4.Nomor lo!

43 4 1
                                    

Aksara bookstore _ jakarta selatan.

"Bang, mau ikut masuk ke dalam apa mau nunggu disini?"
Diva berkata sambil melepas helem dan menyerahkan helem tersebut kepada abangnya.

"Abang nunggu di sebrang jalan sana aja ya. Mau beli pematik di alfa" ucap dimas sambil menunjuk alfamart disebrang sana.

"Siap komandan laksanakan!" Ucap diva sambil memberikan hormat kepada abangnya yang membuat dimas gemas dan kembali mengacak puncak kepala diva.

"Udah sana masuk. Jangan lama lama ya nanti kalau pulangnya larut abang yang dimarahin bunda"

"Oke bang!"

___

Ting!

Pintu toko terbuka ketika diva masuk ke dalam toko buku tersebut. Diva sejenak berhenti dan menghirup nafas lekat lekat sambil memejamkan mata menikmati bau khas buku yang masih baru. Terlihat aneh tapi diva sangat menyukainya.

Diva pun menyudahi sejenak kegiatan tersebut dan berjalan menuju rak rak buku untuk mencari novel best seller yang sedang dia cari cari.

"Dimana si kok ga ada" gerutu diva
"Jangan sampai gue ga kebagian omg! Novel itu kan yang gue incar dari dulu".

Selang waktu 10 menit diva mencari di rak bagian 1 dan 2 hasilnya nihil! Novel yang diva cari tidak ada. Akhirnya diva pun memilih untuk bertanya kepada kakak pustakawan yang ada di toko buku tersebut.

"Permisi kak, saya mau mencari novel karya tere liye yang baru saja di terbitkan kurang lebih 1 minggu ini dimana ya ka? Apa saya sudah kehabisan atau gimana?"

"Novel karya tere liye yang berjudul rindu?" Ucap kakak tersebut.

"Yap! Benar sekali kak."

"Novel itu memang akhir akhir ini banyak sekali yang berminat dek. Sehingga cepat sekali habisnya karena novel tersebut sudah termasuk novel best seller".

"Yahhhhh.. padahal kemarin masih banyak kak di rak 1 dan 2 masih ada 30 stok."
Diva merasa sedih pasalnya kemarin sewaktu diva menemani santi ( sahabat diva yang berbeda sekolah) dia masih melihat banyak stok buku yang dia inginkan. Sialnya kemarin sewaktu diva ingin membelinya dia lupa tidak membawa dompetnya.

"Coba adek cek lagi di rak yang pojok semoga saja di sana masih terdapat stok bukunya." ucap kaka pustakawan dengan ramah kepada diva.

"Baiklah terimakasih kak, diva akan coba cek di rak bagian pojok ya"

Kakak pustakawan tersebut hanya tersenyum sebagai jawaban.

Diva berjalan menuju rak pojok mencoba mencari buku yang dia inginkan.

"Reted.. mariposa.. tentang kamu.. Rind.. yah! Akhirnya ketemu" ucap diva senang sambil tangannya bersiap untuk mengambil novel tersebut.
Tetapi di saat bersamaan diva mengambil novel rindu terdapat satu tangan juga yang akan mengambil novel tersebut. Seketika diva melihat tangan tersebut dan mulai meneliti dari tangannya,lengan, bahu dann wajah.

Deg!

Seketika diva melongo dan tidak percaya apa yang diva lihat.
Apakah dia bermimpi? Atau dia sedang halu? Tanpa sadar diva menyentuh wajah lelaki yang berada di depannya dan yah. Ini terasa seperti nyata!.

"Singkirin tangan lo"

"....."

"Gue bilang singkirin tangan lo!"

Ucapan tersebut sedikit membuyarkan lamunan diva sehingga diva menarik tangannya dan merasa sangat malu karena sudah menyentuh wajah lelaki yang ada dihadapannya ini.

AzharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang