1.Dwi azharlanny!

79 11 7
                                    

Deru motor berbunyi di pagi hari ini tepatnya di Hari senin. hari yang sangat di benci oleh pelajar. Bahkan hampir semua pelajar yang ada di kota jakarta.

Di sini di depan rumah seseorang lelaki tampan yang memiliki wajah datar tanpa ekspresi namun dengan kedinginan nya bisa membuat sisi lain dari seorang azhar menjadi lebih menarik.

Ya dia seorang lelaki bernama Dwi Azharlanny.

"Ck! Ada yang kurang" guman azhar sebelum dirinya meleset pergi ke sekolah.
Dia turun dari motor lalu kembali memasuki rumah dan mencari suatu benda pipih yang hampir ketinggalan. "Nah ini dia"
Sambil mengutak atik ponsel untuk mencari nomor telvon idos.

Alvidos valeron sahabatnya.

"Iya bro gimana?"

Dimana? Ucap azhar

"Beli camilan di warungnya bu wati.
Lo dimana tumben belum keliatan?"
Tuut.. tutt

Tanpa menjawab azhar langsung bergegas pergi ke tempat yang di tunjukan oleh idos.

Tidak butuh waktu lama seorang azhar untuk pergi ke tempat yang idos tunjukan.
Lalu dia segera masuk ke warung dan mencari keberadaan idos.

"Mba wati kopi hitam 1" ujar azhar kemudian duduk di sebelah idos

"Siap den azhar" kata mba wati.

Idos menatap azhar dengan tatapan tak percaya "lo minum kopi?. Bukannya lo ga suka ya sama kopi?"

Azhar hanya mengendakan bahu acuh tanpa mau menggubris idos.

Setelah 15 menit mereka sarapan pagi di warungnya mba wati mereka segera masuk ke sekolah untuk mengikuti upacara.

Seorang azhar dan idos bukanlah seorang bad boy yang jarang bolos upacara, melainkan sangat menyukai upacara karena dengan adanya upacara bisa menyita waktu pelajaran pertama di hari senin.

30 menit kegiatan upacara selesai mereka masuk ke kelas mereka. Selama 3 tahun azhar selalu sekelas dengan idos. karena itu mereka berdua sudah akrab.

"Zhar. Mau sampai kapan lo kaya gini?"

pertanyaan tiba2 yang di lontarkan idos sontak membuat azhar menghentikan aktivitas bermain game di ponselnya

"Hm"

Idos mendesah.
"Atau emang bener selama ini ga ada perempuan yang mau deket sama lo?"

Sontak perkataan itu membuat azhar melirik tajam ke arah idos.

"Uuuupss santai santai dong gue cuman canda doang"

tiba tiba azhar berdiri dan melengkang pergi begitu saja meninggalkan idos sendiri.

"Yeh malah di tinggal dasar cowo aneh. Perasaan dia mah susah di tebak anjir" guman idos sambil berjalan mengikuti keberadaan sahabatnya yang ke luar kelas.

Selama di perjalanan melewati koridor azhar diam tak bicara sehingga membuat idos tak bergeming bingung.

Akhirnya dengan memberanikan diri idos bertanya ke azhar.

"em zhar, lo mau ke mana sih? dari tadi gue ngikutin lo kek ngikutin hantu gada bicaranya sedikitpun."

Refleks secara tiba tiba azhar menghentikan langkah kakinya.
Dan otomatis idos menabrak punggung azhar yang berada di depannya.

"Aduh, pala gue. Gila lo zhar main berhenti berhenti seenak jidat aja lo" ucap idos sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"Lo kalo mau banyak omong mending balik aja ke kelas. Berisik!"

"anjir baperan amat mas jadi orang" goda idos "lah lu emangnya mau kemana si? Gada kata apapun main pergi nyelonong aja makanya gue bingung".

"Gue mau ke ruang guru, tadi pak toni WA supaya perwakilan kelas segera menghadap ke dia. Puas"

Seketika idos membelakan matanya.

"Ruang guru? Anjir kalo dari tadi gue tau lo mau ke ruang guru ogah amat gue ngikutin lo" ucap idos sambil pergi meninggalkan azhar sendirian.

Azhar hanya menggelengkan kepalanya sambil sedikit terkekeh mendengar ucapan sahabat abstraknya. Karena idos alergi jika bertemu guru wkwk.

---

Sesampainya di depan ruang guru.
Dengan sopan azhar mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Asalamualaikum"

"Waalaikumsalam,masuk aja de. Mau cari siapa?". Ucap bu vika selaku guru matematika

"Jadi begini bu, tadi saya di pesen pak toni katanya disuruh menemui beliau di ruang guru bu" ucap azhar dengan sopan.

"Oh jadi kamu yang kelas 12 Ipa 1 ya? Tadi pak toni pesen katanya pelajaran olahraga di jam kamu di kosongkan karena pak toni ada urusan mendadak".

"Oh jadi begitu bu. Baiklah makasih bu"

"Diusahakan jangan ramai di kelas ya, gunakan waktu luang mu untuk belajar. Karena sebentar lagi kalian ujian".

" baik bu, kalau begitu saya permisi."
Ucap azhar sembari berdiri meninggalkan ruang guru.

---

Azhar berjalan menuju kelasnya. Terdengar riuh kericuan dari jauh menandakan bahwa kelasnya sedang ramai.
Sesampai nya azhar si depan kelas 12 ipa 1 azhar langsung membuka pintu dann..

Krekk.

Azhar melongo melihat teman temannya menghadap ke azhar semua.

"Apa"?

"Anjirr ternyata azhar gue kira pak toni healah" teriak idos dari ujung bangku.

Seketika tawa siswa dan siswi sekelas pun pecah dan membuat kelas berisik kembali membuat azhar pusing mendengarkan.

"Woy! Kalian semua bisa diem ga sih!"

Teriak azhar di depan kelas membuat semua kembali menatap ke azhar.

"Doni, lo kan ketua kelas di sini! Bilangin tuh jangan pada berisik! Hari ini pelajaran pak toni kosong dan semua di bebaskan asal jangan berisik".

Sorakan senang kelas 12 ipa 1 pun kembali lagi membuat kuping azhar panas.

"Temen temen. Jangan pada berisik kita mending ke kantin aja yuk" ajak doni selaku ketua kelas ke teman temannya.

"Uhuyy..

" setuju otw broo..

Dan merekan pun bergegas keluar kelas entah itu ke kantin, perpustakaan ataupun ke lapangan.

"Ketua sinting! Di bilang jangan berisik malah ngajak temen temennya keluar"

"Udah lah zhar, lagian bener juga kan kan si doni jadi kita bisa ngisi perut ke kantin lahh" ucap idos sambil menarik turunkan alisnya

"Lo sama doni sama aja!"

"Ko sama si? Jelas jelas beda yaa anjir!" Idos tak terima

"Sama sama OON"
Azhar berkata tepat di telinga idos sambil bergegas pergi menuju kantin.

"Anjir.. gue kira sama gantengnya hahaha.. woy tungguin gue zhar"
Idos pun berlari menyusul azhar ke kantin.


_________________________________________


Hai.. hai.. hai
Gimana nih part pertamanya wkwk
Masih belum ketebak kan kan.
Sabar dulu gess ini kan masih permulaan.
Terus ikutin cerita AZHAR yaa. Karena bakal ada part yang bikin baper aw.
Oke sampai bertemu di next part yaa...

Jangan lupa coment + vote oke.
Love you all..💋

AzharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang