Kala petang beranjak pergi,
ku izinkan gelap menyelimuti diri, tertunduk renung di tengah sepi,
lalu puisi,
lirih hati berbisik sunyi,
kemana gerangan sang pujaan hati,
senyum simpul yg selalu ada disetiap pagi,
kini hanya bayang-bayang ilusi, lupakah sudah dengan sebuah janji, benda sakral melingkar manis di jari, lupakah sudah dengan mimpi,
duduk berdua hingga kakek nini,
kemana harus dibawa pergi,
keping kenangan serupa memori, haruskah bertahan atau terus berjalan sendiri,
melewati malam hingga pagi kembali. Berkali-kali,
lagi dan lagi,
menanti tak berujung pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
PoesiaTentang rasa adalah kumpulan syair puisi yang kutulis untuk menggambarkan keadaan dibalik senyuman mereka, orang-orang disekitarku. Terimkasih telah membaca semoga suka.