No control

3 0 0
                                    

Seperti kebanyakan orang orang yang jika banyak masalah maka tujuan utama mereka adalah club dan alkohol. Kedua hal itu akan meredakan setidaknya pikiran yang terasa penuh dan mendesak. Persis yang di rasakan Jungkook. Bahkan sudah seminggu ini setelah berakhirnya hubungannya bersama kekasihnya itu, setiap malam pula Jungkook keluar masuk club dan berakhir dengan pulang dalam keadaan mabuk sambil meracau yang tidak di mengerti oleh Jo. Iya Jo akan menemani Jungkook jika tau tujuan sahabatnya itu akan ke club, bukan apa tapi Jo takut jika akan terjadi sesuatu kepada Jungkook. Sudah cukup dirinya saja yang membuat Jungkook serta kebahagiaannya hancur, jangan ada lagi karena sumpah Jo tidak akan membiarkan sahabat baiknya ini terluka lebih banyak lagi

"Wanna sex with me Jo?" ucap Jungkook dengan kedua mata yang tertutup, tubuh besarnya berjalan sempoyongan dengan di bantu oleh Jo di sampingnya yang meski jelas kesusahan untuk membopong Jungkook. Apalagia dia hanya sendirian

Bruk

Tubuh besar Jungkook di jatuhkan Jo ke kasur dalam kamarnya, berkacak pinggang sambil menyeka peluh yang membasahi leher dan dahinya. Lelah juga membopong Jungkook dari basemant menuju lantai 7 dimana kamar apartemennya berada, ya walaupun memakai lift tapi tetap saja lelah membopong tubuh Jungkook menuju kamarnya yang terletak di ujung nomer 2 dari kamar paling ujung

"Please" mohon Jungkook, sambil mendudukkan dirinya. Melingkarkan kedua kakinya di kaki Jo yang saat ini sedang berdiri akan melangkah keluar

"Kau mabuk Kook, tidurlah" pinta Jo, Jungkook menggeleng brutal sambil matanya yang masih terpejam dan bibirnya yang mengerucut lucu

"Aku tidak mabuk Jo" elak Jungkook yang padahal terlihat jelas jika dirinya ini sedang mabuk. Jo hanya menggeleng dan membantu Jungkook berbaring namun itu adalah ide buruk. Di kira akan mudah lepas dari kukuhan kaki Jungkook ternyata tidak, Jungkook malah menarik tangan Jo saat Jo akan membaringkan tubuhnya

"Percaya padaku, aku tidak akan kasar" final Jungkook

Memberontak pun sungguh sangat percuma, kekuatan Jungkook walaupun sedang mabuk mampu membuat Jo tidak berdaya dengan kukuhan kedua lengan besar di sisi kanan dan kirinya. Memulai dengan menyatukan kedua bibir mereka, Jo dengan air mata yang mengalir di sudut kedua matanya menuruti kemauan Jungkook.

Ke esokan harinya, Jo dan Jungkook yang masih berada di dalam satu selimut dalam keadaan berpelukan dan tubuh yang lengket. Jungkook mengerjap sebentar untuk menyesuaikan cahaya yang masuk di indra penglihatannya, di lihat sisi kirinya terdapat Jo dengan pulas masih tertidur sambil memeluk tubuhnya. Jungkook menatap wajah Jo yang tertutupi rambut rambut halus milik gadis itu, begitu tenang dan cantik. Jungkook tidak habis pikir dengan apa yang di lakukannya semalam kepada Jo, bisa bisanya dia tidak bisa menahan nafsunya sendiri dan lagi? Jungkook mengeluarkan di dalam, bagaimana jika Jo hamil?

"Aku akan bertanggung jawab jika memang itu terjadi. Aku akan belajar mencintaimu sebagai seorang pria kepada wanita, bukana sebagai seorang sahabat" ucap Jungkook

Human Papilloma-virusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang