part 3

75 6 0
                                    

Datang lalu pergi bagai hembusan angin dimusim gugur

aku bukan dedaunan yang rela kau terbangkan lalu kau tinggalkan tanpa isyarat

Ditengah angin menerpa pelangi tetap diam dan pokus dengan novelnya disinilah dia berada diatas roftop tempat yang menenangkan untuknya yang tidak suka keramaian.

Saat pelangi tengah asik dengan cerita novelnya tanpa ia sadari ada seorang cowok yang memasuki roftop dan melihat pelangi yang tengah fokus membaca sambil ditemani earphone yang menyumbat telinganya mungkin karna itu dia tida menyadari keberadaan raihan

Reihan pov

Saat gue tiba diroftop gue melihat seorang cewek yang tengah fokus dengan buku ditangannya tanpa gue tau sesepesial apa buku itu sampe dia begitu menghayatinya

setau gue jenis buku yang cewek itu baca kalo tidak salah itu novel, gue emang suka membaca semua jenis buku trutama buku tentang pelajaran,sejarah, dan komik gue sangat suka membaca komik kecuali novel buku yang bahkan gue nggak ngerti kenapa banyak cewek menyukainya.

Setau gue novel hanya tulisan dan lembaran yang tebal, sangat membosankan melihatnya saja membuat nafsu membaca gue ilang, nggak ada gambar kalo kata rian.
"Mata gue bisa sakit lama-lama liat novel setebel itu mana nggak ada gambar apa serunya coba"

emang benersih yang diktakan rian, itu sangat membosankan tapi ada satuhal yang menarik buat gue, senyum cewek itu.

bukannya dia cewek cuek yang duduk dibarisan paling depan kalo tidak salah namanya pelangi

Dia tersenyum, bahkan selama hampir dua bulan gue satu kelas sama dia gue nggak pernah liat dia senyum, novel itu seperti sihir bahkan lebih menarik daripada gue.

Iya dia bahkan enggak pernah madang gue jangankan lebih
Disaat semua orang selalu heboh dan SKSD (sok kenal sok dekat) sama gue dia malah cuek dibangkunya hanya diam sambil ditemani sebuah novel

Segitu nggak menariknya ya gue dimatanya? Dan hal itu yang buat gue makin tertarik dia cewek yang beda. Pintar, imut dan satu lagi senyumnya itu mampu membuat jantunggue berdetak dua kali lebih cepat

"Hay" sapa gue, seorang reihan yang cuek sama orang harus sok kenal dan menjadi raihan yang ramah, gue bingung kemana sikap dingin dan cuek gue

dia menoleh dengan mengerutkan keningnya seakan masih bingun dengan keberadaan gue

"Lo pelangi kan?kenalin nama gue reihan, kita satu kelas kok" gue ngerasa jadi orang yang paling bodoh satu kelas udah dua bulan dan baru ada keinginan buat kenalan

"Oh" hanya oh! Terus gue harus ngomong apa bahkan dia melanjutkan membaca bukunya

"Lo nggak kekantin?sekarangkan jam istirahat emangnya lo nggak laper" gue yang berusaha sok perhatian,sok asik.

"Nggak, kalo lo sendiri nggak kekantin?" Hah dia nanggepin gue bahkan dia nanya balik.

"Hmm gue belum laper, lo suka baca novel ya?" Gue harua cari topik yang menarik biar nicewek mau gue ajak ngomong.

"Iya gue suka novel bahkan sangat suka, karna dengan ini gue bisa melupakan sejenak masalah dalam hidup gue"

gue tertegun dia tersenyum namun gue tau dibalik senyumnya itu ada ribuan luka yang bahkan gue nggak tau seberapa parahnya dan penyebab luka itu.

" gue juga suka baca, tapi lebih suka baca komik apalagi kalo gue lagi bosen"
"Lo suka baca juga? Gue juga lumayan suka baca komik" katanya yang penuh semangat ternya dia bukan cewek jutek atau ansos yang anak-anak kelas bilang

"Iya gue suka baca komik trailer gitu, kalo lo?"
"Gue juga suka baca komik trailer tapi lebih suka komik romantis atau kisah tentang keluarga" jawabnya,

gue merasa nyaman didekatnya suaranya yang menenangkan senyumnya yang manis matanya yang memancarkan kebahagiaan meski gue tau itu hanya ilusi hanya kebohongan karna gue tau dibalik itu ada luka dan duka yang menyelimutinya dan gue seakan ingin menjadi orang yang bisa menyembuhkan luka itu dan membuatnya bahagia.

"Gimana kalo kapan-kapan kita pergi ketoko buku bareng, kebetulan gue juga mau liat-liat komik keluaran terbaru"

"Boleh gue juga ada rencana buat beli novel" dia mau, sumpah gue seneng
"Yaudah gimana kalo besok mumpung hari minggu"

"Mmm gue nggak tau besok bisa apa nggak biasanya setiap weekend gue nemenin mama dan kakak kepasar" jawabnya yang nampak ragu

"Yaudah pas lo datang dari pasar aja" gue yang berusaha meyakinkan

"Boleh deh kalo gitu nanti gue kabarin, gue mau kekelas dulu ya bentar lagi udah mau bel" sahutnya yang mulai beranjak

"Oh ya gue boleh minta nomer wa atau id line lo nggak?"
"Boleh" lalu gue serahin handphone gue kedia biar dia bisa tulis nomer sama id linenya
"Makasi ya" sedangkan dia hanya mengangguka kepala
"Gue juga mau kekelas gimana kalo barengan aja"
"Oke"

Author pop
Mereka menuruni tangga dan menuju kelas banyak siswa yang memperhatikan mereka apa lagi dengan reihan yang terus mengajak pelangi berbicara, sesekali tersenyum begitu juga dengan pelangi ia merasa nyaman berada didekat raihan

Ternyata kata anak kelas yang bilang reihan cuek dan dingin salah besar buktinya reihan adalah orang yang sangat asik dan sedikit cerewet.

Jangan lupa tekan bintang dan komentarnya aku tunggu

Jangan lupa follow akun WP ku, kalo nggak kalian komen nama aku WP kalian nanti aku follow tapi jangan lupa follbac ya

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang