Awalnya, kita saling menguatkan hati. Semula, bersama ingin menata kisah hingga tua nanti.
Berpikir, bahwa semua akan baik-baik saja kemudian hari.
Berserah, pada waktu yang akan menjawab perjuangan dan penantian kita selama ini.
Tanpa tahu kapan waktu menjawab pasti?Padahal, sedari awal kita sudah sadari, benteng kokoh nan kuat diantara kita membentang tinggi.
Perbedaan terasa tampak nyata adanya disini. Tetapi, tetap saja kita bersikukuh menelan kenyataan pahit dengan harapan tak pasti.Hingga pada akhirnya, semua mimpi dan angan terhempas sirna. Semua harapan tertelan lenyap tanpa sisa. Saat kita menyadari, kita tak akan bisa menyatukan perbedaan. Perbedaan akan kepercayaan.
Kita berbeda. Tapi bukan kita yang beda, hanya saja keyakinan kita yang tak sama.
Semula, rasanya ingin terus mengutuk takdir.
Saat sebuah pemikiran hinggap dikepala, bahwa ternyata takdir sejahat itu, mempertemukan kita hanya untuk menguji keimanan semata.Sakit memang sakit, saat semua harapan bersama selama ini sirna begitu saja.
Tapi terlepas dari itu semua, sadari bahwa ini semua adalah pelajaran hidup.Ya, pelajaran hidup. Bahwa sebuah keyakinan tak bisa kita tukar dan ganti semudah itu hanya untuk angan akan dunia. --@meetsblack
Notes, 21 July 2020
M.Apa disini ada yang mengalami cinta beda agama?
Jika ada dan berkenan, mari berbagi cerita disini. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Notes
Poetry- Ini hanyalah kumpulan kata yang berkecamuk didalam pikiran, bertarung melawan perasaan, hingga kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan, tanpa bisa dikatakan lisan. Singkatnya, curahan hati yang tak bisa diungkapkan. -