AWAS JATUH CINTA 🕜 11

642 35 23
                                    

BUKAN SEKEDAR CINTA-CINTAAN◀

🌲✔Kisah ini didapat dari inspirasi Berbumbu😁

🍅Dilengkapi Gambar📷🎆, Chatting 📱💬
& Video🎥🎬😀

🌷Feel Cerita dikembalikan kepada para Readers Tercinta⏰

🌻Budayakan => membaca kisah sampai akhir agar tdk ada kesalah pahaman dlm memahami cerita

⤴⛅Kisah ini Hanya Fiktif Belaka
Jika ada persamaaan Nama Tokoh, Tempat, Waktu Cerita dan sebagainya.
Itu hanyalah Kebetulan semata.
Dan tidak bermaksud menyinggung apalagi menyudutkan pihak manapun.

Jangan Ragu Vote & Coment dukung cerita ini😉
👇🌟🌟🌟🌟🌟🌟✔

Enjoy to Read😉👍

Gue habis bangun tidur tumben banget gue tidur setelah Isya dan ini masih pukul 19.30. Masih ada waktu deh. Gue bangun si dari tidur tapi tanpa gue sadari kebiasaan lama gue selalu jadi andalan ketika gue lagi tidur gak neko-neko kok. Paling cuma Selimut jatuh kelantai. Sprei ambruadul.

Gue pergi ke wastafel. Gue putar keran  dengan mengalir gue cuci muka . Keluar dari bathroom pribadi. Gue melangkah kembali ke kamar.

Tiba-tiba
Ada yang ngetuk pintu.

"Syakir,Nak. Ada temenmu nih."

Itu, suara Umi dibalik pintu kamar.

"Siapa yang datang, Umi?"

"Geteng sama Ehsan, kamu ditunggu tuh dari tadi."

"Iya, Umi bentar lagi, Syakir kesana."

Gue gak mendengar lagi suara Umi memanggil gue tapi langkah kaki Umi yang masuk ke kamar?

Eh bentar? Masuk??

Gue melinguk ke belakang dan bisa ke tebak dari wajah Umi. Kalau Umi bakal...

"Ya Allah gustiiii, Berantakan sekali. Umi baru aja bersihin.
Ini kenapa udah berantakan lagi. Ya Allah Syakiiiir."kata Umi sambil nabok pantat gue pake bantal.

"Ma-maaf Umi, Syakir janji gak akan mengulangi. Peace✌."

"Syakir, Jangan kamu janji kalau kamu tidak bisa laksanain, Nak. Umi bosan lihat kamar ini berantakan terus tiap tingkah kamu itu."

"Ini beneran deh, Umi. Syakir akan langsung beresin. Gak akan kayak waktu it, ninggalin kamar dalam keadaan berantakan lagi."

Umi hanya diam melihat kearahku dengan tatapan dingin.

Gue berbalik badan tidak menghadap Umi. Atut:(

Selama gue hidup. Belum pernah gue beresin kasur. Gue naik ke posisi tengah. Gue memggaruk dahi gue yang kebingungan. Ini gue tidur badan gue muter kayak gangsing apa gimana sih. Gue baru ngerasain ternyata ngerapihin kasur secapek ini. tarik sprei ujung. Tapi sial, ujung satunya lepas padahal baru gue selipin ke kasur.

Gue merih kain Sprei biru di ujung. Tapi ada tangan yang mendahului gue.

"Umi, gak usah, Umi. Biar Suakir aja ya. Umi duduk manis aja ya."

Tatapan Umi tak sedingin tadi. Umi gue mengelap dahi gue yang udah berkeringat dengan tisu.

"Umi, sudah melihat kesungguhan anak Umi,
Umi menghargai usaha kamu, Nak, yang penting kamu sudah mau mencoba dan kalau kamu kesulitan tentu Umi akan membantu anak,Umi ini. Hm sudah Umi bantu ya."

AWAS JATUH CINTA✔[syakir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang