"Aku beruntung memiliki kalian." -Gun
.
.
.
Di sudut bangunan itu terlihat sepasang pria dan wanita yang menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya. Mereka adalah Off dan Mild, dua mahasiswa tahun ketiga di fakultas yang sama di Universitas Bangkok.Mereka terlihat begitu dekat. Bahkan rumor tentang Off dan Mild yang berpacaran pun sudah menyebar sejak beberapa bulan belakangan ini. Tak ada satupun dari mereka yang membantah ataupun membenarkan rumor itu, karena memang itu tujuannya. Kalian akan tahu nanti.
"Mild, apa kau nanti bisa ke lokasi pemotretan sendiri? Aku tidak bisa menunggumu sampai kelasmu berakhir." Tanya Off.
Off dan Mild adalah model kampus. Selain tampan dan cantik, mereka juga mahasiswa yang pintar. Siapapun yang melihatnya pasti berpikir bahwa mereka pasangan yang serasi.
"Kenapa? Apa kau ada janji dengan Gun?"
"Humm, aku harus mengantarnya pulang karena mobilnya mogok. Tidak apa-apa kan?"
"Tentu saja Off. Sampaikan salamku untuk Gun. Aku akan menghubunginya nanti malam."
"Baiklah, nanti aku sampaikan. Sampai jumpa Mild."
Off pergi meninggalkan Mild. Jika kalian tanya siapa Mild di hidup Off?
Jawabannya adalah sahabat, lebih tepatnya sahabat dari kekasihnya. Mild bersahabat dengan Gun sejak SMA. Yap, benar, kekasih Off sebenarnya adalah Gun, pria kecil lucu yang menurut Off lebih cantik dari wanita manapun. Mata indah, hidung mancung, bibir tebal yang pink alami, dan tubuhnya yang seksi, Gun adalah wujud keindahan yang nyata. Off bahkan percaya bahwa Gun mungkin adalah reinkarnasi dari Aphrodite. Sebuah definisi keindahan yang mutlak.
Mereka sudah berpacaran selama dua tahun. Mereka bertemu untuk pertama kalinya saat Mild membawa Gun dalam pertemuan tugas kelompoknya bersama Off. Ia jatuh cinta dengan keindahan dan keanggunan Gun pada pandangan pertama. Namun status Off yang sejak saat itu sudah menjadi model kampus membuat Gun tidak ingin mengumbar hubungannya. Gun tidak ingin merusak reputasi Off.
Gun itu terlalu sering mengkhawatirkan keadaan orang lain, padahal Off tidak pernah merasa keberatan untuk mengumumkan hubungan mereka. Off bahkan bangga bisa menjadi kekasih Gun.
"Maaf membuatmu menunggu, Gun." Ucap Off saat sudah sampai di parkiran kampus kekasihnya itu.
"Tidak, Papii. Gun yang harusnya minta maaf karena memintamu kesini tiba-tiba." Gun mem-pout-kan bibirnya sembari menunduk dengan perasaan bersalah.
Mereka masih satu kampus, hanya berbeda fakultas. Gun berada di Communication Art Faculty, sedangkan Off dan Mild berada di Engineering Faculty. Tidak terlalu jauh sebenarnya.
"Gun, jangan seperti itu. Aku juga sedang tidak sibuk. Aku senang bisa menjemputmu." Ucap Off lalu mengelus surai hitam Gun gemas.
"Tapi Papii bilang hari ini ada pemotretan dengan P'Mild. Itu artinya Papii sedang sibuk." Gun kini menatap mata kekasihnya, jaga-jaga jika Off merasa terganggu dengan permintaannya.
"Aih, kau ini. Tidak apa-apa sayang. Pemotretanku masih dua jam lagi."
Drtt..
Drrt..Belum sempat Gun membantah, handphone Off berbunyi.
Mild.
"Halo Mild, ada apa?"
"Off, bisakah kau ke tempatku? Sepertinya Joss mengikutiku sejak dari parkiran." Ucap Mild sedikit risau di seberang sana.
"Apa? Bajingan itu masih saja mengejarmu? Kirimkan lokasimu. Aku akan menyusulmu." Off lalu menutup teleponnya dan menghembuskan napas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing the Spark [OffGun]
FanfictionCOMPLETED 💚 [Short fanfic] Semuanya terasa sempurna dalam hidup Gun. Kekasihnya yang tampan, sahabatnya yang sudah seperti kakaknya sendiri, lalu bagaimana semuanya kini terasa salah? "Maafkan aku, Gun." Off & Mild. Bukan. Ini bukan sebuah kisah ci...