« Wife! The Series » - Hinata S. [✓]

[04]

"Kebun Bunga?"

"Iya , kau mau?"

"Mhm! Pasti!"

Kencan pertamamu dengan sang raksasa kecil Black Jackal akan berlangsung akhir pekan ini. [Name] tentu sangat bersemangat.

Tapi yang [Name] ingin tahu, darimana Hinata tau tempat kencan yang bagus seperti itu?

Apa mungkin Atsumu mengajarinya hal itu?

Awalnya ingin [Name] menonjok setter sialan itu , tapi langsung batal karena kata Hinata,

'Aku ingin lihat bunga untuk dihias dirumah.'

Syukur deh, suaminya masih polos.

"Baiklah, ayo kita pergi kencan sekarang, sayang."

_____

"Whoaaa, Keren! Cantik!"

[Name] tertawa lucu mendengar penuturan Hinata. Jadi kebun bunga itu keren atau cantik?

Mereka sudah sampai di tempat tujuan dan langsung disuguhi pemandangan box-box tanah berisi berbagai jenis bunga.

"Ini mawar, kan?" tunjuk Hinata pada sekumpulan bunga dengan tangkai berduri.

"Hu-um. Bunga yang paling cantik. Aku suka!"

"Kalau yang ini, namanya apa?"

"Itu anggrek, Shouyou-kun. Nama lainnya bunga kertas."

"Hoo! Lalu ini?"

"Tulip. Bentuknya kuncup dan setengah mekar."

"Kalau ini?"

"Aster. Yang paling wangi."

Jadilah Hinata seperti studi tur anak SD dengan tangan yang terus menggenggam sang istri dan mulut terus mengoceh. [Name] sendiri hanya terus mengikuti sambil terkekeh geli.

Suaminya sangat menggemaskan.

Sampai akhirnya Hinata lelah dan mereka akhirnya beristirahat di kursi taman.

"Ada yang membuat Shouyou-kun tertarik?" tanya [Name].

Hinata memasang pose berpikir, tapi kemudian menggeleng.

"Sejauh ini tidak. Tapi- Hei! Ini cantik sekali!"

Hinata memekik lalu berjalan ke pekarangan bunga dengan mahkota kuning cerah.

Bunga Matahari.

"Bunga matahari? Cantik dan unik lho. Dia memiliki kelebihan sendiri." ujar [Name].

"Apa itu?!" Tanya Hinata kepo.

"Menurut teori, Bunga Matahari akan mengikuti kemana arah matahari berada. Kemanapun arah matahari berjalan, bunga ini akan terus mengikutinya." Ujar [Name].

Hinata terdiam sejenak. Lalu matanya berbinar sambil memegang kedua tangan istrinya.

"Kalau begitu, aku mau yang ini! Ayo tanam bunga ini!"

===

"Baiklah, kita akan cari bibitnya saja."

"Yoshaa!"

"Ngomong-ngomong, Kenapa tiba-tiba pilih bunga matahari?"

"Soalnya aku ingin menjadi bunga matahari yang selalu mengikutimu, matahariku, kemanapun kau pergi!"