1. Aku Istrimu Bukan Pelacur

3.6K 35 2
                                    

#Aku_Istrimu_Bukan_Pelacur


Part 1


(Pov 1)

Aku Arumi, memang memalukan terlahir sebagai anak dari seorang germo atau mucikari. Semua itu sudah menjadi rahasia umum, bahwa ibuku yg terkenal dengan panggilan Miss Foni itu seorang mucikari dan pemilik sebuah Diskotik untuk kalangan elit.

Sejak kecil cacian dan hinaan sudah menjadi makananku sehari-hari. Bahkan orang sekitar kerap mengolok-olok dan menatap jijik padaku.
Jelas sudah, aku terlahir entah dari bibit pria hidung belang yang mana, karena masa lalu ibuku yang menjadi pelacur idola banyak pria.

Aku kini sudah dewasa, aku tidak mau mengikuti jejak ibuku. Aku kerap kali menasehati ibu agar keluar dari lingkaran maksiat itu, tapi umpatan kasar dan sumpah serapah yang ia lontarkan padaku.

Sampai suatu hari, aku di jadikan umpan olehnya agar bisnis haramnya itu tetap berjalan lancar. Itu bermula dari seorang laki-laki berdarah Filipina yang bernama Anjelo, salah satu pelanggan setia ibuku.
Hari itu temannya tewas di bunuh oleh kupu-kupu malam di bawah naungan ibuku. Wanita itu mencuri semua barang yang di kenakan teman Anjelo.

Dia marah dan mengancam akan melaporkan kasus ini ke polisi. Ibuku berlutut di hadapan Anjelo, hingga aku datang karena mendapat kabar dari seorang waiters tentang apa yang menimpa ibuku.

Aku memeluk ibuku yang tengah di caci-maki Anjelo dengan kata-kata kasarnya.

"Jaga ucapanmu, seenaknya mencaci-maki orang," bentakku pada pria tinggi berwajah manis, dan bermata sipit itu. Lalu Anjelo menatap dan tersenyum picik ke arahku.

"Miss Foni, aku akan menutup kasus ini asalkan pelacur di depanku ini kau berikan padaku, Free, dan sampai ku bosan. Bagaimana, kau setuju?" tanya Anjelo pada ibuku.

Aku terkejut, terlebih ibuku menjabat tangan pria yang menatapku bagai singa kelaparan itu. Aku tak percaya, ibuku memenuhi keinginan bejat Anjelo demi bisnis haramnya tetap aman, ia mengorbankan aku.

"Ibu, apa maksud semua ini? Jangan bilang kalau Ibu menjual aku pada laki-laki hidung belang itu!" ungkapku dengan air mata yang berlinang. Aku jelas menolak kemauan ibuku yang tega itu.

"Heh, Arumi! gue membesarkan lu selama dua puluh dua tahun tanpa minta balasan,
hari ini lu cuma gue titip untuk sementara waktu sama Anjelo, nanti juga kalau dia udah bosen dia ngebiarin lu pergi," ucap ibuku.

Sungguh hati ini terasa sakit, aku tidak menyangka ibuku bisa setega itu.

"So, gadis cantik dan sexi ini bukan pelacur baru disini? aku kira, dia koleksi terbaru kau, Miss Foni."
Anjelo tersenyum sambil memegang daguku, Aku merasa jijik disentuh oleh laki-laki buaya itu. Lalu tamparan keras dariku mendarat di pipi putihnya.

'Plak!'

"Berani-beraninya kamu menyentuhku, laki-laki hidung belang!" bentakku pada Anjelo.

Wajahnya kini merah padam. Tapi apa yang ku lakukan justru membuat ibuku murka, dia membalas sakitnya pipi Anjelo dengan menampar balik wajahku hingga tersungkur ke lantai, begitu kuatnya tamparan ibuku sampai sudut bibirku mengalirkan darah.

'plak!'

"Anak kurang ajar lu, Arumi! Lu mau gue membusuk dipenjara? Lu gak bosen hinaan orang-orang semakin bertambah dengan adanya berita baru, bahwa lu anak germo yang terciduk, hah! Anjelo cowok tajir! Lu cuma bikin dia senang-senang doang, gitu aja lu keberatan, dasar anak durhaka!".
Ibuku naik pitam, dia sudah bersiap mengayunkan kembali tangannya untuk menamparku yang kedua kali.

Tapi tak kusangka, Anjelo menghadang tangan ibuku dengan menggenggamnya, padahal aku sudah memejamkan mataku rapat-rapat.
"Sudahlah, Foni, jangan kau pukul lagi anakmu yang cantik ini, kau sudah melukai bibirnya, jika kau tambah lagi, bagaimana dia merasakan nikmatnya ciuman Anjelo? Gunakan cara halus saja".
Kata-kata Anjelo semakin membuatku muak, terlebih tatapannya padaku dengan pikiran kotornya.

Aku Istrimu Bukan PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang