ㅡ sweet bye ㅡ

244 31 5
                                    

It seems that I can't live a day without you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It seems that I can't live a day without you.

.

[flashback]

.


"Sungjin, kalau aku pergi sebentar dari dunia ini, kamu mau tunggu gak?"

"Apa sih maksudnya?"

"Gak kok, aku nanya aja."

"Hmm, kayaknya sih aku bakalan nungguin kamu."

"Oke, janji ya?"

"Janji!"

..

"Brian, mau sampai kapan kamu tidur? Kamu ga ingat hari ini kamu graduation? Mama udah buatin kamu sarapan, setelah bangun kebawah ya!"

Seketika aku membuka mataku, memposisikan diri duduk dengan kaki mengelantung. Aku mengusak kasar rambutku untuk menyadarkan diriku. Ah iya, aku baru ingat kalau hari ini adalah hari kelulusanku dari jenjang SMA.

Akhirnya aku bisa terlepas dari segala beban pelajaran, walaupun beban kuliah akan lebih berat nanti. Tapi dibalik hari kebahagiaan ini, ada satu hal yang membuatku tak bisa menikmati momen ini dengan tenang.

Ya, Dia, seseorang yang tak ingin aku lepas begitu saja. Dia adalah motivasiku untuk hidup. Yang selalu membuatku tertawa dan lupa akan kerasnya kehidupan.

Aku ingin terus melindungi, merangkul, dan berdiri disampingnya. Terlalu banyak kenangan indah yang tak rela aku lupakan.

Semua kenangan manis dan mimpi-mimpi indah yang kami gantungkan dilangit yang tinggi sangatlah berarti bagiku. Aku yakin ini adalah sebuah awal dari mimpi yang kami rajut bersama meskipun berat bagiku.

"I want you to know that I'm still the same even though the world changes."

..


"Bri, posenya yang bagus dong!"

"Satu, dua, tiga.. Cheese!"

"Lagi dong, lagi!"

Sungguh, kalau boleh jujur aku gak menikmati momen berfoto seperti ini. Membuat pipiku pegal karena dipaksa untuk terus tersenyum. Lagipula untuk apa foto banyak-banyak? Memori hpmu akan cepat habis kalau kau menimbun foto seperti ini. Tapi tak apa, asalkan aku masih bisa melihat dia tersenyum seperti itu, aku juga senang.

"Brian, kamu dari tadi lihat apa sih?" tanya seorang temanku yang berdiri disamping sambil sengaja menyenggol lenganku.

"Sedang melihat-"

"Oh, dia, kenapa cuman dilihatin? Samperin dong!". Tak perlu diberi aba-aba, dia mendorongku dengan seluruh tenaganya. Aneh, walaupun tenaganya tidak sekuat yang aku kira, namun kakiku ikut melangkah. Seolah-olah memang aku berkehendak demikian.

「Solitude; Sungbri」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang