7.Insiden belakang sekolah.

33 3 0
                                    

"Ohh Gitu ceritanya. Tapi ya va saran gue mending lo coba buka hati deh buat reynald" ucap laura di sela mengunyah bakso mba inah.

"Lo apaan sih"

"Cih, dari pada nunggu ka azhar lo bakalan makan ati teross"

"Tapi Ga gitu juga ra, si rey itu udah kaya sodara bagi gue" jelas diva pada laura.

Laura memutar bola matanya malas mendengar gadis di depannya ini masih sempat sempatnya membela laki laki yang tak berperasaan.
Akhirnya tak ada yang membuka bicara lagi karena mereka berdua terhanyut menikmati bakso mba inah.

Ting!

Bunyi notifikasi ponsel membuat diva menghentikan aktifitas makannya tangannya beralih mengambil ponsel yang tergeletak di meja.

WhatsApp

+62 822*****

Di?
Ini gue rerey. Nanti sekolah lo pulang jam brp?

Anda

Iya?
Sekolah gue pulang jam 2 rey. Eh btw Lo ko bisa tau nomor ponsel gue?

+62 822*****

Oke, nnti gue kabarin lo ya kalo udah di depan gerbang.
Gue minta nomor lo ke bang dimas di hehe😁

Anda

Siap komandan!
Pantesan😅

+62 822*****

Okey my princess💕

Read.

Seketika pandangan diva terfokus kepada seseorang yang sedang berjalan melewati kantin menuju belakang sekolah. Dan dia sangat mengetahui siapa sosok lelaki tersebut.
Dengan refleks diva berdiri hendak mengikuti lelaki itu.

"Eh lo mau kemana?" Ucap laura.

"Gue ada urusan bentar ra. Nih gue titip bayar baksonya ya lo ke kelas duluan aja nnti kalo bu vika udah masuk lo Whatsapp gue" diva menyerahkan selembar uang berwarna biru ke laura dan meninggalkan laura di kantin sendiri.

"Lumayan sisanya bisa buat beli cireng" laura terkekeh sambil mengambil uang berwarna biru yang di berikan diva dan berjalan menuju warung bu inah untuk membayar makanannya.

---

Disini tepatnya di belakang sekolah seorang lelaki tengah memejamkan matanya punggungnya dia sandarkan pada pohon sambil menikmati angin di bawah pohon beringin.
Silir semilir angin begitu terasa menerka di wajahnya satu yang di rasakan lelaki tersebut ketenangan!

Sosok lelaki tersebut adalah azhar.

"Kata bunda pamali tidur di bawah pohon beringin loh kak"

Ucapan tersebut sontak membuat azhar membuka matanya tanpa mengubah posisinya. Dia melirik ke samping dan yah terdapat seorang gadis yang akhir akhir ini membuat dia sedikit gelisah entah apa yang terjadi dia pun tak mengerti.

"Gue boleh duduk di sini?" Ucap diva berhati hati pada azhar berharap dia bisa merespon apa yang diva katakan.

Azhar masih menatap diva dengan tatapan yang sulit diartikan. Akhirnya dia sedikit mengganti posisi menjadi duduk.

AzharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang