Ryan menawariku kerja di Club.

16.7K 87 1
                                    

"Hi... Step, sory ya lama. Soalnya tadi Om Sapto ngajak gue makan di Luar". Celetuh Ryan sambil tiba-tiba membuka pintu. Mengagetkanku yang sedang asyik tiduran diatas sofa, yang sedang menikmati pop cron dan sebuah program reality show di stasiun tv swasta.

"iya, gak apa-apa ko. Kan dah biasa juga gue ditinggal dikostan sendirian". Jawabku sebal yang tidak mau memandangi wajah Ryan.

"Btw, Ryan gue mau ngomong sesuatu sama loe?" sambungku.

"ngomong saja kali Step" jawab Ryan, Yang sambil membuka kemejanya dan menggantungkan kemejanya di gantungan balik pintu.

"Apa yang loe kerjakan di dalam Club tiap malam minggu? Terus Om Sapto itu siapa? Karna yang gue lihat Om Sapto itu tidak seperti teman loe?" tanyaku yang sengaja aku borongkan pertanyaan yang selama ini aku ingin tanyakan kepada Ryan.

Ryan, hanya diam dan memandangi wajahku. Terlihat mukanya yang tiba-tiba merah antara malu atau marah atas pertanyaanku kepadanya.

Lama sekali Ryan, terdiam. Lalu dia pergi kedapur. Mengambil gelas dan sebotol air tawar dalam kulkas.

Tiba-tiba Ryan, mendekatiku sambil membawa dua gelas berisi air es yang baru saja Ryan ambil dari dalam kulkas, satu gelas dia berikan kepadaku. Satu gelas lagi dia pegang dan perlahan-lahan dia minum air es itu.

"gimana kerjaan loe Step? Sudah nyari kemana saja loe?" alih Ryan, yang sepertinya tidak mau menjawab semua pertanyaanku.

"jawab saja pertanyaan gue yan? Bukan membuat pertanyaan baru" jawabku heran.

Sebenarnya mau dijawab atau tidak sama Ryan atas semua pertanyaanku, gak masalah sih. Karena aku sudah jelas apa yang Ryan kerjakan di dalam Club setiap malam minggu.

Tiba-tiba, Ryan. Berdiri dari duduknya lalu memandangku tajam. Dan seketika menjawab pertanyaanku dengan nada sedikit tinggi.

"gue gak kerja di dalam Club, setiap malam minggu. Gue hanya pengen dugem saja. Dan Om Sapto itu teman dugem gue" bentak Ryan.

"justru Om Sapto menyuruh gue untuk nawarin loe kerja di Clubnya" sambung Ryan.

"hah.. Nyuruh gue kerja di Clubnya? Terus gue harus joget-joget telanjang dan hanya mengenakan celana dalam kaya loe Ryan? Gak mau gue" jawab lantangku, yang ternyata tanpa sadar aku sudah membuat Ryan sedikit malu karena sebenarnya aku sudah mengetahui apa yang selama ini Ryan kerjakan di dalam Club.

"ko loe tahu? Dari siapa? Atau loe sering ngikutin gue? Satu hal Step asal loe tahu, ini di jakarta bukan di kampung" bentak Ryan.

"dijakarta loe mau makan apa kalau gak kerja? Asal loe tahu Step. Gue capek harus nyari duit buat kita berdua sedangkan loe hanya leha-leha dikostan gue menikmati fasilitas gratis" lanjut Ryan, yang membuat aku shock saat mendengar semua perkataan Ryan.

Tubuhku, Penikmat Lelaki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang