AWAS JATUH CINTA✔[syakir]

Awas Jatuh Cinta 4💮

Cerita adalah Karya Seni Author
Siapapun mungkin bisa menebak ceritanya tapi tidak dengan tulisan seni author
tak bisa menebak apa yang mungkin bisa terjadi.
Tapi apalah itu.

Ini adalah kehendak pemilik Cerita👸👸👸

So, I know you can be Wait
For suprise in this story
😋😋😋😋

👄Thanks you👄

Don^t forget Vote and coment😄

Selamat Datang☺☺😊😊😊

Kalian Bisa Menemukan
Keseruan😀,
Kebaperan😍,
Kelucuan,😂
Keharuan, 😢
Serta Kesan 😎
tersendiri

💮Jangan Berhenti di satu episode saja tapi...

*Lanjutkan*

😀😀👍👍oke sepakat ya

.

Ada yang tengah melahap pisang ke mulutnya. Dimasukannya kulit ke mulut dan buahnya dibuang.

Ya kagaklah. Beg* kalo gitu
^¤^

Buahnya dimakan,Kulitnya di buang ke tempat-----
Sembarangan. -_-

"Zik. Ambil tuh Kulit Pisang. Sekarang."

"Ahh . Gak lah males. Paling juga nanti ada yang nyapu tuh Pak Tejo."

"Dengerin gue. Kalo Lu buang sampah itu ke tempat Sampah. Lu Bisa Seenggaknya meringankan beban Pak Tejo. Hargai pekerjaan beliau. Jangan nambahin perkerjaan orang, Bro. Lu gak tau betapa penatnya. "

"Yaelah cuma kulit pisang doang. sepele gitu. Gak usah dibesar-besarin. Santai aja."

"Lu aja gak bisa ngehargain hal sekecil ini. Masalah kecil aja lu gak bisa selesaikan. Gimana kalau masalah besar"

"Dari pada Lu nasehatin gue. Contohin."

"Ckck Lu sekolah udah hampir
12 tahun. Tapi gak bisa buang sampah ketempat sampah?Anak kecil aja tau buang sampah itu ke tempatnya. Lha Lu yang lebih dewasa. Malah kayak gini. Mikir Zik. Mikir."

"Bla bla bla."

"Ck. Ambil tuh Kulit buruan."

"Gak."

"Gak Ada Akhlak Lu."

"Y."

"Astaghfirullahaladzim. Zik."

"Bye. Gue mau basket."

Rasya mengelus dada sabar menghadapi anak paud berumur 18 tahun itu.
Rasya kemudian hendak ingin mengambil kulit pisang yang tergeletak di Lantai itu.

Rasya :"Sebaiknya gue cepet ambil tuh Kulit pisang. Sebelum ada yang .......
Hei Awas!"

"Aaaaa."

HAP!

Rasya berhasil menangkap tubuh seseorang yang terpeleset sebelum jatuh mencium lantai yang keras.
Nafas mereka beradu karena saling menatap. Beberapa detik setelah itu.

"Dek, Kamu ga papa?"

"A--Ma-Maaf Kak."

Menundukan pandangannya dan mencoba berdiri ke posisi normal dibantu Rasya.