"enak ya lu baru pulang"
"kemana aja dua hari hah, lu pikir kaga khawatir gue. sadar won udah gede juga"
hyewon meringis, denger suara bunda nya yang bikin gendang telinga hyewon bergetar
"apa? mau jawab model begimana lagi lu"
"bun, hyewon ga boong bun ada yang ngikutin hyewon. kalo hyewon ga nginep rumah chaewon sama eunbi ni ya, kaga bisa bun hyewon pulang lagi."
bunda nya menghela nafas panjang, dia menatap anak gadis nya, seenggak nya cuma dia yang paling berharga buat sekarang.
"ya udah sana bersih-bersih, habis itu makan malem."
hyewon ngangguk dan masuk ke dalam kamar nya. dia merebahkan badan nya ke kasur. didepan nya, foto mereka ber empat terpajang, ah hyewon rindu mereka semua
baru saja lima detik gadis itu memejamkan mata, suara pecahan beling terdengar jelas dari arah dapur.
buru-buru hyewon berlari kearah dapur, mengecek apa yang terjadi.
bundanya jongkok sambil memperhatikan jendela yang entah sejak kapan sudah terbuka,
"bun, gapapa kan?"
/-/
"chaewon!"
chaewon menoleh kanan kiri mencari sumber suara, tapi nihil tak ada seorang pun disini.
dia sudah dua jam berada di taman, dan sedari tadi juga dia mendengar seseorang memanggil namanya.
"angker ni taman" gumam nya sambil membereskan buku-buku yang dibawa nya
baru saja dia akan berjalan kearah rumah nya, seseorang menabrak nya yang mau tidak mau membuat nya tersungkur.
"sialan siapa si or—"
mata nya membulat, bahkan dia lupa cara nya bernafas untuk beberapa detik, didepan nya ini? benarkah?
"lo yu—
chaewon pingsan, sedangkan laki-laki yang berada di belakang chaewon terkekeh geli.
"udah gue bilang jangan sakitin dia bangsat!" bentak gadis didepan chaewon dia menepuk pelan pipi chaewon sambil sedikit terisak
"ouh maaf. waktu nona habis,"
laki-laki itu memukul gadis itu hingga pingsan juga. ah sekarang dunia memang kejam.
jinyoung yang tak sengaja lewat taman itu melihat chaewon terkapar. buru-buru dia membawa chaewon kerumah gadis itu.
"bajingan lo apain adek gue!" teriak felix sambil mengambil alih chaewon
"bang bisa gue jelasin nanti, sekarang yang terpenting chaewon!"
felix menghela nafas dan membawa adik nya itu ke kamar nya.
tidak ada luka yang felix lihat, hanya efek obat?
"jadi, lo mau jelasin apa"
jinyoung menghela nafas panjang, "gue nemuin dia di taman." felix sedikit melirik, "nemuin? ga lo apa-apain kan?"
jinyoung menggeleng cepat, "sebajingan gue, gue gabakal nyakitin fisik."
felix tersenyum sinis, dan mengusap kepala adik nya, "bagus deh."
"lo boleh pulang."
sepeninggalan jinyoung, hanya ada kakak beradik di rumah itu.
"kak?"
"mana yujin." lanjut chaewon melirik kanan kiri
"apasih won, cuma gu—
"mana yujin?"
"gaada won."
"tadi gue ketemu dia kak!"
"lo baru sadar jang—
"tapi tadi dia nemuin gue!"
"dia udah meninggal won!"
felix meninggalkan chaewon sendirian didalam kamar nya, chaewon menggeleng kecil dia masih yakin teman nya itu hidup.
/-/
eunbi sedari tadi memperhatikan sekumpulan gadis SMA. dia pernah menjadi seperti mereka. tertawa, menikmati masa-masa SMA mereka.
kalau bisa, dia akan memutar waktu dan kembali ke jaman itu lagi.
"mau aku bantuin?"
eunbi masih diam, sibuk melamun hingga tak sadar minhyun berdiri disebelah nya.
"bi?"
eunbi mengerjap lucu, membuat minhyun tertawa gemas. "bayangin apa? ada yang bisa aku bantu ga?"
"ah engga, udah selesai semua kok."
minhyun mengangguk, duduk di sebelah eunbi, juga ngikutin arah pandang gadisnya.
"oh lagi liatin mereka toh,"
eunbi ngehela nafas, berdiri dan jalan kearah meja yang udah kosong terus beresin sisa-sisa makanan.
"habis ini aku mau tutup."
"loh kenapa? kamu gaenak badan?"
eunbi balik badan, natap minhyun, "kita udah berapa lama sih ga jengukin makam nya yujin?"
minhyun mengingat sesuatu, setau nya terakhir tahun lalu? astaga itu udah lumayan lama.
"nah makanya aku mau ngajak ke makam yujin."
"nah panjang umur hyewon sama chaewon dateng kesini" lanjut eunbi ngeliatin temen nya udah ada didepan toko
mereka berdua lari cepet-cepet, "b—bi lo harus tau ini" ucap chaewon sambil menetralkan nafas nya
"percaya ga percaya, yujin masih hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaat Verder; [✓]
Randomsequel VOi -BACA VOI DULU- Bukti itu cukup kuat, cukup akurat, dan cukup terbukti. Mungkin dia masih hidup. Start: 26 Maret 2020 End: 27 April 2020