Xavier

2 1 0
                                    

**Note : kalau ada kata-kata percakapan yang dimiringkan, berarti berbahasa Korea.
Author gak jago b. Korea guys, mohon maklumi ya:D

Pulang sekolah, seperti biasa Anggi menjemput Impa di depan kelas.

"Hari ini lo jadi ngejelasin 'silsilah' keluarga lo kan? Wkwk," ujar Anggi.

"Di lapangan voli aja lah ya, sambil ngeliatin anak voli," ucap Impa.

"Ngeliatin Arca dong?"

"Lah dia voli? Seinget gue cuma teater, PMR, sama dance doang?"

"Nggak sih. Kadang kalo dia mood, dia ikutan voli juga. Kalo nggak ya nggak."

"Oh, bisa gitu?"

"Bisa lah. Dibisa bisa'in aja, wkwk."

"Lah bener juga dia ikutan voli," ujar Impa setelah mereka sampai di lapangan voli.

"Lo tau Arca yang mana??"

"Tau lah. Terimakasih kepada ananda Mili," Mili yang merasa terpanggil pun datang.

"Iye, sama-sama."

"Dateng dia wkwk, mau liat?" Tanya Impa sembari menyodorkan tangannya, dan langsung dipegang oleh Anggi. Ini nanti dijelasin kok guys.

"Wah, udah lama gak liat. Apa kabar?" -Anggi

"Udah pasti baik lah." -Mili

"Iya si ya. Ngapain lo tanya bodo," ucap Anggi sambil menepuk mulutnya sendiri.

"Kan mulai. Ya udah mau dijelasin gak?" -Impa

"Iya iya, yok duduk." -Anggi

"Jadi gini, keturunan keluarga ibu gue itu dikasih semacam kekuatan spesial gitu."

"Bentar, maap nyela. Mau nanya, klan ortu lo apa sih? Lupa gue."

"Ayah gue Jeonju Lee, ibu gue Cheonju Han."

"Keturunan bangsawan semua kan ya?"

"Iya."

"ANJAY GUE PUNYA TEMEN DARAH BIRU TERNYATA. BARU INGET."

"Lanjut gak nih?"

"Lanjut lanjut."

"Langsung aja ke kekuatan-kekuatannya aja kali ya? Jadi, tiap orang di keturunan ibu gue tuh punya kekuatan yang beda-beda dikasihnya. Tapi mungkin ada beberapa yang sama. Kekuatan ibu gue itu bisa baca pikiran orang sama bisa liat masa lalu. Kakak gue bisa psikokinesis. Bang Aksa bisa psikometri. Nah, kalo kakak gue psikokinesis, bang Aksa psikometri, gue psikopat." Anggi langsung tertawa terbahak-bahak.

"Seriusan. Nggak nggak, bercanda. Kekuatan gue punya kepekaan indra yang tinggi. Indra penglihatan, bisa ngeliat tempat yang kita pengen liat. Indra pendengaran, bisa ngedenger suara/percakapan orang di suatu tempat yang kita tentuin. Indra penciuman, bisa nyium wangi seseorang dari jarak jauh (bisa tau orang yang mau dateng siapa) atau bisa nyium bau bahan-bahan yang digunain buat makanan itu. Indra perasa (lidah), ini mirip kaya yang indra penciuman, bedanya kalo ini dirasain. Jadi bisa ngerasain apa aja bahan-bahan yang digunain buat makanan itu. Indra peraba, bisa ngerasain perasaan apa yang lagi dirasa sama orang yang tangan/kulitnya nyentuh tangan/kulit gue."

My JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang