new school, new life

22 5 2
                                    

" Kak janeee!!!! Adikmu ini sudah mau mati kelaparan tauu nungguin kakak gak turun-turun!!!!!!" Suara cempreng emmy terdengar menggema di seluruh ruangan.
" Iya iyaa, ini otw kok" balasku.

ceklek, cklek, ck...

Aku kembali mencoba membuka pintu itu, namun hasilnya nihil karena pintunya terkunci.
ahh... mungkin ayah habis mindahin barang kemarin, trus pintunya di kunci deh  pikirku, kemudian akupun bergegas turun menuju ruang makan.

(saat di ruang makan)

" ayah, kok kamar di atas yang di lorong kiri itu ayah kunci sih? " Tanyaku di sela kegiatan makan kami.
" kunci? enggak kok. Ayah megang pintunya aja enggak pernah" jawab ayahku heran.
" memangnya kenapa kak? " lanjut ayahku.
" ohh gak ada apa-apa kok yah, nanya aja " Jawabku.

oke, ini semakin aneh dan  membingungkan. Aku memutuskan mengganti topik pembicaraan kami. Dan sukurlah hingga waktunya tidur tidak ada seorang pun yang mengungkit tentang pertanyaanku lagi.

" jane, emmy. siapin peralatan sekolah kalian ya. Besok udah mulai sekolah kan?" tanya ayahku.
Ah ya besok hari pertama ku sekolah, dan emmy? mulai sekarang dia tinggal bersama kami. Dia bahkan sekolah di tempat yang sama denganku.

" iya ayah, ya udah kami tidur duluan ya. Ayah jangan begadang " ucapku pada ayah sambil memberi kecupan selamat malam. Emmy melakukan hal yang sama.
" good night ayahhh " teriak emmy sambil mengikutiku menuju kamar.
.

.

.

(di kamar)

hmmmm aku masih penasaran suara apa yang berasal dari kamar itu? apa arti mimpi ku semalam? dan banyak hal lain muncul di kepala ku. Akupun menyerah pada pikirankh dan memutuskan untuk tidur. Saat aku mencoba menutup mata

brakkkkkkk....

secara tiba-tiba jendela ku terbuka. Aku bergegas menuju jendela untuk menutupnya. Saat aku sedang berusaha menutup jendelaku, tatapan ku teralihkan ke halaman depan rumahku. Ada seseorang yang berdiri di sana, wajahnya tidak terlalu jelas karena dia menggunakan hoodie hitam dan masker. Tapi ada satu hal yang sangat menarik perhatian, yaitu cahaya keemasan yang berpendar sendu dari kedua matanya.

Saat dia menatapku, aku buru-buru mengunci jendela dan menutup tirainya.

Hahh, begitu banyak hal aneh terjadi hari ini, apa aku terlalu kelelahan hingga berhalusinasi? ah sudahlahh... Akupun berusaha untuk tidur karena besok adalah hari pertama ku di sekolah baru.
.
.
.
.

(keesokan harinya)

" ayok cepet emmy, kita sudah hampir terlambat " ucapku tak sabaran. Bagaimana bisa emmy kehilangan sebelah kaus kaki nya di pagi buta. dia sudah mencarinya dari jam 6, dan ini sudah jam setengah 7 pagi!

"ketemuuuuu!!!!" teriak emmy girang. Ia pun berlari menuju mobil dimana aku dan ayah sudah menunggunya sejak 25 menit yang lalu.

Sekitar 10 menit berlalu, kamipun sampai di gerbang sekolah yang berdiri kokoh bertuliskan το σχολείο της Αθηνάς yang berarti the school of athena.

athena? itu adalah nama seorang dewi pendidikan dan kebijaksanaan dalam mitologi yunani kuno. Menarik.

Setelah ayah memarkirkan mobil, kamipun berjalan memasuki gedung sekolah berarsitektur ala victoria dengan sentuhan ukiran bergaya yunani kuno yang sangat kental.

Sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 9 hektar dengan 4 gedung sekolah utama. Gedung di sisi barat merupakan bagian sekolah dasar. sedangkan gedung di sisi selatan adalah sekolah tingkat menegah pertama. Di sisi timur adalah sekolah menengah atas dan yang di sebelah utara dengan gedung paling besar dan paling megah merupakan gedung universitas.

Masing-masing gedung terdiri dari 3 lantai, kecuali gedung universitas yang berlantai 5.

Emmy masih sekolah dasar, sedangkan aku menengah atas. Gedung kami berhadapan namun dipisah oleh lapangan dan taman milik sekolah.

Emmy melambai kepada ku sebelum kami berpisah, ia berjalan bersama ayah sedangkan aku berjalan bersama Miss. Clara, wali kelas baruku. 

Suasana kelas baruku sangat tenang dan tertib. Siswa siswinya pun duduk dan berpakaian dengan rapi.
Luar biasa batinku. Setelah dipersilahkan, akupun memperkenalkan diri

" Selamat pagi semua. Perkenalkan, nama saya Jane Steffanie Minerva, 17 tahun. Saya pindahan dari arstone city " ucapku singkat.

" miss saya ingin bertanya " ucap salah seorang gadis berambut pirang sambil mengacungkan jarinya.

" silahkan diana " jawab miss clara

" apa kamu menggunakan softlens, jane? " ucap gadis yng bernam diana tersebut.

" oh tidak, aku mengidap alexandria genesis sejak lahir. Jadi mataku berwarna ungu " jawabku.

" ku kira itu hanya mitos, ternyata itu nyata " jawab salah seorang gadis lain.

" yah kalau itu adalah mitos, apakah aku ini seorang elf? " jawabku dengan wajah polos.
gadis itu tersipu malu mendengar jawaban ku.

" jane, kamu duduk di sebelah kevin ya. Di kursi kosong paling belakang " lanjut miss clara.

" baik miss " jawabku.

Akupun berjalan menuju kursi kosong di pojok belakang. sedangkan kusi di sebelahnya telah diisi oleh seorang anak laki-laki dengan rambut tebal hitam kecoklatan.

" hai " sapaku.

Dia hanya melirikku sebentar, lalu kembali menghadap ke arah papan tulis tanpa menjawab sapaanku. Mata hitam legamnya sangat menawan. Namun, ada yang aneh dari tatapan mata tersebut. Tatapannya tampak kosong.

Aku merasa janggal, namun pada akhirnya aku memutuskan untuk tidak memperdulikannya dan kembali fokus pada pelajaran ku.

2 jam berlalu, dan waktu istirahat pun tiba. Aku tidak beranjak dari mejaku. Aku mengeluarkan ponsel, earphone, dan bekal. Aku mulai memakan bekalku sambil menonton video dari hp.

"hei!" ucap seseorang.

The DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang