3. Jesica datang. Ia adik Anjelo yang menjadi malaikat penolong untuk Arumi

1.4K 22 0
                                    

#Aku_Isterimu_Bukan_Pelacur

★Part 3★

(Pov1)
Aku tersadar ketika jam menunjukkan pukul tiga pagi. Aku masih tergeletak dilantai. Aku bangun dengan tertatih, karena segala sakit yang kurasa, jasmani dan rohani ku semuanya terluka.

Kudengar sayup-sayup suara seorang wanita dari luar kamar. Aku berjalan mendekati pintu, ku coba menyadap suara diluar kamar itu hanya untuk memastikan kalau apa yang kudengar itu adalah benar.

"Anjelo, apa benar sekarang kau mempunyai wanita idaman lain? " ucap wanita itu dengan nada genitnya.Dari caranya berbicara aku bisa memastikan bahwa dia bukan wanita baik-baik.

"Itu tidak benar, tidak ada wanita idaman dalam kamus seorang Anjelo, wanita untukku sama saja. Ini upahmu karena sudah menemaniku malam ini, " kata Anjelo. Ia sepertinya memberikan sejumlah uang pada wanita yang sudah ku duga sebelumnya, ia seorang pelacur.

Aku jadi berasumsi bahwa Anjelo sebenarnya pengidap hyper sex. Bagaimana tidak, setelah dengan ku, ia menyewa kupu-kupu malam lain, sungguh menjijikan pria itu.

Aku masih tak berdaya, jalan keluar satu-satunya hanya lewat pintu kamar itu, kamar ini tidak ada jendela satupun, mungkin itu sengaja ia lakukan agar mangsanya tidak bisa melarikan diri.

Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, aku masih belum bisa terlelap. Aku berinisiatif untuk menggedor pintu itu sekencang mungkin.

'Dug-dug-dug!'

"Hey, Anjelo! Manusia setengah binatang! Lebih baik kau tembak kepalaku, atau kau tusuk perutku agar aku cepat mati! Hiks, hiks,hiks," teriakku sambil menangis, sampai tenggorokanku terasa sakit.


***

Tak ada jawaban apapun darinya.
Ternyata dia tertidur pulas karena kelelahan. Anjelo tertidur di sofa, sampai terdengar ada suara perempuan yang membangunkannya.

"Anjelo! Hey,bangun! Ini sudah jam delapan, apa kau tidak mau mengurus bisnis ayahmu? Kalau kau sudah tidak sanggup serahkan saja padaku! Anjelo! Dasar pemalas!" umpat wanita itu tanpa rasa takut.

'Byur'

Perempuan itu lalu menyiramkan segelas air putih di atas meja ke wajah Anjelo. Seketika ia terperanjat.

"Sial! Beraninya kau ...,?"
Anjelo membuka matanya lebar-lebar.

"Jesica?" Anjelo kaget melihat kedatangan wanita itu. Ia hanya tersenyum dingin.

"Halo,Anjelo. Lama ya tidak berjumpa? Apa kau masih jadi pecundang saat ini?"
Tanya perempuan itu yang ternyata adik kandung Anjelo.

Anjelo hanya memalingkan wajahnya, ia tidak mempedulikan ucapan saudarinya itu.

"Sudahlah Anjelo, apa gunanya kau menjadi bajingan? Itu tidak akan merubah masa lalu, justru itu akan memperburuk masa depanmu!".
Jesica menasehati sang kakak, tapi Anjelo malah mengacuhkan Jesica dan mengusirnya.

"Kau tau apa, anak ingusan! Kau bahkan tidak mengerti apa yang terjadi saat ini, jangan bicara seperti nenek yang seolah-olah mengerti akan hatiku, kalian, dan semua wanita sama saja, wanita hanya bisa menyakitiku, maka dari itu, kalian para wanita hanya pembuat masalah! Makanya aku menyakiti wanita sebelum dia menyakitiku!".
Bentak Anjelo pada adiknya, suara lantangnya sangat memekakan telinga.

'Aaarrgh!'
'Prang Prang'

Anjelo membanting apa yang ada di dekatnya.

"Angkat kaki dari rumahku! Atau kalau tidak, aku tak segan-segan membunuhmu,Jesica!"

Aku Istrimu Bukan PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang