*Jika kamu sedih, katakan saja pada senja. Dia akan membawa sedihmu, dan kembali membawa senyum pada esok yang cerah.*•°•°•°•°•
Selama ini, aku selalu bertanya-tanya. Kenapa aku dilahirkan? Kenapa aku bisa jatuh seperti ini? Kenapa aku bisa mencintaimu? Aku tidak tahu, apakah takdir mencoba mempermainkanku? Rasanya sangat menyakitkan saat aku tahu bahwa aku tidak bisa bersamamu.
Namun, aku tidak boleh egois kan?
Seperti mimpi, yang tidak bisa menjadi nyata. Sama sepertimu, mimpiku. Kamu seperti delusi. Kamu seperti ilusi yang indah. Meski begitu, sampai kapanpun tidak akan pernah bisa menjadi nyata.
Hei, katakan padaku cinta. Apakah menyenangkan memainkan seseorang seperti ini?
Tidak, aku tahu kamu tidak pernah bermimpi untuk mempermainkan seseorang. Aku pun sadar, Aku hanya bisa bermimpi tanpa bisa meraihnya. Tapi, asal kamu tau. Terkadang, perhatian kecilmu membuatku bermimpi bahwa kita bisa bersama.
Bukankah kamu jahat?
Kamu mempermainkan aku dengan segala perhatianmu, dan setelah itu kamu buang aku seperti debu. Kembali, aku bertanya-tanya. Kenapa kamu melakukan itu? Apa menyenangkan melihatku hancur? Aku yang sudah hancur berkali-kali, ingin kamu hancurkan lagi?
Aku sudah tidak bersisa.
Rasanya sangat menyiksa, dan menyakitkan. Apalagi saat kamu terus mengatakan, dan bercerita tentangnya dengan gembira. Seolah menari di atas penderitaanku yang tidak mau pergi.
Apa yang harus aku lakukan?
Apa aku harus mati agar kamu berhenti menyiksaku dengan perasaan dan harapan? Apa aku harus pergi agar kamu berhenti menginjak ku dengan perasaan cinta yang tak terbalas? Apa aku harus menghilang agar kamu berhenti mengurungku dengan kurungan harapan akan cinta yang tidak pernah bisa kamu berikan? Jujur saja Aku sangat lelah, aku tidak bisa Terus Berharap Pada harapan kosong.
Mimpi yang sebelumnya terasa indah kini, Hanya seperti mimpi buruk yang tak pernah hilang. Aku tak bisa lepas dari hal-hal yang membuatku tersiksa akan perasaan yang membelengguku seperti ini.
Kenapa, aku begitu bodoh?
Menyenangkan bukan, melihat ku yang hancur dan tak bisa bangkit seperti ini? Hei, katakan padaku apa yang kamu lihat dari ku yang sudah seperti ini? Menyedihkan atau gila? jika memang seperti itu, apa bagimu aku tidak pantas untuk bahagia? Apa bagimu Aku hanya seseorang yang gila akan mimpi yang tak nyata? Ya, aku memang gila.
Gila akan mimpi yang tak nyata.
Hidupku sudah penuh akan kesedihan, penghianatan, dan keputus-asaan. Lalu jika aku menjadi gila akan mimpi indah, bukankah itu wajar? Aku berangan-angan, dan terus berimajinasi. Aku memikirkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang sangat sulit kudapat.
Hanya dengan itu, kita bisa bersama.
Imajinasi ku yang tak nyata, mengambil bagian dari hidupku untukmu. Sembari membutku binggung, akan perasaan yang kian membesar untukmu. Tanpa sadar, aku justru menyiksa diriku sendiri.
Bodohnya...
Namun, aku terus mengulanginya. Karna aku tau, aku tidak mungkin bisa seperti mereka. Yang tertawa bahagia dengan sosok yang mereka cintai.
Aku ini mahluk yang menyedihkan, dan mengecewakan. Disaat banyak dari kalian yang mencoba untuk meraih impian. Aku hanya diam, sembari memimpikan hal yang tidak mungkin ku dapatkan.
Lagipula apa impianku? Ya, aku tidak memilikinya.
Seperti itu, aku hidup dalam angan-angan indah yang ku harap tidak pernah hilang. Biarkan aku tengelam, dalam keindahan singkat. Tak apa, karna dengan inilah aku bisa hidup.
Memangnya aku ini punya apa? Semuanya sudah hilang, kebahagian dan kenyamanan, mereka hilang tidak bersisa sedikit pun.
Sekarang yang aku miliki hanya sebuah perasaan sakitnya penghianatan dan perihnya penyesalan. Dan kamu terus saja mendesakku untuk meraih mimpi.
Sejujurnya, Kamu berharap apa dari aku yang seperti ini?
Aku lelah, lelah menghadapi dunia yang terus-menerus menikamku. Aku tidak mengerti, kenapa dunia sangat membenciku?
Tapi meski begitu, aku tidak pernah sekalipun menyalahkanmu yang selalu menyakitiku. Tapi, aku selalu menyalahkan diriku sendiri yang selalu ingin bersamamu.
Anehnya, saat aku sudah terbiasa sendiri. Mereka yang sebelumnya tidak melihatku mulai mendekat, membuatku melalui hari tanpa kesendirian. Namun setelah semua itu, mereka kembali pergi, meninggalkan rasa kesepian yang tak pernah terfikirkan olehku.
Jahatkan?
Air mata itu ringan, tapi sangat menyakitkan. Menyakiti hati, jiwa dan raga. Aku selalu bisa menghapus air mataku, tapi kenapa aku tidak bisa menghapus rasa sedih di hatiku? Aku lelah, Aku terlalu lelah untuk bangun dari mimpi yang panjang.
Kamu tau? Aku rindu, rindu pandamu. Rindu senyummu, rindu tawamu, meski semua itu tidak hanya untukku.
Hei, apa kamu tau apa yang paling manakutkan di dunia ini?
Jawabannya... Manusia.
Karna Manusia sulit di prediksi, hari ini dia akan mencintaimu dan besok dia akan membencimu. Begitu pula dengan aku, bedanya hari ini aku akan terluka karnamu dan keesokannya aku akan tertawa bersamamu.
Benar-benar seperti mimpi yang mengerikan.
Dengarkan aku, hanya kali ini aku akan Membiarkanmu melukaiku. Karna, di kehidupan selanjutnya, aku akan membuatmu tidak bisa hidup tanpaku.
Apa kamu ingat? Aku pernah berjanji padamu, dan janji itu belum pernah ku tepati.
Aku bertanya-tanya bisakah aku menepatinya? Nyatanya tidak bisa. Karna kau tau, sejauh apapun aku berlari, setinggi apapun aku terbang, aku tidak bisa meraihmu.
Bahagialah, dan selalu tersenyum. Tertawalah, dan selalu riang gembira. Dengan begitu, aku tidak akan terluka.
Maaf, aku tidak bisa membuatmu mencintaiku.
Maaf, aku bukanlah dia yang bisa membuatmu jatuh cinta. Aku hanya aku yang mencintaimu dalam diam. Terkadang, aku merasa bahwa akulah sosok yang paling mencintaimu. Nyatanya, aku tidak pernah ada dalam pandanganmu.
Menyedihkan ya aku?
Meski begitu, terimakasih. Terimakasih karna menjadi alasanku untuk bahagia di dunia yang selalu menekanku hingga mendekati kehancuran.
Aku tidak menyalahkanmu yang melukaiku, karna aku sadar, bahwa luka Tercipta dari mu yang ku anggap istimewa.
Sekali lagi saja, aku ingin melihat senyummu.
Senyum yang membuatku kuat untuk menjalani hari. Hei, setidaknya ingatlah ini. Bahwa tidak peduli berapa jauh kamu pergi, akan ada aku yang tetap menunggumu kembali.
Lihat, pagi ini hujan. Pagi yang menyampaikan rindu yang Tidak sempat di sampaikan oleh malam. Disaat aku terus berbicara pada diri sendiri untuk melepas kesendirian.
Dan aku ingin berkata padamu..
"Lan Huan, jika suatu saat nanti kamu sakit dan menderita, datanglah. Biarkan aku mengobati lukamu. Tapi jangan terlalu lama, karna aku bisa hilang kapanpun dunia ini mau."
TBC
•••••••Kata-kata kesukaanku hari ini.
'Beberapa orang, mencintai orang yang salah.' #Uhuk!
Hahahaha
Bay bay..
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE NOTE
FanficHanya tentang bumi yang kehilangan bulannya. Seperti aku yang kehilangan kamu... •••••• Sekedar oneshoot... Enjoy..