[08]

12.2K 1.8K 303
                                    

"Sepeda?"

"Iya, sepeda lama mu itu."

Hinata memegang dagu, kemudian mengangguk-angguk pelan.

"Baiklah, aku akan ambil saat akhir pekan."

Gagang telepon diletakkan kembali ke tempatnya.

"Sudah lama aku tak naik sepeda itu.." gumamnya.

"Sepeda apa?" Celetuk [Name]. Wanita itu baru saja kembali dari teras rumah, menyirami bunga matahari.

"[Name]-san ingat sepeda lama ku?" [Name] mengangguk-angguk.

"Aku mau mengambilnya ke rumah Okaa-san akhir pekan! Mau ikut?"

Dengan semangat [Name] mengangguk.

"Baik!"

_____

"Kelihatan masih bagus sekali.."Hinata menatapi tiap bagian sepeda lama yang berdiri di halaman belakang rumah ibunya.

"Natsu memakainya dan membersihkan nya setiap hari. Jadi tetap bagus."

Sesuai janji , Hinata dan sang istri datang ke Miyagi untuk melihat sepeda lama milik Hinata

Sekalian menginap karena akhir pekan ini Hinata ingin melepas rindu dengan keluarganya.

"Natsu-chan rajin sekali.." [Name] mendecak kagum. Adik iparnya yang satu itu memang suka melakukan pekerjaan rumah.

Beda sekali dengan suaminya.

Apa-apa mesti diperintah dulu.

Kecuali pekerjaan kasur–

"Ho, aku masih bisa menaiki nya!" Pekik Hinata saat ia duduk di kursi sepeda.

"Awas ban nya kempis . Natsu akan marah lho." Tegur sang Ibu sambil terkekeh. "Ibu tinggal masuk dulu ya."

Setelah sang ibu masuk, barulah Hinata menoleh sambil menepuk-nepuk kursi belakang.

"Mau keliling?"

_____

"Pegangan yang erat!"

Dengan agak berdebar [Name] memeluk tubuh sang suami yang ada didepannya.

'Jadi deg-degan begini ..' batinnya.

Hinata mengayuh sepeda. Benda beroda itu terus mengayuh membawa mereka ke sekeliling Mjyagi.

Sejuk sekali, pemandangan masih seperti mereka SMA.

Membuat keduanya flashback secara dadakan.

"[Name]-san ingat tidak waktu aku meboncengmu pulang?"

[Name] tersenyum-senyum. Ia ingat dengan jelas setelah menonton latih tanding Hinata hingga larut, pemuda itu langsung menawarkannya tumpangan.

"Asik ya, masa muda kita." Ujar [Name] sambil mempererat pelukannya. "Menghabiskan waktu bersama."

Hinata tersenyum. Kini tangan kanannya mengusap jemari sang istri di perutnya.

"Kita juga akan menghabiskan waktu bersama sekarang dan selamanya, [Name]-san."

===

"Bahasamu menyebalkan. Belajar darimana?"

"E-eh?! Aku susun sendiri kok!"

"Sungguh , jangan bohong!"

"Aku tidak bohong [Name]-san. Itu kan janji saat hari pernikahan kita."

« Wife! The Series » - Hinata S. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang