omong kosong kalo papa bilang perjodohan ini udah direncanain dari sebelum aku lahir, papa sama Om Atmaja bisa bikin perjodohan konyol ini karena perusahaan papa anjlok kan? Klasik pa" jawab Alya disertai kekehan pada akhir kalimatnya

"Kamu nggak percaya sama papa?" Tanya Wijaya

"Nggak sama sekali, kalaupun emang bener dari sebelum aku lahir, kenapa nggak Alfa duluan yang papa kenalin sama Aldy? Kan sama cowok nya? Kenapa harus aku yang papa korbanin? Aku tahu mungkin papa nggak terima kalo punya anak perempuan, karena papa sendiri yang bilang kalo sebenernya papa pengen punya anak cowok kembar" jawab Alya cepat

"Nggak gitu Al, papa ngelakuin ini karena papa sayang sama kamu, papa nggak mau papa salah ngedidik kamu, papa orang nya kasar nggak bisa lembut sama perempuan" jawab Wijaya lembut

"Berarti papa nggak pantes buat mama?" Tanya Alya dengan senyum tipisnya

"Papa nggak pernah kasar sama kamu bukan berarti kamu bisa kayak gini ke papa!" Sentak Wijaya

"Terserah, intinya Alya gamau" ucap Alya dan melangkah menuju kamarnya.

🔅 🔅 🔅

DOUBLE UP 🥳

VOTE DAN COMMENT NYA :)

26.4.20

TBC

A L D Y (E N D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang