Kriiinggg..
Bel pulang sekolah Addison International High School pun telah berbunyi, tanda pelajaran hari ini telah usai.
Seluruh murid yang kepalanya sudah dipenuhi oleh materi materi yang bisa membuat kepala mereka pusing pun bersorak kegirangan.
Sama hal nya dengan cewek yang duduk didekat jendela itu, siapa lagi kalau bukan Risha. Ia menghela nafas lega, karena setelah ini ia dapat mengistirahatkan tubuh beserta pikirannya. Risha membereskan bukunya dan memasukkannya ke dalam tasnya.
Sembari memasukkan buku bukunya ke dalam tas, Risha melihat ke arah langit dari jendela kelasnya. Mendung. Ya, diluar mendung, tanda tanda hujan sudah mulai terlihat, angin yang berhembus kencang itu menerpa rambut indah Risha.
Padahal kan semalam baru hujan, pikir Risha.
"Yuk!" ajak Oliv yang sudah berdiri dari kursinya. Risha menoleh lalu mengangguk. Lalu mereka berjalan beriringan keluar kelas, beserta anak murid lainnya yang kelasnya searah dengan kelas mereka.
Setelah sampai di persimpangan yang akan menuruni anak tangga, Risha merasakan seperti ada sesuatu yang kurang dalam dirinya, tapi apa? Dia mengecek seluruh barang barangnya, dan seketika itu juga, dia ingat apa yang ketinggalan.
Risha berhenti dan menepuk jidatnya yang sontak membuat Oliv yang disamping nya pun ikut berhenti dan menatap sahabat nya itu heran.
"Why?" tanya oliv.
"Emm ... Liv, lo duluan aja gapapa ya, HP gue ketinggalan di laci, lupa gue," kata Risha tak enak.
"Beneran?" tanya oliv memastikan. Risha mengangguk.
"Oke, gue duluan, lo hati hati, bayyy," kata Oliv melangkahkan kakinya ke bawah sambil melambaikan tangan nya kepada Risha.
Risha tersenyum singkat.
Setelahnya, Risha belari ke kelasnya, dan melihat lorong koridor yang sudah sepi. setelah sampai di depan pintu kelasnya, Risha merasa bulu nya naik seketika, dan itu kontan membuat nya mulai memikirkan hal hal yang berbaur mereka.
Dia berjalan cepat ke arah bangkunya, dan meraba HP nya di laci meja nya.
Setelah dapat, Risha ingin berbalik ke luar kelas, namun ia harus menghentikan langkahnya karena tali sepatu yang entah kapan terbuka Risha pun tak tau, dia membuang nafas kasar dan mulai jongkok untuk mengikat tali sepatunya."Oke selesai!" gumam nya.
Dia berdiri, dan baru 3 langkah dia berjalan ke arah pintu, tiba tiba ....
Braakkk!!
Pintu kelas nya tiba tiba tertutup rapat, padahal tidak ada orang lain selain dirinya, hal itu membut Risha besar kepala, dia berlari ke arah pintunya, dan menarik knop pintu. Tidak bisa! wajah nya pucat pasi, keringat sudah membasahi pelipis nya, turun ke leher, dan seragam nya. sudah tidak bisa lagi di gambarkan bagaimana ketakutan nya sekarang.
Setelah beberapa lama ia berusaha mencoba membuka pintu, akhirnya bisa. Dia berlari dengan kecepatan penuh di koridor, lalu menuruni anak tangga lantai 3.
Dan disaat belokan anak tangga terakhir, ia melihat mahluk yang sama yang berada di belakang sekolahnya itu, di sudut belokan tangga ia berdiri, menunduk. Risha gemetaran, sungguh, ini pertama kalinya Risha melihat mahluk itu sedekat ini, Risha ingin berteriak, namun rasanya tidak bisa.
Perlahan dia menaiki anak tangga dengan berjalan mundur sembari menatap hantu tersebut, ia tidak tau harus minta tolong kepada siapa, karena lorong kelas nya ini memang sudah tidak ada siapa siapa lagi, dan hanya tinggal dia seorang diri yang berada disini. Benar benar sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU BELAKANG SEKOLAH [ END ]
HorrorTantangan bagi manusia biasanya ialah rintangan, masalah dan beban hidup. Sedangkan bagi Ferisha Ravelyn Lexandra, Tantangan adalah menyelesaikan masalah dengan orang orang yang berbeda alam!