I (almost) found it!

16 2 2
                                    

Aku mengambil rentengan kunci di atas meja dan bergegas menuju lantai dua.

Aku baru menyadari kesalahan ku yang sangat fatal ini dan aku akan memperbaikinya sekarang juga.

Dari seluruh ruangan di rumah ini, hanya ruangan itu yang tidak ku perhatikan dengan seksama. Aku hanya mengeceknya sekali, lalu mengabaikannya begitu saja.  Padahal, sejak awal ruangan itulah yang paling mencurigakan.

Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi, akupun mempercepat langkahku menuju ruangan tersebut.

Aku mencoba membuka pintu yang terkunci dari dalam itu dengan semua kunci yang ada. Namun, usahaku ternyata sia-sia, karena tidak ada satupun kunci yang cocok untuk ruangan itu.

Aku bahkan mengulanginya hingga beberapa kali, akan tetapi, usahaku tetap tidak membuahkan hasil apapun.

Aku mulai panik, apa yang harus ku lakukan sekarang.

Aku menarik nafas dalam, dan menghembuskannya perlahan.
Setelah aku merasa cukup tenang, aku kembali mencoba membuka pintu itu dengan perlahan dan lebih teliti lagi. 

Aku melepaskan rentengan kunci itu, agar memudahkan ku menemukan kunci yang tepat.

Aku kembali mencoba kunci yang ada satu persatu, jika tidak cocok, aku memisahkan kunci itu dari kumpulan kunci yang lain. Dan hasilnya, tetap sama.

25 menit berlalu, waktu ku semakin sempit. Aku mulai merasa tertekan hingga tremor ku kambuh.

" Hei Minerva, coba anda perhatikan kunci-kunci itu dengan lebih seksama. Saya yakin anda akan menemukannya " Suara Sarzt terdengar menggema di kepalaku.

Akupun melakukan seperti yang di beritahu oleh Sarzt. Aku mengambil kunci yang berserakan di lantai satu persatu dan mengamatinya dengan sangat cermat dan teliti.

Aku bahkan memutar-mutarkan bagian kepala kunci-kunci itu dan menarik-nariknya.

15 menit telah berlalu, sudah 3 kunci yang ku amati, tapi aku belum menemukan petunjuk apapun. Aku masih terus berusaha, karena aku tidak ingin menyerah sekarang.

Aku mengambil kunci ke empat, tetap tidak ada petunjuk. Kunci ke lima, tetap tak ada apapun.

Saat aku meletakkan kunci ke lima dan ingin beralih ke kunci ke enam, kunci itu tak sengaja tertekan cukup keras oleh tanganku dan menimbulkan bunyi cklik.

Perhatianku langsung tertuju kembali ke kunci itu. Ada sesuatu yang aneh di bagian kepala kunci yang berbentuk seperti mahkota tersebut.

Akupun mengambil kembali kunci ke lima, dan mencoba melepaskan bagian kepalanya dengan memutar bagian tersebut, kemudian menariknya agar terlepas dari badannya.

Saat kepalanya terlepas, ternyata kunci ini memiliki dua sisi pin kunci (bagian yang bergerigi).

Aku tak mau senang dulu, akupun mencoba memaskukka sisi pin kedua ke dalam lobang kunci, kemudian memutarnya perlahan.

Dan ternyata, pintu itu berhasil terbuka. Aku langsung terlonjak gembira.

" Terimakasih atas sarannya, Sarzt " Ucapku sambil tersenyum senang.

" Senang dapat membantu anda, Minerva " Jawab Sarzt masih di dalam kepalaku.

Aku mendorong daun pintu secara perlahan. Saat pintu sudah sepenuhnya terbuka dan menampakkan seluruh bagian ruangan putih itu, aku sungguh merasa kecewa, karena ruangan putih ini masih kosong melompong. Tidak ada satu benda apapun di dalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang