"Masih suka es krim ya?" ucap seseorang disamping annisa.
Annisa mendongak keatas. Saat tahu siapa laki² disampingnya itu annisa langsung membuang muka.
Laki-laki itu malah duduk disamping annisa yang membuat annisa melihat kearahnya.
"Ngapain sih van?" tanya annisa saat lelaki yang bernama devan itu memperhatikannya.
"Belepotan" ucapnya sambil mengusap sisa es krim diujung bibir annisa.
Annisa tersontak kaget ia segera berdiri dari kursi itu dan pergi meninggalkan devan. Devan hanya melihat kepergian annisa dan mengusap wajahnya gusar.
©©©
"Bisa bisanya dia lakuin itu ke gue" ucap annisa
Tilit .. Tilit ..
"Ada apa bi?
"Non annisa dimana?"
Annisa melihat sekitarnya dimana kah dia sekarang? Dia sampai tidak sadar kalau udah menjauh dari tempat bi inah berada.
"Hallo non?"
Annisa berputar balik dan ingin segera berlari menuju bi inah namun tiba tiba ..
Brakkkk
Hp annisa jatuh ke genangan air dipinggir jalan itu.
"Yaaaa, hp gue" annisa segera mengambil hp nya
"ya mati, yaa gabisa nyala, ya gimana dong" ucap annisa sedikit mengrengek.
"Ini semua gara gara lo" ucap annisa menunjuk laki laki yang menabraknya tadi.
"Gue?"
Annisa terkejut melihat siapa yang dihadapannya saat ini.
Ganteng banget, keren, cool dengan rambut jambulnya.
Ia menahan senyum namun segera diurungkannya.
"Lo yang nabrak gue!" ucap lelaki itu.
"Kok gue?" tanya annisa
"Lo yang tiba tiba putar balik gitu aja"
"Ehmm terus ngapain lo dibelakang gue"
Lelaki itu mengedikan bahunya, lalu berjalan meninggalkan annisa.
"Eh ehh" cegah annisa
"Hp gue rusak lo harus ganti!" ucap annisa dengan mengulurkan tangannya.
Lelaki itu mengambil benda pipih disaku nya.
"Nih"
Annisa mengerutkan dahinya.
"Apa?"
"Gue ganti hp gue"
"Gak mau"
"Yaudah"
"Eh eh" cegah annisa sekali lagi.
"Gue gak mau urusan sama lo" ucapnya dengan nada khas laki laki cool, serak serak gimana gituu uhhh.
"Gue jugaa"
Lelaki itu berjalan meninggalkan annisa, saat tangan annisa ingin mencegahnya lagi ia menatap tajam ke arah annisa.
