Permintaan

60 4 2
                                    

Bandung, 28 Desember 2018

🌱🌱🌱

"Ayo nonton kembang api!" aku menoleh ke arah Jeno yang sedang mengunyah kue buatanku.

"Kemana?" tanyaku basa basi saja, sejak Jeno dilarikan ke rumah sakit aku selalu mengunjunginya. Dia bahkan tidak diijinkan sekolah lagi sampai dia benar-benar sembuh.

"Di taman, deket rumah gua," katanya bersemangat sambil tersenyum lebar.

Aku terkekeh pelan, kemudian memberikannya beberapa butir obat, "Makannya sembuh dulu, nanti kita pulang bisa nonton kembang api. Kalau mau kita bisa nyalain kembang apinya juga," kataku tersenyum meskipun aku merasa sangat sedih melihat kondisi Jeno sekarang.

Kulitnya sangat pucat, badannya semakin kurus, rambutnya sudah habis karena rontok, dan kemana-mana menggunakan topi untuk menutupi kepalanya. Dan jangan lupakan fakta bahwa Jeno saat ini tidak bisa berjalan lagi dan harus menggunakan kursi roda jika ingin kemana-mana.

"Kalau nunggu gua sembuh, bisa-bisa kita ga pernah liat kembang api selamanya," dia berkata sangat lirih, seolah-olah waktunya di dunia ini akan segera berakhir.

Aku mencoba sekuat tenaga menahan air mataku agar tidak keluar , "Jangan bilang gitu Jen, Tuhan itu sayang sama lu, dia pasti bakalan kasih kesempatan lu untuk sembuh," aku berkata dengan demikian dengan bibir yang bergetar hebat.

"Kalau Tuhan Yesus ga kasih gua kesempatan buat hidup gimana? Gua selalu berdoa buat kesembuhan gua yu, gua ga mau ninggalin orang-orang yang gua sayangi, apalagi sampai ninggalin lu," katanya setengah mengantuk, mungkin karena efek obat yang dia minum.

Aku sedikit tertegun, sebegitu besar perjuangannya selama ini untuk sembuh. Tapi keadaannya malah semakin memburuk. Dia tertidur dengan damai, aku melihat tangan kanannya yang pucat kemudian menggenggamnya erat.

"Jeno, gua emang ga tau gimana rasanya. Tapi gua berusaha untuk menjaga lu sekuat yang gua bisa. Gua bahkan berdoa setiap hari agar lu bjsa sembuh, biar kita bisa nikmatin tahun baru kali ini..." dadaku terasa sangat sesak, dan aku pun mulai menangis.

"...gua gatau apakaha lu bisa bertahan atau ga, tapi percaya Jen gua akan selalu ada di samping lu, menjaga lu semampu gua, dan walaupun nanti lu harus pergi..." air mataku sudah jatuh dengan deras, bahkan setetes mengenai tangan kanannya yang terbebas dari jarum infus.


























































"... gua siap Jeno."

🌱🌱🌱

Gimana? Gimana udah ngefell belum, hari ini aku mau up sampe end dan akan ada kejutan di last part
See u💚

Moonlight-Lee Jeno(💚END💚)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang