awal yang baru

9 1 0
                                    

10 tahun kemudian

Lily pov

Ding... Ding... Ding

Aku terbangun akibat suara alarm jam weker. Aku mematikannya dan melihat waktu yang tertera di jam weker.

07.20 am

Aku segera bersiap untuk berangkat kerja. Aku bekerja sebagai manajer di perusahaan yang bernama ***. Usai berganti pakaian aku turun kebawah untuk sarapan. " Silahkan nona" Ucap salah seorang pembantuku, aku tidak ingat kenapa aku bisa tinggal disini saat kutanya dengan salah seorang pembantu mereka selalu menjawab " Ini adalah rumah peninggalan orang tua nona". Karena mereka selalu menjawab seperti itu aku akhirnya tidak pernah bertanya lagi.

Aku berangkat kerja selalu berjalan kaki meskipun sebenarnya aku mempunyai mobil pribadi. Aku melewati taman kota yang menurutku sangat tidak asing saat aku pertama kali ke tempat itu.

"Pencuri!!! "

Terdengar suara teriakan seseorang dari arah belakang. Kulihat ada seseorang bertopeng hitam yang sedang berlari membawa tas kecil berwarna hitam. "Berhenti kamu!" Ucapku. Orang itu malah menambah kecepatan "tidak mau berhenti ya?" Segera aku memasang kuda-kuda dan menendang pencuri itu. Pencuri itu terpental sangat jauh,oh ya! Aku lupa bilang aku mendadak memiliki kekuatan yang luar biasa. Setelah pencuri itu terpental dia masih bisa berdiri, lalu menodongkan pisau. "Wah.. Jangan main pisau dong! " Ucapku tersenyum dan dengan cepat menendang pisau tersebut hingga jatuh. Ketika pisau itu terjatuh aku segera memegang tangan pencuri itu dan membanting nya ke tanah.

"Jadi bagaimana? Mau coba yang lain? "

Pencuri itu menggeleng dan segera memeberikan tas hitam yang dicurinya tadi. Aku tersenyum bangga dan segera mengembalikan tas itu. "Terima kasih ya"." Tentu saja" Jawabku. Aku segera pergi ke kantor dan benar saja aku terlambat masuk kantor. Aku segera berlari menuju ruangan ku.

Tok.. Tok

"Silahkan masuk" Ucapku. Kemudian ada seorang karyawan masuk. " Permisi manajer, ada rapat yang harus anda hadiri pukul 12 siang ini"."baiklah aku akan kebawah 15 menit lagi "ucapku dan karyawan itu segera pergi.

Sesampainya di tempat rapat,aku terkejut karena di dalam ruangan hanya ada laki-laki yang sepertinya datang bukan untuk rapat. " Wah ternyata manajer perusahaan *** cantik sekali! " Kata salah seorang manajer laki-laki dari perusahaan lain. Aku tanpa basa-basi langsung duduk tetapi tetap waspada. "Silahkan diminum dulu nona, anda pasti sangat haus" Ucap salah seorang pria sembari menyodorkan minuman. Aku sudah merasa minuman itu aneh jadi aku pura-pura meminumnya. " Terimakasih " Ucapku kemudian memulai rapat hingga pukul 16.00. Saat kulihat tatapan wajah para manajer itu mereka membuat ekspresi kecewa "dasar payah aku sudah tau lo kalau di dalam minuman itu ada obatnya! " Batinku bangga. Hingga rapat berakhir dan aku bersiap untuk pulang. Tiba-tiba salah seseorang di ruang rapat mengunci pintu "tidak Terima ya? " Batinku lagi. "Tuan-tuan apa anda belum puas?" Tanya ku dengan suara meremehkan. Raut muka mereka seketika menjadi merah padam. " Oke,majulah kalau begitu" Ucapku menantang mereka. Mereka segera menyerbu ku. Tentu saja aku melawan mereka semua " Kenapa kamu tidak terpengaruh?! " Teriak salah seorang pria yang habis ku banting. " Dasar payah! Anda pikir aku tidak tahu minuman itu ada obatnya? " Ucapku sembari memukuli yang lainnya.

Setelah mereka semua menyerah aku beranjak pergi "sampai jumpa tuan-tuan, adios" Ucapku sembari melambaikan tangan. Aku segera meninggalkan tempat menjijikan itu.

Karena sudah jam pulang kerja aku pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Seperti biasa dirumah sudah tersedia makan malam berupa steak dengan kematangan medium. Aku memakannya dan segera pergi ke kamar mandi untuk mandi. " Hah.... Hari yang sangat melelahkan"

Tok.. Tok

Terdengar suara ketukan pintu. "Nona ini sudah saatnya anda minum obat" Ucap pembantu. Aku selalu meminum obat sehabis makan malam atau sehabis mandi, aku tidak tahu kenapa tapi para pembantu bilang aku punya penyakit dan belum ada obatnya jadi mereka memberi obat penekan agar penyakit ku tidak bertambah parah. "Baiklah" Jawabku dari dalam.

Aku meminum obat itu dan memeriksa beberapa berkas.

Tring!

Bunyi notifikasi smartphone ku berbunyi. Terdapat pesan yang berisi.

SEKERTARIS DIREKTUR

Manajer besok anda akan menemani direktur ke perusahaan***.

"Menemani direktur ya? " Gumamku.Direktur Elias, tapi semua karyawan memanggilnya Direktur Li.Aku heran karena selama bekerja di perusahaan, aku belum pernah melihat Direktur Li.bahkan para karyawan yang sudah lama bekerja di sana pun belum pernah melihat Direktur Li. Aku segera meletakkan ponselku dan pergi tidur.

Esok paginya dikantor aku menyiapkan beberapa berkas dan bersiap menuju kantor direktur.

Tok! Tok!

Aku mengetuk pintu ruangan direktur.

Ceklek..

Seseorang membukakan pintu ruangan tersebut, dia adalah sekertaris direktur. Aku masuk " Selamat pagi, Direktur Li" Ucapku sembari menunduk. Direktur itu memutar kursinya. Ketika aku melihat wajah Direktur Li bagiku terasa tidak asing, padahal kami baru saja bertemu. Dia segera keluar ruangannya sontak aku pun langsung mengikutinya.

Dia memasuki mobil berwarna hitam legam. Saat aku mau masuk dia lalu menutup pintu mobil.aku mengetuk kaca pintu mobil itu. Direktur Li lalu membuka kaca mobilnya " Ada perlu apa? " Dia bertanya seperti tidak melupakan sesuatu, tapi aku mencoba sabar. "Saya belum masuk direktur Li" Ucapku mencoba tersenyum. "Oh, tapi kamu jalan kaki aja ya? Mobilku gak muat kalau kebanyakan penumpang, jadi dah! " Jawabnya sembari tersenyum melambaikan tangan lalu meninggalkan aku.

"DASAR SIALAN! MENYEBALKAN! ARGHHH!! "

aku berteriak-teriak seperti orang gila. " Wah dia kenapa? Sudah gila karena perkerjaan kah? " Aku mendengar orang-orang disekitarku berbisik-bisik. Aku segera berlari mengejar mobil Direktur Li.

Mobil itu melaju cepat sekali aku kelelahan mengejarnya sampai mobil itu berhenti saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Aku segera mempercepat lari ku.

Dok! Dok!

Kuketuk kaca mobil itu dengan keras. Pintu mobil terbuka dan Direktur Li menarikku masuk kedalam mobil. "Lelah? " Tanyanya. "Tentu saja aku lelah dasar Direktur sialan! " Batinku."saya tentu saja lelah" Ucapku sembari tersenyum. Lampu berubah menjadi hijau, Direktur Li menarikku masuk ke dalam mobildan mobil mulai berjalan. "Huft aku haus sekali" Batinku.

{•I'M THE VAMPIRE PRINCE'S MAID❤❤•}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang