0.3 | Egotistic

3.5K 430 79
                                    

~~~~~~~~~~| EGOTISTIC |~~~~~~~~~~

Jisoo tidak mengerti. Bagaimana Seokmin tahu alamatnya? Bagaimana Seokmin tahu password apartemennya? Kenapa dia datang dengan wajah sendu? Kenapa bukan Hansol yang datang?

Tetapi pertanyaan itu hanya mampu Jisoo telan ketika Hansol bicara lewat ponsel milik Seokmin dan memintanya ikut dengan si Choi. Sungguh, Jisoo tidak tahu apa yang terjadi. Ia ingin tahu dimana Hansol berada.

"Kau mengenal Hansol?"tanya Jisoo pelan saat panggilan telepon terputus.

"Aku tidak tahu dia siapa. Tapi aku tahu dia itu apa." Seokmin menarik lengan Jisoo, "Ikut denganku. Aku janji hanya sebentar."

Awalnya Jisoo ragu. Tidak mungkin ia pergi dengan orang asing yang baru ditemuinya sekali. Jisoo menimbang-nimbang sejenak, "Oke, aku ikut"

Hansol tidak akan membiarkan Jisoo pergi dengan pria berbahaya. Jisoo tahu itu. Jika Hansol sendiri yang ingin dia ikut dengan Seokmin, artinya Seokmin tidak akan melukainya.

Hanya saja, sesuatu membuat Jisoo was-was terhadap pria yang tengah menyetir disampingnya. Mereka memasuki hutan lebat di wilayah utara Seoul. Tempat yang tak terjamah manusia. Konon banyak binatang buas di dalam sana.

"Jangan takut. Sebentar lagi kita sampai"kata Seokmin yang menyadari Jisoo takut, "Bagaimana kau mengenal Hansol?"

"Kompetisi sekolah. Kami menjadi dekat setelahnya. Karna kami tinggal bersama, dia jujur sebenarnya dia itu apa."

Chwe Hansol. Anggota klan Black Moon, satu-satunya klan werewolf di tanah Korea yang tersisa.

Tidak mudah bagi Jisoo untuk percaya. Dilihat dari segi mana pun, semua orang pasti mengira Hansol hanya mengarang. Tapi melihat Hansol sering makan daging mentah, tidak memberi Jisoo pilihan selain percaya dan berusaha tidak takut. Karna Hansol bersumpah akan menjadi pelindungnya.

"Tidak heran dia begitu melindungimu. Kau tidak takut padanya?"tanya Seokmin.

Rupanya dugaan Jisoo benar. Dari cara Seokmin bertanya, sepertinya pria Choi itu mengetahui identitas sesungguhnya seorang Chwe Hansol.

Maka artinya, dugaan Jisoo mengenai identitas Seokmin dan keluarganya pun, kemungkinan besar benar.

"Aku tahu siapa dia. Aku tahu dia itu apa," Jisoo meremat jemarinya, "Dan aku tahu, kau itu apa."

Ckiit

Seokmin tiba-tiba menghentikan mobilnya. Rautnya yang semula santai berubah kaku. Dapat Jisoo lihat dari samping, Seokmin mengeraskan rahangnya. Seperti menahan emosi yang berada di puncak.

"Hansol memberitahumu?"tanya Seokmin dengan nada pelan dan lirih, namun terdengar tajam dan menusuk.

Jisoo menggeleng cepat, "Tentu tidak, dia disumpah untuk merahasiakan keberadaan makhluk lain selain jenis-nya."

Hansol tidak melanggar sumpahnya. Jisoo hanya asal menebak, dan sepertinya itu benar.

"Logikanya, jika dia ada, maka lawannya juga ada. Makhluk yang menurut legenda menjadi musuh abadi jenisnya,"lanjutnya.

"Dan makhluk itu adalah aku?" Seokmin menatap lurus Jisoo. Ekspresinya sangat dingin dan kaku. Tidak seramah sebelumnya.

Seketika suasana menjadi hening, dingin, dan mengerikan. Membuat Jisoo menegak ludahnya kasar.

"Matamu merah,"kata Jisoo saat manik Seokmin dengan sengaja menhnjukkan matanya yang memancarkan sinar terang kemerahan, seolah menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. "Kulitmu putih pucat dan sedingin es. Aku tahu jelas siapa dirimu."

Egotistic | SeokSoo [1/2] «Complete»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang