{🐱} Cat

6.2K 402 21
                                    

"Kak Minho!"

Minho menoleh ke belakang dan matanya menangkap Jisung yang tengah berlari di lorong kampus untuk menghampirinya.

"Jisung jangan lari nanti kamu ja―"

Bruk

"―tuh"

Benar saja, Jisung terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.

Khawatir, Minho langsung menghampiri Jisung yang tak kunjung bangun dari posisi menelungkupnya.

"Jisung?"

Jisung masih terdiam membuat MInho semakin khawatir dengan kekasihnya.

"Jisung kamu baik-baik saja kan?"

Dengan bodohnya Minho menusuk-nusuk bahu Jisung tanpa berniat mengangkat tubuh si pria Han untuk bangun.

Tak lama Jisung mendongak menatap Minho.

"Hiks kak Minho"

"Jisung yang mana yang sakit sayang?"

Jisung menggeleng dengan matanya yang berkaca-kaca dan bibir yang mengerucut sedih.

"Kak Minhooooo hiks Jisung maluuuu"

Jisung kembali menelungkup untuk menyembunyikan wajahnya karena sekarang dia menjadi tontonan para mahasiswa di kampusnya.

"Jisung ayo bangun"

"Gak mauuuu~"

"Mau es krim? Nanti kakak beliin"

Mendengar itu Jisung langsung bangkit berdiri dengan mata berbinar.

"MAUUUU!"

Jisung terdiam beberapa saat sampai akhirnya dia memeluk Minho dan menenggelamkan wajahnya di dada sang kekasih karena malu ketika para mahasiswa di sekitarnya tertawa gemas melihat tingkah Jisung.

Akhirnya Minho membawa Jisung menjauh dari kantin fakultas menuju taman.

"Tunggu di sini, kakak beliin es krim dulu"

"Eung!"

Tak lama kemudian, Minho kembali dengan tangan yang memegang kantong plastik yang berisi es krim.

"Nih"

"Makasih kak"

Jisung pun melahap es krimnya dengan antusias membuat Minho terkekeh dan mengusak surainya dengan gemas.

"Oh iya sung, tadi kenapa lari?"

Jisung memukul kepalanya pelan, hampir saja dia lupa.

"Ini"

Jisung menyodorkan dua tiket bioskop ke arah Minho.

"Kita nonton yuk kak, Jisung kangen jalan sama kakak"

Jisung menatap Minho dengan puppy eyes nya berharap Minho mengiyakan ajakannya.

"Ah maaf sung―"

Sudah Jisung duga, pasti kekasihnya ini akan mengatakan...

"―kakak gak bisa, ada urusan di rumah. Sama Felix aja ya nontonnya?"

Jisung mendengus. Selalu seperti itu. Urusan yang dimaksud Minho itu pasti berhubungan dengan kucing-kucing kesayangannya. Rasanya dia seperti di nomor duakan oleh pria di depannya ini.

Pernah waktu itu ketika dia dan Minho sedang berkencan namun dengan teganya Minho meminta maaf dan meninggalkannya dengan wajah panik karena ibunya menelpon bahwa salah satu kucingnya menghilang.

"Pasti karena kucing lagi kan? Huh, sebenarnya kekasihmu itu kucing atau aku?"

"Ya kamu lah Jisung sayang"

"Tapi kakak selalu menomor duakan aku! Apa aku harus menjadi kucing dulu supaya kakak lebih perhatian padaku?"

"Jisung ka―"

"Sudahlah, aku kesal! Jangan kejar aku!"

Jisung membuang tiketnya, lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Minho dengan wajah kesalnya yang terlihat menggemaskan.

.

"FELIX~"

Grep

Felix tersentak ketika dengan tiba-tibanya Jisung memeluknya.

"Kenapa sung?"

"Huhu Felix saudaramu itu lagi-lagi lebih mementingkan kucingnya daripada aku"

Felix menghela nafas. Sejujurnya dia juga bingung dengan kakaknya itu yang terlalu menyayangi kucing-kucingnya dan mengabaikan kekasihnya.

"Felix apa aku harus berubah menjadi kucing?"

Plak

Jisung meringis ketika Felix memukul kepalanya. Namun tak lama kemudian Felix tersenyum misterius membuat Jisung mengerjapkan matanya bingung.

"Kenapa?"

"Jisung aku ada ide"

⚊⚊⚊

Besoknya...

"Kau yakin dengan ini Felix?"

Felix hanya tertawa dan mengangguk, kemudian menyuruh Jisung untuk masuk ke dalam kamar kakaknya.

Tak lama kemudian, Minho telah sampai di rumahnya ketika Felix memberitahunya bahwa Jisung berada di rumah.

"Mana Jisung?"

Felix menunjuk kamarnya membuat Minho mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa kekasihnya berada di kamarnya?

Tanpa pikir panjang, Minho segera masuk ke kamarnya tak lupa untuk menutup pintunya. Namun dia tidak melihat Jisung di kamarnya.

"Jisung?"

Cklek

Bruk

Minho jatuh terduduk di lantai kamarnya dengan mata yang membulat dan mulut yang menganga, karena terkejut melihat penampilan kekasihnya yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"ASTAGA JISUNG!"

Jisung mendekati Minho yang masih mematung.

"JANGAN MENDEKAT!"

Minho menghentikan langkah Jisung, kemudian dia mengalihkan pandangannya agar tidak melihat penampilan Jisung yang kini memakai kostum kucing. Terlihat seksi dan sangat menggemaskan. Mati-matian Minho menahan hasratnya untuk tidak menerkam kekasihnya itu.

"J-jisung siapa yang membuatmu memakai kostum itu?"

Jisung mengerjapkan matanya dan menjawab dengan wajah polosnya.

"Felix. Memang kenapa? Apa kak Minho tidak suka aku berubah menjadi kucing? Miaw~"

"Sial, jangan membuat suara seperti itu Jisung!"

Minho menggeram. Adiknya itu memang benar-benar kurang ajar.

"LEE FELIX!"

Sementara itu, Felix sudah lebih dulu kabur dari rumah sebelum kakaknya itu mengamuk.

END

CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang