"Kau tahu, kak Taehyung menyukaimu."
Tak kusadari, air minumku menyembur dari mulutku. "Masa?." Aku tersedak.
Jennie memundurkan tubuhnya menjauhi semburanku. "Ih, jorok!." Seru Jennie.
"Kamu enggak papa, Lalisa?." Jennie menyodorkan tisu kepadaku dan membersihkan meja dengan tisu, lalu mengelus elus punggungku.
Aku menerima sodoran tisu dari Jennie dan mengelap mulutku yang mungkin sedikit berantakan. "Aku enggak papa. Aku hanya terkejut mendengar gosip darimu. Itu tidak lucu, Jennie." Aku cemberut.
"Aku serius, Lalisa. Kak Taehyung menyukaimu." Katanya dengan semangat.
Jantungku berdegub dengan cepat ketika mendengar ucapan dari Jennie.
Aku kenal dengan Jennie saat pertama kali kami masuk SMA, dari kelas satu hingga kelas tiga kami selalu sekelas dan sebangku. Jennie Kim, sahabat terbaikku yang lebih cantik dariku. Gaya nya selalu terlihat sempurna dimata lelaki. Dengan potongan semi long shaggy dan berwarna coklat, wajah yang hampir mirip dengan kucing, serta anting yang selalu menggantung di telinganya.
Aku, Lalisa Manoban. Kelahiran dari Thailand dengan gaya rambut semi long shaggy dengan tambahan poni di jidadku dan berwarna hitam. Aku sedikit tinggi dari Jennie dan sedikit cantik darinya. Jennie memang cantik dan sangat pandai bahasa Inggris.
Jennie adalah sahabat terbaik yang aku percaya. Begitupun sebaliknya, Jennie mempercayaiku. Banyak sifat dan sikap kami yang bertolak belakang hingga kami menjadi akrab dan saling membutuhkan satu sama lain.
"Sudah, hentikan pembicaraan ini. Aku muak mendengar gosip murahan itu." Ucapku.
"Tapi ini serius, Lalisa. Aku tahu dari Kak Suga." Seru Jennie.
Aku menatap Jennie menyelidiki. "Dan Kak Suga, tahu daramana gosip murahan itu?."
"Dia sendiri yang mendengarnya langsung dari mulut Kak Taehyung langsung."
"Hah? Mana mungkin."
"Liburan musim panas waktu itu, semua anak anggota klub basket menginap bersama. Mereka melakukan permainan jujur atau tantangan. Dan Kak Taehyung memilih untuk jujur. Semua anak lelaki memberikan pertanyaan untuk siapa wanita yang disukainya, dan Kak Taehyung menyebut namamu." Jelas Jennie yang membuat tubuhku menjadi panas seketika.
"Kenapa Kak Suga hanya memberi tahu kan mu saja?."
"Sebenarnya Kak Suga mengungkapkan perasaannya kepadaku. Dia mengatakan bahwa dia mencintaiku." Jennie sedikit menundukkan kepalanya.
"Dan kau terima?."
Jennie menggelengkan kepalanya. "Aku menolaknya. Aku merasa menjadi wanita tidak baik jika harus menerima cintanya. Dia terlalu baik untukku."
Sudah berapa banyak lelaki yang mengungkapkan perasaannya kepada Jennie. Jadi aku tidak merasa kaget jika Kak Suga mengungkapkan perasaannya kepada Jennie. Dia pantas untuk dicintai oleh banyak lelaki karna kecantikannya dan juga keberanian yang dia miliki. Jennie tidak pernah merasa canggung jika didepan banyak orang, dia justru ramah kepada siapapun hingga membuat orang yang berada didekatnya merasa nyaman.
"Bagaimana mungkin Kak Taehyung, menyukaiku? Dia pasti salah menyebutkan nama." Aku terus memberikan pertanyaan kepada Jennie tentang gosip hari ini.
"Kak Taehyung, bilang bahwa kau adalah gadis baik dan manis. Makanya dia menyukaimu."
"Terserah kau saja. Aku sudah tidak peduli." Aku bangkit dari dudukku untuk keluar dari kantin.
Jennie menarik lenganku dengan kasar. Aku terus mengumpati Jennie selama dia menarikku dengan kasar. Entah disengaja atau bagaimana, Jennie melemparkanku hingga tubuhku menabrak seseorang. Pandanganku menjadi sedikit buram karna hantaman yang menimpaku.
"Maaf." Ucapku sambil menundukkan kepalaku dengan tangan yang memegangu kedua pelipisku. Aku mengangkat wajahku. Dan betapa kagetnya aku ketika melihat siapa yang yang ku tabrak.
Dia Kak Taehyung.
Aku bingung harus berbuat apa. Bibirku menjadi kaku untuk mengucapkan sepatah kata. Sebuah tangan kekar tiba tiba saja berada dikedua pundakku. Kak Taehyung menundukkan wajahnya dan tepat berada didepan wajahku. Tiba tiba saja aku menjadi lupa bagaimana cara untuk bernafas dengan baik.
"Apa kau baik baik saja?."
Dadaku terasa sesak mendengar suara serak milik Kak Taehyung. Astaga. Ini tidak baik untuk kondisiku sekarang. Secepatnya aku mendorong tubuh Kak Taehyung agar menjauh dari hadapanku sebelum aku hilang kesadaran.
"Aku.... aku enggak papa."
Aku menatap kesal kearah Jennie yang tersenyum tanpa dosa dibelakang Kak Taehyung. Aku segera berlari untuk mendekati Jennie. Dia justru berlari secepatkan ketika melihatku yang berlari kearahnya. Aku terus berlari mengejar Jennie. Aku benar benar merasa kesal dengan perlakuan Jennie. Dia pasti sengaja melakukannya untuk mempermalukan diriku. Aku tidak akan memaafkan atas perbuatan Jennie kepadaku.
***
A/n: hollaaa...
Kembali lagiii. Tadinya mau update pas waktu 50 comment. Tapi kelamaan, jadi yaudah sekarang aja yaa..
30 comment ah cobain, saya bakalan langsung update kembali.
Comment disini buat lanjut.
Oke.
See you:)
