Me
Leksi
Insang menatap ponselnya dengan raut wajah khawatir. Sekarang dia berada di kelasnya yang masih sangat sepi.
Tak lama kemudian bunyi notifikasi terdengar. Dari Leksi. Insang hampir saja berteriak ketika melihat nama Leksi.
Leksi
???Akhirnya suara membahan milik Insang pung terdengar di dalam kelas yang amat sepi. "Anjir! Sombong bener nih anak!"
Me
Ga jadiLeksi
YInsang menatap ponselnya geram, "Dasar cowo ngga peka!" lalu menelungkupkan kepalanya diatas lipatan tangan.
Bahunya terlihat bergetar, menahan tangis yang ingin keluar lagi dari matanya. "Gue kangen lo, Leks, hiks." suara rendah Insang hampir tak terdengar.
Diluar kelas, seorang cowo berbadan tinggi menatapnya dengan raut wajah datar. Lalu melenggang pergi ke arah yang berlawanan.
Ketika cowo tersebut melenggang pergi, seorang cowo kembali melewati kelas milik Insang, lalu melirik ke dalam kelas untuk melihat Insang yang sedang membersihkan kacamatanya.
Cowo tersebut memasuki kelas Insang yang masih sepi dan duduk didepan Insang yang masih menunduk.
"Hai, Insang." cowo tersebut tersenyum manis, lalu senyumnya segera berubah menjadi datar ketika melihat mata Insang yang terlihat bengkak.
Insang yang terkejut pun langsung memandang cowo didepannya, "Eh lo Neptunus, ngapain kesini? Ngga langsung masuk kelas? Apa jangan-jangan lo bolos sekolah?" Insang memicingkan matanya yang bengkak itu pada Neptunus.
"Bolosnya nanti sayang, gue mau nongki ke kantin, eh lewat kelas lo, jadi sekalian deh nyapa masa depan." Neptunus tersenyum tipis.
"Apaan sih lo, Nus. Kan udah gue bilang, jangan panggil gue sayang, gue ngga suka." Insang mengernyit kesal.
"Masa ngga suka, kan panggilan kesayangan gue ke lo, Sang." Neptunus menatap Insang menggoda.
Bukannya tergoda, Insang malah terlihat jengah, "Udeh sonoh, lo urusin degem-degem lo, ngga usah urusin gue." Insang mendorong Neptunus yang sekarang sudah berdiri.
"Ya elah, Sang, santai dong, iya iya gue pergi pergi." Neptunus akhirnya mengalah pada Insang.
***
Bel istirahat berbunyi, semua murid segera berhamburan menuju kantin dan masjid. Kecuali Insang yang masih di dalam kelas untuk mencatat. Pena, Berlian dan Sendu yang memang satu kelas dengan Insang, sudah keluar untuk membeli makan yang akan dimakan mereka dikelas.
Setelah selesai mencatat, Insang segera keluar kelas untuk menyusul teman-temannya. Dengan langkah yang sedikit terburu, dan mata memandang ponselnya, ia tidak menyadari bahwa ada sekelompok orang di depannya.
"Ssstt! Sang, Insang!" panggil Neputunus yang sedang duduk di meja kantin.
Insang mendongak untuk mengalihkan perhatiannya, lalu menatap Neptunus yang memanggil, "Kenapa?"
"Jangan nunduk gitulah kalau jalan, ngga takut jatuh atau ketabrak?" ucap Neptunus kemudian menghampiri Insang dan mengambil ponsenya, "emang apasih yang seru? Yang bikin lo betah main ponsel selain chattingan sama gue?"
Insang berteriak kesal ketika ponselnya diambil oleh Neptunus, "Neptunus! Kesiniin ngga handphone gue?!"
Ketika ingin mencari pertolongan, ia tidak sengaja melihat Leksi yang memang ada di dalam sekelompok teman Neptunus. Segera Insang sadar akan apa yang ia lakukan, akan bahaya jika Neptunus melihat isi Chatt nya dengan Leksi. Pasti Neptunus akan mengira bahwa Leksi menikungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLANET [1]
Fiksi RemajaBukankah kita bisa saling menguatkan? Gimana mau move on, kalau Planet sering membuatnya terbang dan menjatuhkannya kembali dengan rasa sakit. ______________ Follow dulu sebelum baca! :)