"Mengganggu Pikiran"

72 12 3
                                    


"Jangan tanya alasanku mencintaimu, karna aku juga tidak tau mengapa"

~Alletta Natasya~


Takkk... Patah sudah pulpen hitam yang Arga genggam. Aletta. Aletta. Aletta. Ada apa dengan gadis itu? Tak bisakah keluar dari fikirannya?

Tolong! Arga benar-benar ingin fokus belajar, tapi mengapa muka Aletta yang terpampang dipapan tulis?

Ketika wajah gadis itu tersenyum, memandangnya dengan tatapan polos, bertanya pertanyaan bodoh padanya, kenapa terus berputar dimemorinya?

Arga menggeram pelan, berani sekali gadis itu membuatnya tidak konsen belajar.

"Aletta masih tujuh belas tahun jangan Lo apa apain anak orang, masih bau kencur dia" ucap dimas memperingati Arga.

"Siapa juga yang mau sama cewek bodoh kayak dia" balas Arga percaya diri.

"Orang orang kaya Lo sih biasanya kemakan omongan sendiri" tuduh Dimas.

"Kebanyakan baca wattpad lu" tuduh Arga yang dibenarkan oleh Dimas.

"Kok Lo tau?" Tanya Dimas heran. Ia memang sering membaca wattpad seperti tuduhan Arga.

"Keliatan dari muka lu markonah..." Jelas Arga yang mendapat pelototan dari Dimas.

"NAMA EMAK GUE SETAN!!" Teriak Dimas tak terima

"Udah tau gitu ngapain Lo perjelas" balas santai Arga

Andai jika Arga bukan sahabatnya, tak kan segan segan Dimas melayangkan pukulan pada Arga, namun ia juga sadar diri, ia tidak akan mampu melawan seorang mantan karate sabuk hitam seperti Arga.

Tak lama Dimas bingung dengan sikap Arga yang tiba tiba menatapnya ragu, seperti bukan Arga pikirnya.

Arga mendekatkan bibirnya pada telinga Dimas membuat Dimas gugup dan salah faham dengan tindakannya barusan. "Lo kenal Reza gak?" Tanya Arga pelan.

"Njirrr Lo pindah haluan ga?" Kaget Dimas yang mulai tersadar dari fikirannya.

"Astagfirullah halazim Arga" sambung Dimas sambil menutup mulutnya

"Kagak pinter, gini gini gue masih doyan cewek"

"Alhamdulillah ya Allah, untung temen gue gak sarap" ucap Dimas sambil mengangkat tangannya seraya berdoa.

"Terus ngapain Lo nanya nanya tuh cowok gender setengah setengah?"

"Lo tau kenapa Aletta Deket banget sama dia?" Tanya Arga penasaran.

"Lo kalo pilih saingan yang bener sedikit dong ga, masa yang kaya begono Lo jadiin saingan" ceplos Dimas menatap Arga heran.

"Lo tinggal jawab apa susahnya sih?"

Dimas kemudian berfikir sejenak, kemudian ia menatap Arga serius.

"Aha!"

"Apa?" Tanya arga.

"Uang tipnya dulu dong" ucap Dimas menarik turunkan alisnya.

Arga menghembuskan nafas kasar, kemudian tangan kirinya menarik tiga lembar ratusan ribu dari dompetnya, tak ingin menunggu lama ia langsung menyerahkan uang tak seberapa itu pada Dimas, dijaman sekarang Arga baru tau kalau laki laki juga bisa matre.

Dimas tersenyum senang menerima uang dari Arga, kemudian ia menjelaskan. "Reza itu emang ada kurang kurangnya gitu, ntah karna Aletta terlalu baik atau apa, Aletta selalu tanggepin siculun itu" jelas dimas sambil mengibaskan uang pemberian Arga tadi.

"Lagi?"

"Tambang dong" ujar Dimas mengulurkan tangannya.

Dengan kasar Arga memberikan dompetnya pada Dimas, biar saja isi dompetnya habis, toh dengan begitu tidak akan membuat papanya bangkrut kan?

"Gini dong, anak sultan gak boleh pelit pelit" sambung Dimas yang membuat Arga menatapnya malas.

"Reza emang selalu panggil Aletta dengan sebutan nana, sampai sekarang misteri itu belum terpecahkan" jelas Dimas lagi.

"Saran gue sih kalo Lo mau tau, Lo tanya aja keorangnya langsung" ucap Dimas sambil ketawa

Dimas menyengitkan dahinya kemudian. "Lagian Lo ngapain nanya tentang dia sih?"

"Atau jangan jangan..."

"Apa?" Sahut Arga

"Lo udah mulai suka sama Aletta ya?" Tuduh Dimas.

"Apaan sih, gak lah" sela Arga kemudian. Jatuh cinta? Ia benar benar tak percaya dengan itu, dalam hidupnya tidak akan pernah ada yang namanya cinta.

"Gue gak akan pernah jatuh cinta, Lo catat kata kata gue" sangkal Arga lagi.

"Kalo takdir ngomong beda gimana?"

"Gue sendiri yang akan mengubah takdir" ucap Arga meyakinkan Dimas

"Gak ada yang bisa menghindari takdir ga" jelas Dimas menepuk pelan bahu Arga.

"Serah Lo, gue gak peduli" balas Arga menulikan pendengarannya.

Disaat mereka tengah asik dengan fikirannya masing masing, suara berisik seseorang yang sedang kejar kejaran bak film india mengejutkan mata mereka.

"Nana sayang...."

"Reza........"

Aksi kejar kejaran itu disaksikan langsung oleh keempat mata Arga dan dimas, yang satu mengepalkan tangannya, dan yang satu lagi tertawa terbahak bahak.












Hai readers, tolong tetap semangati author dengan tetap vote dan comment dari kalian ya😄

Terimakasih atas perhatiannya, assalamualaikum 😄

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang