Arthur kecil

3 1 0
                                    

Lily memasuki toko kue yang tak jauh dari kantornya. Gadis itu melihat-lihat kue yang ada di dalam menu selama beberapa menit.

" Pelayan! "

Lily melambaikan tanganya dan datang salah seorang pelayan dari toko tersebut.

" Anda sudah menentukan pesanan anda? "

" Saya mau pesan kue Black Forest dan Milkshake stroberi"

" Saya mengerti, mohon tunggu sebentar "

Pelayana itu pun pergi. Lily mengambil ponsel dari tasnya dan memainkan sebuah game sembari menunggu pesanannya datang.

5 menit kemudian~

" Ini pesanan anda "

Pelayan itu meletakkan pesanan Lily di meja. Pelayan itu kemudian pergi. Lily melahap kue black forest itu dengan lahap, karena itu memang kue favoritnya. Lily melahap kue yang penuh dengan coklat dan krim itu dengan sangat menikmatinya.

Bzzz... Bzzzzz

Ponselnya tiba-tiba begetar yang membuat gadis itu berhenti melahap kue black Forest dan mengangkat panggilan telepon tersebut.

" Halo.. Lily disini"

" Nona Lily ternyata anda sedang santai ya? "

~gawat! Inikan direktur sialan itu! ~

" Ti.. Tidak saya sekarang sedang mengerjakan beberapa dokumen "

" Kalau begitu.. Saat ini aku sedang melihat seseorang yang sangat mirip denganmu, ah! Tapi aku mungkin salah lihat. Aku tunggu dokumenmu hari ini ya MA-NE-JER "

Telepon terputus. Wajah gadis itu menjadi sedikit berkeringat. Sesegera mungkin Lily melahap kuenya dan segera meninggalkan cafe tersebut. Gadis itu berlari dengan secepat yang dia bisa. Lily kelelahan berlari sehingga tidak terlalu memperhatikan apa yang ada di depannya.

Bug!

Tak sengaja gadis bersurai coklat itu menabrak seorang anak kecil dan membuat eskrim yang berada ditangan anak tersebut jatuh ke tanah. Sontak anak itu menangis sekencang-kencangnya. Lily terlihat amat bingung, dia bingung harus melanjutkan berlari ke kantor atau menenangkan anak kecil tersebut dan mengganti eskrim yang telah dijatuhkannya. Gadis itu menarik nafas panjang dan memutuskan untuk membantu anak itu.

" Ssttt.. Adik kecil jangan menangis kakak akan mengganti eskrimu"

Tangis anak tersebut makin lama semakin tak terdengar lagi.

" Hiks.. Benarkah? "

" Ya! Kakak janji"

Lily menyodorkan jari kelingkingnya untuk membuat janji dengan anak tersebut. Anak tersebut tersenyum dan mereka saling mengaitkan jari kelingking lalu membuat janji kecil mereka. Lily melihat ke arah arloji yang dipakainya.

" Gawat! Sudah jam segini!? "

" Kakak ada apa? "

" Aduh...! Maaf ya kita beli eskrimnya nanti saja ya? Kakak sudah terlambat kerja, dimana ibumu ?kakak akan mengantarkanmu ke ibumu"

Anak itu menundukkan kepalanya kemudian menggenggam erat hoodie berwarna kuning yang dipakainya.

~ jangan-jangan kamu tersesat ya?! ~

" Adik kecil, kakak akan mengantarmu ke rumahmu saja ya? "

" Ta.. Tapi aku tidak tahu rumahku dimana"

" Ka.. Kali begitu kakak antar kamu ke kantor polisi ya? Pak polisi pasti akan membantumu menemukan ibumu"

" Tidak mau! Aku mau ikut kakak saja! "

Anak itu mulai menangis sembari memeluk kaki Lily. Gadis itu semakin kebingungan, bagaimana mungkin dia membawa anak itu ke kantor?. Lily sempat berpikir untuk membawa anak itu kerumahnya tetapi rumahnya sangat jauh dari daerah tersebut, sedangkan dia akan segera terlambat apabila tidak cepat-cepat ke kantor. Lily mengambil nafas panjang.

" Baiklah.. Kamu ikut kakak ke kantor, tapi tidak boleh nakal ya? "

Anak tersebut mengangguk. Lily segera menggendong anak itu dan berlari dengan cepat.

Setibanya dikantor Lily langsung masuk ke ruangnnya. Beruntung  manejer diberi ruangan pribadi. Lily segera menurunkan kecil tersebut dan segera menyambar tumpukan dokumen miliknya yang belum selesai.

" Ngomong-ngomong, nama kakak Lily, kalau kamu? "

" Namaku arthur"

" Baiklah Arthur sampai aku selesai dengan tugasku kamu duduklah di sofa dengan tenang dan juga jangan keluar dari ruangan ini"

Arthur mengangguk. Lily segera mengerjakan dokumennya. Arthur kecil yang bosan mengambil buku yang ada di rak ruangan Lily, kemudian dia duduk di sofa dan membaca buku tersebut.

Bersambung

{•I'M THE VAMPIRE PRINCE'S MAID❤❤•}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang