4.| Tawamu

82 51 13
                                    

Senyumanmu yang indah bagaikan candu

Halu – Feby Putri Nc
.
.
.


Lagi-lagi aku terpaku, pada bait-bait tawamu

Lagi-lagi aku membisu, saat candamu benar-benar membuatku semakin mengagumimu.

Benar saja, ini yang membuatku candu

Benar saja, aku telah kalah oleh arti mengalah.

Egoisku enggan pergi, enggan menepi, padahal aku menyadari bahwa dirimu milik sahabatku

Hatiku telah terbelenggu oleh seseorang yang enggan aku sakiti.

Menahannya terlalu sulit, bahwa ucap semakin mempersulit

Harusnya aku diam, harusnya aku pergi, inginnya tak peduli.
Namun apa daya? Jika hati memilih jalannya sendiri.

Teruntuk rasa, semoga engkau segera sirna.

Untuk tawa semoga tidak menjadikannya hujan.

Tidak ada lagi yang ingin ku dengar, jika derap hatimu melangkah menjauh, jika hadirku membuatmu semakin lari dan pergi.

Gulita, pun diriku,
20 April 2020

Gladis DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang