Chapter 4 - A million dreams

23 2 0
                                    

A/N: A long chapter this one! Get ready!

"tak tak tak tak!"

suara ketikan keyboard bergema memenuhi kamar ku yang masih belum terisi banyak barang, aku melihat ke pojok kanan bawah layar laptop ku.

Tuesday, September 26, 9:30 PM 

"hhhh" aku mendesah pelan, meregangkan tubuh ku yang pegal-pegal. Sepulang berkeliling LA dengan Claire aku langsung membersihkan diri dan melanjutkan menulis tulisan ku yang belum selesai di laptop. Claire sudah memberi ku beberapa kontak orang yang menurutnya bisa membantu ku menerbitkan buku ku.

Sekarang aku memberi beberapa sentuhan terakhir pada bab-bab yang menurutku kurang pas. memastikan semuanya siap dengan sempurna sebelum aku menyerahkannya ke penerbit. Dan bertekad untuk tidak tidur sebelum semuanya selesai.

Claire meberi ku 5 kontak, dan aku sudah menghubungi semuanya. Tiga kontak membalas dengan cepat, dan sudah mengatur pertemuan besok di jam yang berbeda-beda. Sedangkan 2 lagi belum membalas.

"Ok, I think i'm done" kata ku pada diriku sendiri, menutup laptop ku lalu melempar diriku ke kasur dengan terlentang. Menatap atap kamar ku dan berharap semuga besok semua berjalan dengan lancar, dan usaha ku pindah ke LA tidak sia-sia.

.....

keesokan harinya,

aku mengecek hp ku, dan menemukan notifikasi baru dari salah satu kontak yang di beri Claire. itu salah satu kontak yang kemarin belum menjawab pesan ku. pesan itu bertuliskan "Ok, meet me at the address i gave at 07:30 PM, be there punctual". Aku mengecek kontak ke 5 yang aku hubungi, tapi tidak ada jawaban sama sekali.

aku membuka memo yang aku buat kemarin, dan menambahkan satu meeting lagi pada pukul setengah delapan.

meeting 1 :  08:00 AM

meeting 2 :  12:00 PM

meeting 3:   03:30 PM

meeting 4:   07:30 PM

meeting 5:   ?

"setidak nya aku sudah mendapatkan 4 pertemuan" gumam ku pada diri sendiri. aku melihat lockscreen hp ku 

Wednesday, September 27, 06:45 AM

aku bergegas mandi dan menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk pertemuan-pertemuan itu. lalu memindai semua baju ku yang kemarin sudah aku masukkan ke dalam lemari. 

"aku harus memakai sesuatu yang formal kan? agar memberi kesan profesional, tapi nanti aku dipikir terlalu serius dan kaku. apa aku harus memakai sesuatu yang simpel? tapi nanti aku dikira tidak serius dan malas. ughhh" aku menggaruk kepala ku yang tidak gatal. "aku harus bertanya pada Claire" pikiran itu muncul entah dari mana, tapi aku melakukannya.

aku mengetuk "Claire" di kolom kontak ku, lalu mengetik pesan.

"Hey, Claire. Hari ini aku ada meeting, dan aku tidak tau harus memakai apa 😥 . saran?"

"Casual formal! pakai kemeja dan sweater, itu akan terlihat sempurna!" 

Ia membalas lebih cepat dari dugaan ku, dan saran yang diberikan Claire itu masuk akal dan bagus. kemeja yang di lapisi sweater merupakan kombinasi yang sempurna untuk keadaan sepertin ini. entah kenapa tidak terpikirkan olehku tadi.

"Oh, Ok, Thanks!"

"you're welcome ;)"

aku pun mengambil kemeja putih, sweater coklat muda, dan celana hitam dari lemari lalu memakainya. melihat pantulan diriku sendiri di cermin.

7000 Miles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang