Bagian 2. Natasya Cleara

25 4 0
                                    

"Saya belajar banyak dari kejadian sebelumnya. Bahwa duka adalah pelajaran yang harus dipetik sesudah perpisahan." -Natasya Cleara.

👠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠

Natasya bisa merasakan bahwa kedua matanya memanas dan memburam karena ingin mengeluarkan cairan kristal.

Shock. Satu kata yang dapat Nata rasakan saat mendengar kabar ayah dan ibunya yang memilih berpisah.

"Mommy minta maaf sama kamu Nata. Mommy belum bisa balik kerumah. Kalau kamu mau, kamu ke apartemen aja nginapnya."

Itulah yang dikatakan Mommy Natasya. Namun gadis itu tetap memilih tinggal dirumah karena malas untuk keluar.

Hidup gadis itu hancur semenjak ia kelas akhir di bangku SMP. Entah apa masalah yang dialami kedua orang tuanya sampai-sampai mereka memilih berpisah.

"Nat. Lo masih mau dirumah?" Davi datang dengan langkah tergesa-gesa sambil menatap Natasya yang duduk disofa ruang tamu rumahnya.

Natasya diam lalu melirik kearah tangan Davi yang membawa dua bingkisan. "Iya, lo kesini?" tanya Natasya dengan suara pelan.

Davi mengangguk kemudian duduk disamping Natasya. "Gue bawa makanan buat lo. Gue kebetulan juga belum makan. Yaudah makan bareng ya!" katanya.

"Makasih ya Dav," ujar Natasya. Ia tidak menolak lagi karena gadis itu memang lapar.

Davi mengangguk sambil tersenyum. "Tadi Jovan nyariin lo Nat. Dia nanya-nanya.."

Natasnya menatap Davi yang membuat temannya itu terdiam. "Lo udah tau kan Dav, gue gak suka denger nama Jovan lagi?" tanya Natasya pelan sambil menatap kearah bawah.

Davi mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya dari Natasya. Bagi Davi, Natasya itu sudah menjadi sahabat sekaligus sepupunya.

"Tapi Nat, dia bener-bener kalut.." gumam Davi.

Dada Natasya seketika sesak. Ia akui bahwa rasa untuk lelaki yang bernama Jovan itu masih ada. Namun Jovan melakukan kesalahan yang tak bisa Natasya maaafkan.

Natasya baru tahu bahwa Davi juga menyukai kakakelas mereka itu. Mungkin itu adalah salah satu alasan untuk meninggalkan Jovan.

Davi memang menyukai Jovan namun gadis itu berusaha meredam perasaannya dalam-dalam karena Jovan adalah pacar sepupunya, Natasya.

Natasya merasa cairan kristal mengalir dari matanya. Ia menghadapkan tubuh kearah Davi. "Dav.. Gue boleh minta tolong sama lo?" tanyanya dengan suara parau.

Davi mengangguk.

"Tolong gantiin posisi gue dihati Jovan. Tolong lo hibur dia Dav, tolong bikin dia jatuh cinta sama lo.." Natasya menghirup nafasnya dalam-dalam.

Bye Nando (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang