AWAS JATUH CINTA⛅14🏥

497 35 44
                                    

Jangan lupa KLIK⬇Vote
💮🌟🌟🌟🌟🌟
👼Coment
😋Simpan di reading list.
🚀And Share.
Kalau kalian beneran sayang sama gue >♡<













"Permisi, ini makanan dan obat untuk Nashwa."ucap perawat yang masuk ke dalam membawakan nampan dengan makanan dan obat yg sudah ditentukan.

"Iya Suster, terimakasih bisa ditinggalkan dimeja."

Suster itu menaruh di meja pasien.

"Sama-sama. Makanannya di makan sampai habis ya dan Obatnya diminum tepat waktu.
Saya permisi dulu."

Saat perawat itu sudah keluar ruangan. Nashwa hanya melihat makanan itu dengan enggan untuk memakannya.

"kok diliatin saja makanannya, Nash?"

Nashwa hanya menggeleng.

"Engga papa Ge, lagi ga nafsu makan aja."

"Ckck Nash, kalo gue jadi lu bakal abis tuh makanan malah gue minta nambah haha."ucap Ehsan yang rakus

"Wuuu" toyor Syakir dan Geteng pada Ehsan

"Makanan mulu lo. Itu punya Nashwa. Mau lo embat juga."

"Hehe, ya dari pada mubadzir Kir."

Mereka terlalu sibuk sampai mereka ga sadar bahwa Nashwa sudah hampir menghabiskan 3 sendok suap nasi yang disuapkan Umi ke Nashwa.

"Bagaimana enak kan makanannya."

Nashwa mengangguk senang. Ia rindu disuapi oleh Ibunya. Apapun makanan jika disuapi oleh seorang ibu begitu lezat bagi anaknya.

"Kamu harus makan yang banyak ya, Nak. Biar sehat, makan suap lagi ya Nak. ayo buka mulutnya. Aa.."

Nashwa bahkan berkaca-kaca satu airnya berhasil bergulir ke pipunya.

"Lho kok nangis,Nak.? Ada apa? Coba bilang sama Umi."ucap lembut Umi sambil mengusap air mata Nashwa.

Nashwa tersenyum haru. "Nashwa rindu Ibu. Setiap Nashwa mau makan. Nashwa selalu disuapi sama Ibu."

Umi dengan lembut mengusap pucuk kepala Nashwa dan mengecup kening Nashwa dan memeluk hangat.

Ia kembali merasakan sosok seorang Ibu dalam diri Umi. Seolah-olah Ibunya hadir disini dekat dengannya.

"Umi percaya Ibu kamu pasti disana melihat kamu dan bangga punya putri yang baik seperti kamu,Nak."dalam batin Umi berucap

"Terimakasih Umi."

Umi melepaskan pelukannya dan tersenyum kearahnya.

"Iya, kamu sudah Umi anggap seperti anak Umi sendiri. Begitupun sebaliknya, Nak Kamu bisa menganggap Umi seperti Ibumu sendiri."

Nashwa tersenyum.

"Iya, Umi."

"Baiklah makan lagi ya makanannya abis ini minum obat."

Belum sempat Umi menyuapkan makanan Ke Nashwa.
Abi sepertinya membisikan sesuatu yang penting ke Umi.

"Abi? A-apa yang..."

Abi hanya mengangguk dalam diam.

Umi pun memberikan Piring itu ke Syakir.

"Lho Umi, kok kasih Aku?."

"Udah terima dulu. Umi ada urusan. Jagain."

Umi dan Abi terlihat begitu terburu-buru.

"Nak Nashwa, Sayang. Umi dan Abi ada kepentingan penting. Umi dan Abi tinggal dulu ya. Kamu sama mereka dulu ya."

AWAS JATUH CINTA✔[syakir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang