Jeon's (End)

10 0 0
                                    

Sedari tadi Jungkook sudah sibuk dengan segala jenis bunga yang ada di pekarangan sebuah toko bunga, mulai menyirami, memindahkan sedikit posisi pot bunga itu agar pas terkena sinar matahari pagi, memetik bunga yang sekiranya sudah waktunya untuk di petik. Kalau sudah, Jungkook membawa beberapa bunga yang ia petik masuk ke dalam toko. Menatanya dengan rapi, memasukkan ke tempat khusus meletakkan bunga tersebut ke wadah yang sudah di sediakan

Tidak sampai di situ, Jungkook kini beralih dengan lap kain dan memulai membersihkan kaca kaca toko, meja dan semua peralatan untuk merangkai bunga tadi menjadi bucket yang sedikit berdebu karena sudah jarang di jamah. Sudah selesai dengan lap dan cairan pembersih kaca, sekarang Jungkook mengambil sapu ijuk dan mulai menyapu seluruh ruangan toko yang tidak begitu besar ini

"JJ flower store" toko bunga milik si kesayangan Jungkook, siapa lagi kalau bukan istrinya Jung Jo. Dengan telaten dan sabar Jungkook menyapu lantai toko yang sudah jarang terurus ini, dulu Jo tidak akan pernah absen untuk mengurus dan membuka toko bunga ini. Begitu sayangnya Jo kepada semua jenis bunga membuat Jo memutuskan untuk membuka toko bunga kecil kecilan, untuk menyalurkan hobi juga untuk mengisi waktu kosongnya saat Jungkook sedang bekerja mengurus perusahaan. Namun sejak kejadian Jo kehilangan calon bayi nya yang ketiga membuat Jo menjadi pribadi yang tertutup, Jo yang ceria seceria bunga bunga yang ia tanam secara perlahan menghilang entah kemana. Sampai sampai toko bunga kesayangannya ini tidak terurus, beruntung Jungkook yang paham dengan keadaan sementara ini. Jungkook menyewa seseorang untuk merawat bunga bunga yang di tanam Jo di pekarangan depan dan belakang toko bunganya

Jungkook mengerti keadaan istrinya yang masih sulit untuk menerima keadaan yang sudah terjadi. Memang sulit, Jungkook jelas tau. Maka dari itu Jungkook berusaha untuk membuat Jo tidak berlarut larut dalam kesedihannya sendiri, apalagi Jo akan menyalahkan dirinya sendiri atas ketiga calon bayi nya yang meninggal di dalam kandungannya yang lemah. Bukan kemauan Jo atau semua wanita yang pernah keguguran untuk ini semua terjadi, siapa yang mau kehilangan calon bayinya? Bahkan sampai ketiga kalinya. Tidak ada yang mau hal berat itu terjadi

Meletakkan kembali sapu ke tempat asalnya, lalu mendudukkan bokongnya di balik meja yang biasa di gunakan Jo untuk merangkai bunga bunga cantik itu menjadi sebuah bucket. Memperhatikan macam macam bunga juga warnanya, membuat jiwa seni Jungkook muncul dengan tiba tiba. Masih merasa belum lelah dengan acara bersih bersihnya, sekarang Jungkook mengambil gunting, pisau kecil, beberapa pita hiasan dan banyak macam bunga. Bunga yang entah apa namanya ini tapi terlihat begitu cantik, berwarna ungu, pink pastel, merah dan putih serta beberapa bunga bunga kecil yang tidak di ketahui juga oleh Jungkook apa namanya tapi yang jelas bunga yang di pilihnya ini akan indah jika sudah ia rangkai menjadi sebuah bucket, Jungkook akan memberikan rangkaian bucket karaya nya ini untuk Jo

"Tidak buruk, Jo akan suka dengan ini" kata Jungkook setelah selesai merangkai bunga bunganya, memberi sedikit hiasan untuk mempercantik karya sederhana nya

Ting tong

Bel bunyi saat pintu toko bunga ini terbuka, membuat Jungkook melihat siapa yang masuk ke toko yang bahkan sedang tutup ini. Jungkook sengaja tidak membuka toko buka ini, dirinya hanya ingin bekunjung dan membersihkannya saja. Bahkan bisa di lihat dari luar tulisan 'close' disana.

Dengan setelan turtle neck berwarna coklat muda di padukan dengan rok bermotif kotak kotak selutut, mantel yang serasi dengan setelan tadi Jo berjalan masuk ke dalam mendekati Jungkook yang melihatnya dengan tatapan sedikit kaget. Dengan terkekeh pelan Jo duduk berhadapan dengan Jungkook. Setelan serba hitam di tambah apron berwarna abu, bucket bunga yang berada di kedua tangan besarnya. Sedikit kotoran di pipi Jungkook dan beberapa peluh yang terlihat disana

"Kenapa tidak mengajakku?" ucap Jo sambil mengambil tisu basah untuk membersihkan pipi Jungkook yang terkena kotoran, kotoran itu adalah tanah

"Kan aku juga ingin kesini"

Jo selesai dengan membersihkan wajah Jungkook, sekarang menatap Jungkook dengan tatapan penuh puja. Menopang dagunya dengan kedua tangan sambil menatap Jungkook yang sekarang sedang tersenyum manis ke arahnya. Sebelah tangan besarnya di ulurkan untuk mengusap ujung kepala Jo, membuat rambut kecoklatan milik Jo sedikit berantakan. Tapi tak apa, Jo suka saat ujung kepalanya di usap seperti ini. Apalagi Jungkook yang melakukan

"Untuk istriku" ucap Jungkook sambil menyerahkan bucket karyanya kepada Jo, membuat Jo mau sekali menerimanya

"Untuk istriku" ucap Jungkook sambil menyerahkan bucket karyanya kepada Jo, membuat Jo mau sekali menerimanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih suamiku yang tampan" jawab Jo yang membuat Jungkook tersenyum sangat sangat sangat tampan

"Semoga kau bisa kembali ceria lagi seperti bunga bunga ini, kita pasti bisa melewati ini semua. Aku tidak ingin dan tidak suka melihatmu menjadi pemurung di kamar, aku ingin Jo ku yang ceria kembali lagi. Aku mencintaimu, sangat. Apapun yang terjadi padamu aku tetap mencintaimu" ungkap isi hati Jungkook, Jo tersenyum dengan manisnya "Jangan pernah berfikir aku akan meninggalkanmu, kalau memang kita belum bisa memiliki keturunan langsung kita bisa mengadopsi anak. Aku tidak masalah, heum? Masi ada banyak cara untuk ujian yang kita hadapi, aku berjanji tidak akan meninggalkamu sayang" imbuh Jungkook, yang mengerti dengan lirihan hati istrinya. Meski tidak terungkap namun Jungkook tau dan bisa merasakan itu

"Aku sangat mencintaimu. Terimakasih, terimakasih sudah mau menemaniku. Jeon Jungkook aku mencintaimu, sangat" jawab Jo sambil menatap Jungkook, menyelam lebih dalam di kedua netra Jungkook sambil sebelah tangannya mengusap rahang tegas milik suaminya itu

"Aku juga mencintaimu Jeon Jo, sangat"

TAMAT


Akhirnya tamat juga. Terimakasih sudah mau baca sampai selesai. Terimakasih ya. See you di cerita selanjutnya (aku janji belajar nulis yg lebih baik lagi, selalu)

See you💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Human Papilloma-virusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang