4.

567 72 5
                                    


Tampan. Sejujurnya Jihyo mengakui kalau Jungkook itu ganteng. Tetapi, ya, gengsi dong. Ia tidak mau disamakan dengan cewek lain yang langsung klepek-klepek pada Jungkook dengan mudah. Hell no!

"Na, anter gue ke perpus, yuk! Dah lama juga gue enggak baca-baca," ucap Jihyo sambil mencoba mengalihkan pandangan dari Jungkook. Kalau ketahuan, bisa diejek habis-habisan dia sama Jungkook.

"Tumben? Tapi iya, sih, gue juga udah lama enggak ke perpus. Ayo!" balas Sana sambil berdiri, menggandeng tangan Jihyo.

Diam-diam Jungkook melirik Jihyo dan Sana, lalu mengikuti mereka setelah pamit pada teman-teman sepermainannya.

.
.
.

Jihyo membuka halaman buku berjudul Dear Nathan dengan bosan. Sejujurnya Jihyo tak berniat membaca. Hanya ingin mengalihkan pikiran saja.

Beda dengan Sana yang memang cukup tertarik dengan dunia perbukuan, khususnya di genre horor. Hanya saja, terkadang gadis blasteran Jepang-Korea itu agak malas membaca.

Sana pun agaknya sadar Jihyo agak lesu. Ia berhenti membaca buku berjudul Whising Her To Die yang sudah tersohor di Korea Selatan.

"Lo kenapa, sih, Hyo? Kayak lesu gitu. Cerita kek," ucap Sana memusatkan perhatian sepenuhnya pada Jihyo.

Yang ditanya menggeleng. "Nope, i'm fine," jawab Jihyo sambil bertopang dagu.

"Really?" Sana bertanya ragu.

"Hm," jawab Jihyo sekenanya. Lalu memandang sekeliling. Rapi, bersih dan wangi, itu yang Jihyo pikirkan ketika meneliti perpustakaan sekolah.

Jihyo mengernyit. Apa-apaan? Jungkook? What the fuck?

Oh ayolah! Jungkook enggak ada di sini, Jihyo! Halu mulu lo! Batinnya geram sendiri.

Jihyo menggeleng menengok ke arah kiri, berlawanan dengan arah di mana Jungkook tengah memperhatikannya.

Sekali lagi Jihyo menengok ke kanan. Dan senyum menawan Jungkook kembali ditemukannya.

"Ah! Enggak mungkin!" Jihyo menggeleng, sedikit berteriak, mengagetkan Sana.

"Woy! Lo tuh apa-apaan, sih? Ini perpus loh, perpus! Jangan berisik! Nanti ditegur," bisik Sana memperingatkan.

Jihyo meringis. "Oke, oke, maaf," ucapnya sedikit bersalah.

Masa iya ada Jungkook di sini? Jelas-jelas tadi gue lihat Jungkook lagi di kelas. Apa mungkin dia ngikutin gue?

Jihyo mengernyit sambil memanyunkan bibir. Apa-apaan?! Enggak mungkinlah! Batin Jihyo tak percaya spekulasi anehnya.

"Hyo, ayo ke kelas. Bel dah bunyi."

Ucapan Sana menyadarkan Jihyo dari lamunan singkat.

"Oh? Iya."

Jihyo pun berdiri, menyusul langkah Sana setelah pamit pada penjaga perpustakaan.

Di belakang mereka, tak begitu jauh namu tak begitu dekat, Jungkook terkekeh pelan.

Siap-siap aja lo, Hyo. Gue enggak bakal nyerah milikin lo, batinnya semangat.

T. B. C

Still remember this story? ;)

Kamus Kecil

Really = sungguh, sangat.

Nope = enggak.

I'm = aku.

Fine = baik-baik saja.

What the fuck? = apa-apaan?

Hell no! = Tidak!

Genre = jenis; golongan.

My Special Girl [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang