typo bertebaran...
Revisi setelah selesai FF nyaselamat membaca ya...
Kawasan anak fujo
.
.
.
.
.
.
WARNING....
Buat adik - adik dibawah umur...hushhh....NOT FOR CHILDREN......tinggalkan tempat ini segera.....kalo bandel, tanggung sendiri akibatnya....
.
.
.
.
.NC++
"Hmmmnnnn...!" hanya desahan dan erangan yang keluar dari mulutnya.
.
.
.
.
Di ruang khusus EO"Kuan Ge, sudah selesai kan?"
"Sudah dibawa semuanya kesini, Yibo?"
"Iya, sudah ge. Yibo boleh turun kan?"
"Lho, kenapa kamu mau turun kelantai bawah? Mau cari mangsa ya Yibo."
"Hahh..nyari mangsa disini? Bisa - bisa yibo mati ge di pukulin tuh para bodyguard, semuanya orang kaya alias tajir..."
"Kenapa dengan orang kaya sih?"
"Ge, mereka nggak bakal ngelirik kita yang orang biasa ini." jelas Yibo.
"kau terlalu merendah, apa kurangnya, bodi mulus kulit putih perut roti sobek, suara sexy, apalagi yang dibawah tuh 18 cm, pasti orang - orang kaya itu pada suka deh sama kamu Yibo." tiba - tiba seorang pria yang selalu berkata sarkas menyela pembicaraan mereka sambil kenunjuk kearah bawah dan langsung saja ditepis oleh Yibo dengan segera.
"Isss, apaan sih, Acheng ge bawaan mesum terus." desis Yibo.
"Selesai jam berapa sih, ge?" tanya Yibo
"Ehmm...jam 12 malam kayaknya, mereka itu suka berpesta, nggak masalah sih, yang penting bayarannya oke."
"ooooo... Kuan Ge, toilet dimana sih?"
"Keluar dr sini terus belok kanan, sampai diujung belok kanan lagi, nanti ada tulisan RESTROOM."
"Oke, Yibo ke sana dulu ya ge,"
"Buruan Yibo, kita mau selesai ni sebentar lagi" jawab Acheng, sepupunya.
Yibo segera saja menuju Restroom sesuai arahan gege nya.
Nah itu dia restroom-nya!
"Aaahhh...akhirnya...lega...!"
Yibo segera mencuci tangannya di westafel, tetapi tiba - tiba berhenti karena mendengar suara desahan dan erangan dari arah bilik kamar mandi.
"Aaah....ngghhh....argghh..."
"Benar - benar gila, masa naena di WC sihh! Apa enaknya?" bisik Yibo, lalu melanjutkan kembali kegiatan cuci tangan yang sempat tertunda tadi dengan terburu - buru.
"Aaahh...arghh...aaah....arghhh....aaah"
"Kenapa suaranya cuma satu orang ya? Masa main solo sih." pikir Yibo
Karena penasaran akhirnya Yibo mulai mendekati bilik itu dan berjalan sambil mendengarkan sumber suara yang ternyata berasal dari bilik yang paling ujung.
"Aaah...argh...to...longg...aaah"
Pintunya tidak dikunci, Yibo melihat seorang pria terduduk lemas dan keringat yang membasahi kening serta seluruh tubuhnya.
"Astaga...pak...mas...aduh....kenapa?"
"To..long...aa..ku...aargghh" kata Xiao Zhan.
"Ihh...kenapa...Pak? Aduh... Bapak sakit ya"
"Aaahhh...." hanya desahan yang keluar dari tubuhnya saat Yibo mencoba menyentuh kening Xiao Zan.
"Dingin, tapi kok banyak keringatnya?" batin Yibo.
Xiao Zhan tidak kelihatan sakit, karena wajahnya tidak pucat. Wajah Xiao Zhan tampak kemerahan dan berkilau karena keringat.
"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Yibo kepada pria itu yang terlihat lemas dan tak berdaya itu.
"Bantu aku" Xiao Zhan melihat mata Yibo lalu mengarahkan pandangannya pada bagian bawah.
Yibo semakin kaget saat melihat gundukan besar yang tertutup celana di pangkal paha Xiao Zhan.
"Gilaaa....Apa kau lagi sange!" kata - kata Yibo seakan tidak dipikirkannya lagi, mulutnya memang tidak dapat ditahan karena keterkejutannya.
"Too...long...aku" suara Xiao Zhan semakin lemah, karena tubuhnya tidak bertenaga, napasnya putus - putus, tetapi juniornya malah semakin tegang.
Yibo tidak pernah merasa jijik ataupun benci terhadap seorang gay, dan iapun tidak pernah menyentuh milik pria lain, karena dia STRAIGHT.
Dan sekarang ia diminta untuk membantu seorang pria asing.
Yibo menggelengkan kepalanya, "sang pencipta pasti sedang mempermainkannya kan!"
"Nooooo! Nggak akan!! Kalo lagi pengen, cari aja cewek, tuhh banyak kok yang mau dibayar, minta mereka aja." Yibo mundur satu langkah setelah mengatakannya.
"Akuu...nggak...bi..saaa...gerak"
"Huh..."
Xiao Xhan berusaha berdiri tapi malah limbung kedepan dan dengan sigap Yibo menangkap tubuh Xiao Zhan, kemudian membantunya duduk kembali di closet.
"Hei...kau tidak apa - apa" tanya Yibo dengan panik sambil penepuk pipi Xiao Zhan.
Mata Xiao Zhan terasa berat, kelopak matanya mulai tertutup separuh.
"Hei...hei...kenapa bisa begini? Aku akan cari bantuan dulu."
Yibo benar - benar merasa kasihan jika meninggalkan pria yang sedang terangsang ini sendirian, tetapi ia juga tidak ingin menjadi pelampiasan hasrat pria itu.
Yibo sedikit banyak tau bagaimana cara dua pria bercinta, dulu, Acheng Ge pernah bercerita pengalaman pertamanya dengan Kuan Ge, tapi Yibo lebih suka cewek sexy dan dada montok, dia seorang pria lurus, itu benar!
Xiao Zhan adalah orang yang tidak pernah meminta tolong bahkan sampai memohon seperti sekarang ini.
Ia bisa mendapatkan semuanya dengan mudah, semua hal sudah tersedia untuknya dari sejak dia lahir ke dunia ini.
Tetapi sekarang dia dalam keadaan tidak berdaya dihadapan pria asing ini.
Yibo terlihat berperang dengan hati nuraninya antara menolong pria ini atau tidak.
"Maafkan aku!" Yibo berkata, sambil berdiri.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
Akhirnya, bag 1 selesai....Terima kasih untuk penantian lamanya🙇🏻♀️🙇🏻♀️🙇🏻♀️😁
Sampai jumpa di chapter berikutnya👋🏻👋🏻👋🏻
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan comment😉
.
.
.
.
.
Klik kiri bawah...
.
.
.
.
.
🌟
👇
👇
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
To Hold You | [Yizhan] | Slowup
FanfictionWARNING 21++ Kawasan anak fujo HOMOPHOBIC harap menjauh!!! (mxm) top : Wang Yibo Bottom : Xiao Zhan "Gimana, obatnya sudah dimasukin belum?" "Sudah." "hehehe, dia nggak tau, malah diminum sampai habis." "berapa banyak dosisnya?" "dua buah." "Kau sud...