Sabtu pukul 08.00
Amel baru saja selesai mandi dan kini dia sedang turun untuk sarapan pagi
"Amel nak,sini ayo makan"ajak mama Amel
Sejak semalam Dina dan Dion baru pulang karena meeting dadakan di pusat
Dina adalah sekertaris perusahaan pusat,jadi di mengikuti Dion kemanapun saat meeting
Lalu Amel?ah sudah di jelaskan kan?kalau Amel itu dia CEO di cabang,karena dia masih sekolah jadinya ya perusahaan masih dikendalikan oleh kakak sepupunya
Amel berjalan ke arah meja makan
Disitu sudah ada papa,Belvan dan juga mama menunggu kehadiran Amel
"Mel,cepet makan nanti ada yang mau papa bicarakan"ucap Dion santai tapi dengan nada memerintah
Amel pun mengangguk dan segera sarapan
"Sudah,Amel sudah selesai makan,mau bicara apa?"tanya Amel pada papa nya
Dilihatnya wajah mereka yang begitu serius dan wajah Belvan yang tegang
"Kenapa sih?kok kayaknya serius banget"ujar Amel lalu terkekeh
"Amel,papa minta maaf kalau misalkan keputusan kami terlalu terburu-buru,lagi pula ini adalah wasiat dari kakek nenek kamu sebelum meninggal"ucap papa lalu menarik napas sejenak untuk melanjutkan
"Sebelum meninggal,kakek nenek kamu punya teman,teman kakek nenek kamu memiliki anak seumuran dengan papa,dia perempuan dia juga sudah menikah dan dia juga sedang hamil anak pertama,sedang saat itu papa juga sudah menikah dan mama kamu sedang mengandung kamu"ucap papa yang langsung di lanjutkan oleh Dina
"Mama dan anak nya temen kakek nenek kamu bersahabat,kami sangat dekat saat itu kami sama-sama hamil 3 bulan,hanya saja dia hamil anak pertama mama Hami anak kedua,kakek nenek kamu dan temannya juga ikut bahagia,besoknya kakek kamu serangan jantung dan terlambat untuk di selamatkan akhirnya dia pun meninggal di tempat,nenek kamu karena kematian suaminya dia pun mogok makan,suka menyiksa dirinya dan menangis setiap hari karena diselimuti rasa bersalah,akhirnya beberapa Minggu setelah itu nenek kamu juga meninggal karena stroke,dan kami menemukan wasiat nenek kakek kamu,yaitu jika bayi dari ibu dan sahabat ibu sesama jenis maka mereka akan dijadikan saudara,tapi bila bayi kami berlawan jenis maka akan kami nikahkan"ujar mama
"Karena anak teman mama laki-laki maka kami harus menjodohkan kalian,kamu mau kan Mel?"tanya Dina sambil menggenggam tangan Amel
Hm...percuma Amel nolak lagian juga gak bakal di dengar,lagi pula ini wasiat kakek dan nenek,gue harus coba,siapa tau dia jodoh gue.baton Amel
Amel pun tersenyum manis dan mengangguk
"Alhamdulillah"seru mereka bertiga mendengar jawaban Amel
"Tapi mah kalau misalkan usia kami sama,sedang Amel anak aksel,berarti dia satu tahun dibawah Amel dong?"tanya Amel
"Enggak sayang,dia juga anak aksel kayak kamu dia pintar,cuman gak banyak ngomong,dia ganteng kok,banget malahan"ujar Dina semangat
"Gantengan sana apa sini?"tanya Dion cemburu
"Halah papa,gitu aja cemburu"kekeh mama diikuti Amel dan Belvan
"Ya sudah nanti kita akan makan malam bersama jam enam,Amel nanti kamu pakai dress yang sudah disiapkan ya,Belvan kamu mau ikut apa nggak?"tanya Dion
"G deh pa,Belvan capek mau main PS aja,lagian pr banyak"ujar Belvan dengan wajah melasnya
"Najis lu tong"ujar Amel dengan wajah jijiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd or Queen[Completed]
RomanceSky's grup . . Siapa sih yang gak tau nama dari perusahaan terbesar di Indonesia,apa lagi nama CEO nya,siapa sih yang gak tau? Amelia Cecil Putri Sky,seorang gadis cantik,dan manis ini mengubah tampilannya saat ia masuk ke dalam sekolah barunya Buka...