alasan aku menjadi pelayan (part 2)

9 0 0
                                    

Elias tak menghiraukan teriakan Lily dan segera mengunci kamar tersebut. Lily terus menerus berteriak.

"aku sebenarnya tidak ingin memperlakukanmu seperti ini.. "

Elias terus menunggu Lily dari balik pintu. Tiba-tiba Lily berhenti berteriak-teriak. Elias kemudian melihat kearah jam arloji miliknya.

"hampir waktunya"

Seorang pelayan pun datang.

"Jangan biarkan siapapun masuk dan perintahkan kepada semua penjaga untuk menjaga pintu masuk rumah ini"

"Baik pangeran! "

Seketika pelayanan itu langsung menghilang dengan sekejap mata. Kemudian Elias memasuki ruangan Lily, disana Lily duduk terdiam diatas ranjang. Kemudian bulan purnama menampakkan wujudnya dengan begitu terang. Seketika Lily menatap tajam ke arah Elias dengan netra mata yang berubah menjadi warna merah darah.Lily bersiap menerjang Elias. Tapi persiapan Elias sudah sangat matang, karena dia sudah memasang pelindung di sekitar ranjang.

Ketika tubuh Lily mengenai pelindung itu dia akan tersengat listrik dengan tegangan yang sangat besar. Lily lalu tidak sadarkan diri karena pelindung tersebut. Bulan purnama pun berakhir dan Lily sudah kembali normal. Elias segera menghilangkan pelindungnya, lalu menggendong Lily dan merebahkan nya diatas ranjang.

"Selamat malam"

Ucapnya kemudian meninggalkan kamar tersebut.

Esok paginya Lily terbangun seluruh tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Lalu Elias memasuki kamar dengan membawa makanan.

"Makanlah kamu pasti lapar"

Lily terdiam saja.

"Hei pelayan!"

Tak disangka Lily malah menjawab Kata-kata Elias.

"Aku bukan pelayanmu!dasar tuan muda yang jorok! "

Bukannya marah Elias malah tersenyum. Lily merasa terkena jebakannya pun langsung memalingkan mukanya yang berona merah karena malu.

"Akhirnya kamu kembali seperti sebelumnya"

Lily terdiam beberapa menit. Suasananya terasa sangat canggung.

"Kenapa tidak membunuhku saja?.. Seperti yang kau lakukan pada ayahku."

Elias menyodorkan sepotong roti sandwich yang dibawanya tadi.

"Makan dulu baru ku beritahu!"

Lily awalnya menolak tetapi karena ia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan ayahnya, akhirnya gadis itu memakan roti sandwich tersebut. Lily memakannya dengan sangat lahap sekali.

"Sepertinya kamu memang sangat lapar ya!"

Gadis bernetra emas itu merona.

"Kalau mau lagi bilang saja!"

Setelah usai makan Lily menanyai Elias tentang kejadian beberapa tahun yang lalu. Elias menceritakan semua hal yang ingin diketahui oleh Lily.

"Karena itu aku memintamu menjadi pelayanku, supaya aku bisa menjaga mu. Itulah janjiku kepada ayahmu"

Suasana kembali menjadi canggung dan sunyi. "Tidak apa-apa kalau kamu tidak mempercayainya" Elias lalu beranjak pergi. Lily Tiba-tiba menarik tangan Elias, gadis bernetra emas itu mulai menitikkan air mata dan menangis. Elias seger memeluk Lily untuk menenangkannya.

" Bersiaplah sebentar lagi kamu akan kembali kerumahmu"

Bisikan Elias membuat hati Lily menjadi sedikit tenang. Pria netra merah itu segera pergi keluar kamar.

Setibanya di rumah Lily segera keluar dari mobil Elias dan segera berlari masuk kedalam rumah. "bibi! Aku pulang! " Rumah itu sunyi sekali tidak ada seorang pun yang menjawab Lily. "Wah! Wah lihat siapa ini!" Suara seseorang terdengar dari lantai atas. Tanpa pikir panjang Lily lansung naik  ke lantai atas. betapa terkejutnya Lily saat mengetahui bahwa pembantu dan ibunya terkapar di lantai dengan bersimbah darah."ini... Bohong.. Kan?". Tanpa disadari oleh Lily ada seseorang yang berdiri di depannya dengan tersenyum. "Jangan nangis dong! Toh ibumu juga tidak peduli dengan mu, aku sudah membantumu lo!" Kata orang tersebut dengan nada senang.
"KAMU SIAPA?! KENAPA MELAKUKAN INI?! ". " Aduh... Aduh tolong tenang sedikit ok? "Tiba-tiba sebilah pisau sudah berada tepat di depan leher Lily.
" Aku.. Sepertinya.. Sudah.. Tamat" Batinnya.

Zap!

"Dingin Tubuh ini dingin sekali" Batin gadis bernetra emas itu.
"Jika paman membenciku,paman bisa melawan ku! Gadis ini tidak ada hubungannya! "." Kalau begitu serahkan tahta ayahmu pangeran" Ucap orang yang tak lain adalah paman Elias, Nicholas. "Jangan harap! "

Pats!

"Dasar anak tidak sopan, sudah menghilang saja dia".sementara itu Elias dan Lily sedang pergi menuju tempat yang tersembunyi jauh dari kota.
" Kamu sudah sadar! Ada yang sakit tidak? "Elias begitu lega ketika melihat Lily sudah tersadar dari pingsannya.

Tik...

" Apa aku ini pembawa sial bagi keluargaku? " Ucap Lily sambil menangis. "Aku sudah tidak punya keluarga lagi sekarang.. Hiks..." Lily menangis sejadi jadinya. "Kamu masih punya aku! Dan aku akan selalu melindungi mu apapun yang terjadi! Jadi kamu tenang saja! ".
" Sebaiknya aku mati saja" Lily amat sangat murung padahal Lily adalah anak yang selalu ceria sangat jarang di menjadi sedih dan murung seperti ini. "Jangan berkata begitu, kalau kamu mati aku tidak bisa menepari janjiku pada ayahmu jadi kamu harus tetap hidup ya?"
Ucap Elias sembari menggenggam tangan Lily yang dingin. Sekarang Muka gadis netra emas itu sedikit tersenyum, Elias lega melihat Lily yang sedikit tersenyum itu. "Ngomong-ngomong kita sekarang ada dimana? ".

" Kita sekarang ada di mansion ku yang sangat jauh dari kota".Lily kemudian bangun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela. "Wah! Ternyata ada laut! Indahnya" Lily terkagum-kagum melihat laut yang berada tak jauh dari mansion itu. "Kalau begitu ayo kita kesana! " Elias lalu menggandeng tangan Lily.

Setibanya di tepi pantai raut wajah Lily seketika berubah menjadi bahagia dan senang. Lily juga berlari-lari di pinggiran pantai. "Dasar seperti anak kecil saja" Ucap Elias yang sedang mengawasinya dari jauh. "Pangeran ini semua hasil dari penyelidikan yang telah dilakukan" Elias mengambil beberapa lembar kertas yang diberikan salah seorang pelayannya. "Bagus! Sekarang kalian amati saja semua pergerakannya"." Siap pangeran! " Seketika pelayan itu langsung menghilang.

"ELIAS!!! " teriak gadis itu sambil melambai ke arah Elias. Elias pun tersenyum tapi dibalik senyuman itu dia menyembunyikan sesuatu yang di pendam dalam-dalam dan di sembunyikan.

{•I'M THE VAMPIRE PRINCE'S MAID❤❤•}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang