0.2 | Egotistic

3.9K 425 49
                                    


~~~~~~~~~~| 𝐄𝐆𝐎𝐓𝐈𝐒𝐓𝐈𝐂 |~~~~~~~~~~

Terhitung 2 minggu berlalu usai pertengkarannya dengan Hansol. Sejak itu pula keduanya tak bertegur sapa. Jisoo dengan keras kepalanya dan Hansol bersikukuh pada egonya. 

Jisoo sepenuhnya bungkam mengenai Seokmin, dan itu membuat Hansol semakin marah.

Hansol berangkat sebelum Jisoo bangun dan pulang setelah Jisoo tidur. Jisoo pun tak ada niatan untuk menegur atau menghubungi Hansol duluan.

Baginya amarah Hansol itu tidak berdasar. Jisoo memang bergantung padanya, menjadi tanggung jawabnya, tetapi Jisoo tetaplah wanita dewasa. 

Jisoo bisa menjaga dirinya sendiri. Pertengkaran mereka tak lebih dari cekcok biasa. Tak bermanfaat, tidak penting.

Yang ada hanya membuat Jisoo frustasi, bingung, dan lelah.

"Hey, kenapa diam saja?"

Suara Kim Sojung, teman satu kampusnya, membuyarkan lamunan Jisoo. 

"Aku hanya sedikit pusing."

Jisoo mengaduk makanan dihadapannya tanpa berniat melahapnya. Bertengkar dengan Hansol membuatnya kehilangan nafsu makan.

Terlebih saat ini, di sisi berlawanan sekumpulan Choi sedang berbincang. Tepatnya hanya empat diantara lima. Karena salah seorang Choi menagap lurus kearah Jisoo.

Keduanya bersitatap selama beberapa detik sebelum Jisoo beralih pada Sojung. Keberadaan mereka membuat moodnya turun seketika.

"Mau ku antar ke uks?"

"Nanti sembuh sendiri." Jisoo tersenyum, berusaha meyakinkan Sojung bahwa dirinya baik-baik saja.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Perut Jisoo mendadak mual. Ia bergegas ke toilet yang tidak jauh dari kantin, dan memuntahkan isi perutnya.

Sarapan hanya minum susu, makan siang tak tersentuh, apalagi yang akan keluar jika bukan hanya cairan bening.

Kepala Jisoo terasa pening. Ia mencuci wajah agar segar kembali. Akhir-akhir ini ia memang sering melewatkan makan, wajar kesehatannya memburuk.

Jisoo membasuh wajahnya agar lebih segar. Beberapa hari ini tubuhnya memang agak lemas. Semua makanan yang masuk ke mulutnya terasa pahit. Sehingga nafsu makannya berkurang.

"Kau sakit?"

Jisoo nyaris loncat mendengar bisikan pelan dari belakang. Ia menoleh dan terkejut mendapati siapa yang berdiri disana.

"Seokmin?" Jisoo mengendalikan ekspresi terkejutnya, "Aku hanya sedikit pusing."

Bisa-bisanya Seokmin muncul di toilet wanita. Bagaimana jika ada yang melihat? Bisa-bisa dia dituduh pria cabul.

Seokmin mengangguk. Pria itu mencuci tangannya, menatap Jisoo sejenak, kemudian pergi keluar. 

Meninggalkan Jisoo yang mematung akibat kedatangannya.

Hanya itu, kah?

"Akh," Jisoo mencengkram perutnya yang terasa sakit. Well, ia benar-benar tidak sehat. Jisoo memilih pulang untuk beristirahat. Itu lebih baik daripada tiba-tiba pingsan, kan?

Sebelum pulang Jisoo mengirim pesan pada Sojung yang tengah menunggunya.

Sojung

Aku pulang duluan

Tidak enak badan
12.00 KST

Egotistic | SeokSoo [1/2] «Complete»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang