[05]

12.4K 2K 424
                                    

"[Name]-san!"

"Tolong lempar bola itu [Name]-san!"

"Malam ini kita makan apa, [Name]-san?"

"Hei , [Name]-san!"

[Name] mendengus kasar. Dari hari ke hari, ia merasa sedikit agak sebal dengan tingkah sang suami.

Masalahnya, mereka sudah menikah. Tapi Hinata masih bersifat kikuk dan sedikit formal terhadapnya.

Apa ini termasuk resiko menikahi pemuda polos yang hanya mencintai voli?

"[Name]-san, [Name]-san. Aku tidak suka dipanggil dengan suffiks begitu!"

Wanita itu mengoceh sendiri sambil menghentak- hentakkan kaki.

Sayang sekali wanita itu tak tega memarahi atau mengingatkan si bunga matahari mengenai apapun kesalahannya.

Hinata terlalu manis untuk dimarahi.

"Ya minimal dipanggil dengan suffiks '-chan' atau.. apalah.." Lagi-lagi [Name] bergumam sendiri.

Ingin rasanya ia mengubah Hinata menjadi Tsukishima yang memanggil istrinya 'Sayang atau Cantik'.

Setidaknya itu lebih baik daripada Tsukishima yang mengatakannya.

Geli sih kalau si garam , ewh.

"Baiklah, kalau Shouyou-kun tidak mau melakukannya maka aku akan memintanya."

_____

"Aku pulang!"

"Selamat datang, Shouyou-kun."

Hinata tersenyum lalu mengecup kening sang istri yang menyambutnya.

"Sepertinya [Name]-san sedang bahagia ya?" Tebak Hinata. Menatap garis wajah sang istri yang berbinar-binar.

"Ah, tidak juga kok. Biasa saja, Shouyou-kun." [Name] terkekeh lalu membawa ransel latihan sang suami.

Hinata melepas sepatunya lalu masuk ke dalam rumah.

"Hari ini kita mak-"

"Shouyou-kun." Panggil sang istri dengan nada serius. Hinata menoleh.

"Eh? Iya , [Name]-san?"

[Name] sedikit memalingkan wajah, tangannya meremas-remas ransel milik Hinata.

"Apa kau.. mencintaiku, Shouyou-kun?"

Hinata mengerjap. Kemudian ia tersenyum dan mengangguk.

"Tentu saja. Itu alasanku menikahimu."

[Name] merona, lalu kembali fokus pada pertanyaan nya.

"Tapi kenapa kau masih bersikap formal?" Ia menghela nafas. "Kau bahkan memanggilku dengan suffiks '-san'."

Hinata kembali mengerjap , lalu sedetik kemudian ia tersenyum.

"Aku tidak suka.." sambung [Name] lagi.

Hinata mendekat. Ia menyentuh pipi sang istri lalu mengecup kelopak matanya.

"Karena panggilan [Name] dengan suffiks '-san' menjadi awal mula ku jatuh cinta padamu."

===

"A-ah.. Benar juga ya."

"Apa [Name]-san ingin dipanggil dengan nickname lain?"

"Apa itu misalnya?"

"Nona Hinata, jadi semua orang akan tau kau istriku."

Wife! - Hinata ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang